Mohon tunggu...
Melvina Gosti
Melvina Gosti Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang Mahasiswi yang senang menjadi dirinya sendiri

Overcomer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hubungan Interpersonal-Hubungan Antarsesama

23 Desember 2019   23:15 Diperbarui: 21 Juni 2021   10:41 3997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Citra Pihak Lain (The Image of The Others), Citra pihak lain juga ikut dalam menentukan cara dan kemampuan orang dalam berkomunikasi. Pihak lain adalah orang yang ikut dalam komunikasi memiliki gambaran khas untuk dirinya. Terkadang dengan orang lain yang satu komunikatif lancar, tenang, jelas dengan orang lainnnya tahu-tahu jadi gugup dan bingungLingkungan Fisik, Perilaku manusia tidak sama dari satu tempat pada tempat lain, karena setiap tempat terdapat norma sendiri yang perlu ditaati. Disamping itu, suatu tempat atau lingkungan fisik telah memiliki hubungan juga dengan kedua faktor diatas.

Kondisi
Kondisi fisik juga memiliki pengaruh terhadap komunikasi, contohnya yang sedang sakit akan kurang cermat dalam memilih kata-kata. Kondisi emosional yang kurang stabil, komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi berlangsung timbal balik. Kondisi tersebut bukan hanya menjadi pengaruh pengiriman tetapi juga penerima. Komunikasi arinya peluapan sesuatu yang terpenting yaitu meringankan kesesalan yang bisa membantu menempatkan semuanya dalam proporsi yang sangat wajar.

Bahasa Tubuh, Komunikasi tidak hanya dikirim atau terkirim dengan kata-kata yang terucap. Badan juga adalah medium komunikasi yang terkadang sangat efektif dan meski terkadang juga samar. Namun demikian dalam hubungan antara orang dalam suatu lingkungan kerja tubuh bisa menafsirkan secara umum sebagai bahasa atau pertanyaan.

Lalu.. Perlukah kita belajar cara menjalin Hubungan Interpersonal yang baik ??

Jawabannya adalah ya! Sangat Perlu! Saya akan paparkan beberapa manfaat adanya Hubungan Interpersonal yang baik: kita dapat meningkatkan skill berkomunikasi kita, agar lebih efektif dan mudah dipahami. Manfaat lainnya juga dapat berupa hubungan dengan orang lain baik sehingga kita mendapatkan peluang-peluang yang bagus bahkan luar biasa. 

Hubungan Interpersonal juga dapat meningkatkan kepercayaan orang lain kepada kita sehingga Kredibilitas meningkat dan juga menimbulkan rasa senang diantara kedua belah pihak. Dan dengan Hubungan Interpersonal, kita juga dapat menjadi manusia yang lebih baik dan penuh kasih kepada sesama karena otomatis rasa empati kita kepada orang lain akan lebih meningkat seiring berjalannya waktu dan usaha.

Seperti manfaat-manfaat dari Hubungan Interpersonal yang sudah yang saya sebutkan diatas, tentunya hal tersebut dapat diraih dengan lebih baik jika kita mencari cara untuk menjalin / membangun hubungan Interpersonal yang baik agar dapat berjalan dengan efektif dan terarah dibandingkan orang yang tidak mencari tahu dan juga tidak berusaha membangun hubungan tersebut.

Berdasarkan hirarki kebutuhan Maslow, manusia perlu merasakan kasih (seksual / nonseksual) dan penerimaan dari kelompok sosial (Keluarga, kelompok rekan). Bahkan, kebutuhan untuk menjadi milik adalah begitu tertanam secara bawaan bahwa mungkin cukup kuat untuk mengatasi kebutuhan fisiologis dan keselamatan, seperti lampiran anak orangtua kasar atau tinggal di hubungan romantis yang kasar. Contoh semacam itu mengilustrasikan sejauh mana penggerak psikobiologi yang dimiliki adalah berakar.

Hubungan juga penting bagi kemampuan mereka untuk membantu individu mengembangkan rasa kesadaran diri. Relasional diri adalah bagian dari konsep diri individu yang terdiri dari perasaan dan keyakinan mengenai diri sendiri yang berkembang berdasarkan interaksi dengan orang lain. Dengan kata lain, emosi dan perilaku seseorang dibentuk oleh hubungan sebelumnya. 

Dengan demikian, teori diri relasional mengemukakan bahwa hubungan sebelumnya dan yang ada mempengaruhi emosi dan perilaku seseorang dalam interaksi dengan individu baru, terutama orang-orang yang mengingatkan dia tentang orang lain dalam hidupnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan kepada seseorang yang menyerupai lain yang signifikan akan mengaktifkan kepercayaan diri tertentu, mengubah cara orang berpikir tentang diri sendiri pada saat lebih dari paparan kepada seseorang yang tidak mirip dengan orang lain yang signifikan.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membangun Hubungan Interpersonal yang Baik, yaitu :

  • Kepercayaan, yaitu perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Kepercayaan kepada orang lain akan tumbuh bila terdapat beberapa faktor sebagai berikut:
  • Karakteristik dan Tujuan orang lain dalam suatu hal, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat yang bisa diandalkan, jujur dan konsisten.
  • Hubungan Kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan/kewenangan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk. Contoh: Hubungan Ketua dengan Anggotanya.
  • Keterbukaan, dapat dengan cara dan kualitas komunikasi yang baik. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan tumbuh.
  • Perilaku suportif akan meningkatkan komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif, yaitu:
  • Deskripsi : penyampaian pesan, perasaan dan persepsi tanpa menilai atau mengecam kelemahan dan kekurangannya.
  • Orientasi masalah : mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, dan mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama- sama menetapkan tujuan dan menentukan cara mencapai tujuan.
  • Spontanitas : sikap jujur dan tidak ada motif lain yang terpendam.
  • Empati : menganggap orang lain sebagai makhluk yang sama berharganya dengan diri sendiri sehingga dapat memahami perasaan maupun keadaan orang lain.
  • Persamaan : tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.
  • Profesionalisme : kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.
  • Sikap yang Mendukung pada hal-hal yang baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun