Mohon tunggu...
Melvia Sundalian
Melvia Sundalian Mohon Tunggu... Apoteker - Dosen, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Menulis di saat sengang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Microsleep Ancaman Tersembunyi di Balik Kelelahan Sehari-hari

1 November 2024   10:52 Diperbarui: 1 November 2024   11:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi microsleep saat sedang mengendarai kendaraan (sumber : Dremina AI)

Halo teman-teman! Pernahkah Anda mendengar istilah microsleep? Microsleep adalah episode tidur singkat yang terjadi tanpa disadari, biasanya berlangsung beberapa detik, dan sering kali terjadi saat kita sedang beraktivitas. Meski terdengar sepele, microsleep bisa berdampak fatal. Mari kita kupas tuntas ancaman ini dan bagaimana cara menghindarinya.

Apa Itu Microsleep?

Mikrosleep adalah periode tidur singkat yang berlangsung antara satu hingga sepuluh detik. Ini terjadi ketika seseorang merasa sangat mengantuk tetapi tetap berusaha untuk tetap terjaga. Otak secara otomatis "mematikan" diri selama beberapa detik untuk mendapatkan istirahat, bahkan saat mata masih terbuka. Fenomena ini paling sering terjadi saat kita melakukan tugas monoton seperti mengemudi atau menatap layar komputer dalam waktu lama.

Kenapa Microsleep Berbahaya?

Mikrosleep sangat berbahaya terutama saat kita sedang melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti mengemudi. Bayangkan Anda sedang menyetir di jalan tol dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba Anda mengalami microsleep selama tiga detik. Dalam waktu yang sangat singkat itu, kendaraan Anda bisa melaju tanpa kendali, berisiko menyebabkan kecelakaan serius yang tidak hanya membahayakan nyawa Anda tetapi juga orang lain di sekitar Anda.

Contoh Kejadian Nyata di Indonesia

Di Indonesia, kasus-kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan microsleep cukup sering terjadi. Salah satu contoh tragis adalah kecelakaan bus di Tol Cipali beberapa tahun lalu. Bus yang dikemudikan oleh sopir yang diduga mengalami microsleep menabrak pembatas jalan dan terguling. Kecelakaan tersebut menewaskan beberapa penumpang dan melukai banyak lainnya. Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa kelelahan saat mengemudi bisa berakibat fatal.

Penyebab Microsleep

Microsleep biasanya disebabkan oleh kurang tidur atau kelelahan yang berlebihan. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya microsleep meliputi:

  1. Kurang Tidur: Tidur kurang dari 7-8 jam per malam secara konsisten bisa membuat Anda lebih rentan terhadap microsleep.
  2. Tugas Monoton: Melakukan tugas yang sama berulang-ulang tanpa variasi bisa membuat otak "mati rasa" dan memicu microsleep.
  3. Jam Biologis: Waktu-waktu tertentu dalam sehari, seperti dini hari atau sore hari, adalah saat-saat di mana tubuh secara alami merasa lebih mengantuk.

Cara Menghindari Microsleep

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menghindari microsleep:

1. Tidur Cukup

Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Tidur selama 7-8 jam sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kewaspadaan. Buatlah jadwal tidur yang konsisten dan hindari begadang kecuali benar-benar diperlukan.

2. Istirahat Teratur

Jika Anda harus melakukan tugas yang monoton, seperti mengemudi jarak jauh atau bekerja di depan komputer, pastikan untuk mengambil istirahat teratur. Berhenti setiap 2 jam sekali untuk meregangkan otot dan memberikan kesempatan bagi otak untuk beristirahat.

3. Aktivitas Fisik

Lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau stretching untuk menjaga sirkulasi darah dan kewaspadaan. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan energi.

4. Hindari Alkohol dan Obat-obatan Penenang

Alkohol dan obat-obatan penenang dapat meningkatkan rasa kantuk dan mengganggu kualitas tidur. Hindari konsumsi alkohol sebelum tidur dan gunakan obat-obatan penenang hanya sesuai dengan resep dokter.

5. Minum Kafein dengan Bijak

Kafein bisa membantu meningkatkan kewaspadaan, tetapi gunakan dengan bijak. Jangan mengandalkan kafein sebagai solusi utama untuk mengatasi kantuk. Terlalu banyak kafein bisa mengganggu pola tidur Anda dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

6. Kenali Tanda-tanda Kelelahan

Belajarlah untuk mengenali tanda-tanda awal kelelahan seperti sering menguap, mata berat, sulit fokus, atau kepala terasa berat. Jika Anda merasakan tanda-tanda ini, segera berhenti sejenak dan beristirahat.

7. Gunakan Teknologi Pendukung

Saat ini, banyak kendaraan modern dilengkapi dengan teknologi pendukung seperti sistem peringatan kelelahan atau lane departure warning. Manfaatkan teknologi ini untuk membantu Anda tetap waspada saat mengemudi.

Microsleep adalah ancaman tersembunyi yang dapat berakibat fatal jika tidak diantisipasi dengan baik. Kelelahan dan kurang tidur adalah penyebab utama microsleep, sehingga menjaga kualitas tidur dan mengenali tanda-tanda kelelahan sangat penting. Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko microsleep dan menjaga keselamatan Anda serta orang lain di sekitar Anda.

Ingat, kesehatan dan keselamatan adalah prioritas utama. Jangan biarkan microsleep merenggut nyawa atau merusak kualitas hidup Anda. Jadikan tidur yang cukup dan istirahat teratur sebagai bagian dari rutinitas harian Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menginspirasi perubahan positif dalam hidup Anda. Tetap sehat dan selalu waspada!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun