Mohon tunggu...
Mely Aryanda
Mely Aryanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Lampung

Hello, I'm Mely Aryanda, a student at the University of Lampung. I love writing and want to understand other people and the world around me. I'm interested in education, culture, and social issues. I believe education improves quality of life, and I'm interested in exploring different cultures. I want to share useful information and inspire others to care about social issues. I want to contribute to international relations and make a meaningful impact on society.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Heydar Aliyev Foundation, Membentuk Citra Positif Azerbaijan melalui Diplomasi Budaya

16 November 2024   00:05 Diperbarui: 16 November 2024   01:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konflik Nagorno-Karabakh telah lama menjadi ujian besar bagi Azerbaijan dalam membangun citra internasional yang positif. Setelah berakhirnya era Uni Soviet, negara ini menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah propaganda negatif dari diaspora Armenia yang cukup berpengaruh di kancah global. 

Narasi-narasi tersebut sering kali menciptakan stigma buruk terhadap Azerbaijan, yang menghambat upaya mereka untuk mendapatkan dukungan internasional. Dalam menghadapi tantangan ini, Azerbaijan memilih diplomasi budaya sebagai alat strategis untuk memperbaiki citra negara.

Diplomasi budaya, yang merupakan bagian dari soft power, memanfaatkan seni, tradisi, dan nilai multikulturalisme untuk membangun hubungan dan dialog antarbangsa. Heydar Aliyev Foundation, sebuah yayasan yang didirikan pada 2004 dan dipimpin oleh Ibu Negara Mehriban Aliyeva, menjadi aktor utama dalam strategi ini. 

Yayasan ini telah memperkenalkan budaya Azerbaijan kepada dunia melalui berbagai cara, termasuk festival musik, pameran seni, dan restorasi situs bersejarah. Semua upaya ini dirancang untuk menonjolkan sisi damai dan kaya budaya Azerbaijan di tengah konflik Nagorno-Karabakh.

Festival Musik Internasional Gabala menjadi salah satu contoh konkret dari inisiatif tersebut. Festival ini tidak hanya menampilkan musik tradisional Azerbaijan seperti Mugham, yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia, tetapi juga genre musik internasional lainnya. Kegiatan seperti ini memperkuat citra Azerbaijan sebagai pusat budaya dan musik di kawasan. 

Selain itu, melalui Festival Seni Maiden Tower, yang mengundang seniman dari berbagai negara, Azerbaijan menciptakan ruang kolaborasi budaya yang menekankan pesan harmoni dan dialog antarbudaya.

Upaya lain yang menonjol adalah restorasi situs-situs bersejarah di luar negeri, seperti Katedral Notre Dame di Strasbourg dan Museum Louvre di Prancis. Heydar Aliyev Foundation tidak hanya memberikan donasi signifikan untuk proyek-proyek ini tetapi juga memanfaatkannya sebagai platform untuk menunjukkan dedikasi Azerbaijan terhadap pelestarian budaya lintas agama dan bangsa. 

Restorasi ini membantu mengubah persepsi publik di negara-negara Eropa tentang Azerbaijan, terutama terkait citranya sebagai negara Muslim yang menghargai keberagaman.

Kolaborasi dengan lembaga internasional seperti UNESCO dan ISESCO juga menjadi elemen penting dalam diplomasi budaya Azerbaijan. Hingga 2018, UNESCO telah mengakui lebih dari 13 elemen budaya Azerbaijan, termasuk seni Ashiq dan tradisi anyaman karpet. Pengakuan ini tidak hanya memperkuat posisi budaya Azerbaijan di panggung dunia tetapi juga membantu menciptakan narasi baru yang lebih positif tentang negara tersebut.

Diplomasi budaya juga menjadi alat yang ampuh untuk mengimbangi narasi konflik Nagorno-Karabakh. Melalui publikasi seperti "The True Facts about Garabagh" dan kegiatan budaya lainnya, Azerbaijan berusaha memperkenalkan sudut pandangnya tentang konflik tersebut. 

Pendekatan ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya kawasan Nagorno-Karabakh dalam sejarah dan identitas nasional Azerbaijan. Selain itu, upaya ini juga menggarisbawahi komitmen negara untuk mempromosikan toleransi budaya dan keragaman meskipun berada di tengah situasi konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun