Pendidikan menunjukkan betapa bagusnya karakter mereka ketika mereka dapat menyeimbangkan keterampilan kognitif,Â
emosional, dan psikomotor. Di tahun 2020, ada pandemi Covid-19 yang mengubah segalanya. Yang mana kegiatan belajar
 yang ada di dalam masyarakat berubah sesuai dengan peraturan pemerintah yang dilakukan secara online atau jarak jauh
di rumah. Pembelajaran online adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan internet sebagai tempat untuk
mentransfer ilmu. Bentuk pelatihan ini dapat dipraktikkan kapan saja dan di mana saja, tanpa batas waktu dan tanpa
pertemuan pribadi. Dalam perkembangannya,teknologi pembelajaran online semakin pintar dengan berbagai aplikasi dan fiturÂ
yang semakin memudahkan penggunanya. Kelas tanpa batas dan tatap muka merupakan kelebihan dari pembelajaran daringÂ
yang dapat dimanfaatkan oleh para guru. Indonesia memberlakukan social distancing dalam segala aspek kehidupan, termasukÂ
dunia pendidikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran daring merupakan satu-satunya pilihan pembelajaranÂ
yang dapat dilakukan oleh pendidik masyarakat untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia. Tetapi pembelajaran secara
online ini tidak sepenuhnya mudah, terdapat banyak kendala yang harus diatasi ketika memilih pembelajaran online sebagai
pengganti pembelajaran secara langsung. Dengan asumsi keterbatasan sinyal dan tidak tersedianya smartphone untuk setiapÂ
masyarakat belajar. Maka dari itu masyarakat membutuhkan tutor untuk meningkatkan semangat belajar di keadaan pandemiÂ
seperti ini. Tutor adalah satuan pendidikan nonformal (PNF) seperti B. pada program pendidikan kesetaraan, pendidikan rumah,
PAUD, yang mempunyai tugas yang sama dengan guru pada umumnya yaitu memberikan informasi ilmiah, membimbing dan
membimbingnya. Pada dasarnya tutor diartikan sebagai seseorang yang dengan sengaja membantu orang lain belajar (seseorang
atau seseorang yang membantu orang lain belajar). Proses ini berlangsung dalam interaksi pedagogis yang disebut tutoring atauÂ
alat pengajaran. Menurut konteksnya, interaksi ini dapat berlangsung dengan cara pendidikan yang berbeda, antar teman sebayaÂ
siswa, disebut perangkat pembelajaran kolaboratif, antara siswa yang berbeda usia atau tingkatan atau kelas, perangkatÂ
pembelajaran interaktif dan antara guru dan siswa . Guru yang disebutkan di sini adalah guru yang hanya berurusan dengan
interaksi antara guru dan siswa yang dapat terjadi di jalan PNF. Keberhasilan proses pembelajaran tentunya tidak terlepas dariÂ
peran tutor dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi warga belajar.Â
Bahwasannya tutor sebagai pendidik masyarakat memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi perkembangan yang telah terjadi
di dalam masyarakat tersebut, tutor yang baik dapat berusaha meningkatkan kompetensinya sebagai tutor guna mendukung
 tercapainya tujuan pembelajaran. Peningkatan peran tutor menjadi bagian dari yang perlu mendapat perhatian untuk
mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dalam rangka pemenuhan hak seluruh warga negara di dunia atas
pendidikan. Turunnya semangat belajar yang terjadi di dalam masyarakat belajar ini tentunya dirasakan juga oleh masyarakat
lainnya, dimana perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat ini sangat begitu cepat mengakibatkan banyak
masyarakat belajar yang menurun semangat belajarnya, dan perlu menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Di keadaanÂ
seperti ini peran tutor sangat dibutuhkan sebaga informan, organisator, pembimbing, inisiator, motivator, fasilitator, fasilitator
dan evaluator pada umumnya, tutor dapat menjalankan perannya sehingga tutor dapat memastikan dan meningkatkanÂ
motivasi belajar masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI