Pada era konvergensi media, jurnalis di tantang untuk dapat menggunakan berbagai media sebagai alat untuk menyebarkan informasi.Â
Kemampuan estetika jurnalisme multimedia sebagai pencerita interaktif sangat penting dipelajari oleh seorang jurnalisme multimedia untuk menciptakan konten yang menarik.
kompetensi jurnalis multimedia berpusat pada konsep-konsep seperti fleksibilitas, keterampilan kolaboratif, nilai komunikasi, dan pemahaman tentang tujuan, kebutuhan, dan tuntutan media "lain".
kompetensi jurnalis multimedia juga membawa pergeseran yang dicatat dari pekerjaan berita berbasis tim individualistik ke kolektif dan lintas departemen.
Terdapat beberapa kebiasaan audience dalam membaca berita yang dapat menjadi acuan mengapa pentingnya jurnalisme multimedia :
1. Â Â Â Membaca
Orang lebih tertarik membaca tulisan online dibandingkan tulisan cetak. Terutama ketika mereka tertarik pada topik yang ditawarkan.
Oleh karena itu, seorang jurnalisme multimedia penting memperhatikan perbedaan tulisan pada media cetak dan online.
2. Â Â Â Menonton
Sejarawan media Mitchell Stephens (1998) telah menyarankan apa yang kita saksikan di bidang media kontemporer adalah "kebangkitan gambar, dan kejatuhan kata";
ini tidak berarti bahwa orang hanya menonton televisi dan tidak membaca buku lagi itu berarti bahwa pemahaman kita tentang peristiwa dan cara kita memandang dunia di sekitar kita semakin dikontekstualisasikan oleh manipulasi dan pengeditan gambar dan video berkecepatan tinggi;