Wah, Ternyata Ini Faktor-Faktor yang Mendukung Kesuksesan Film Imperfect
Halo Sobat Kompasiana! Apakah kalian tahu bahwa film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan (2019) adalah salah satu contoh film adaptasi yang sukses di Indonesia?Â
Susan Hayward menjelaskan bahwa film adaptasi merupakan sebuah film yang diambil dari cerita dalam karya sastra, seperti novel atau cerpen, tetapi tidak harus sepenuhnya mengikuti cerita aslinya. Film adaptasi memberi ruang bagi penulis naskah dan sutradara untuk menafsirkan ulang cerita tersebut agar sesuai dengan kebutuhan medium film, yang mengutamakan gambar dan suara, bukan hanya teks tertulis. Meskipun ada kebebasan dalam menginterpretasi, Hayward menekankan bahwa inti ide atau gagasan utama dari cerita asli tetap harus dijaga dalam hasil akhirnya (Ardianto, 2016).
Nah, sama halnya dengan film Imperfect tidak sepenuhnya mengikuti cerita dalam buku. Buku yang berbentuk tulisan ini diubah menjadi sebuah narasi utuh dalam medium film, dengan penambahan elemen fiksi seperti konflik pekerjaan, dinamika keluarga, dan hubungan romantis. Penambahan elemen ini dilakukan untuk memberikan pengalaman visual dan emosional yang lebih kuat bagi penonton.
Namun, seperti yang ditekankan Hayward, gagasan utama dari buku Imperfect tetap terjaga dalam film, yaitu pentingnya menerima diri sendiri dan melawan stigma kecantikan.
Kesuksesan Film Imperfect
Sebagai adaptasi dari buku karya Meira Anastasia, Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan berhasil menempati posisi kedua dengan penonton terbanyak di Box Office Indonesia pada tahun 2019.
Film ini tidak hanya diterima secara komersial tetapi juga diapresiasi karena pesan moralnya yang relevan, yaitu tentang pentingnya menerima diri sendiri dan melawan stigma kecantikan.
Keberhasilan film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan tidak lepas dari berbagai faktor penunjang yang membuat film ini mendapati banyak kesan positif dari para penonton. Salah satu faktor utama adalah cerita yang relatable. Tema perjuangan untuk menerima diri di tengah tekanan standar kecantikan di Indonesia sangat relevan dengan banyak orang, terutama perempuan. Hal ini membuat penonton merasa terhubung dengan perjalanan Rara, tokoh utama yang diperankan dengan sangat baik oleh Jessica Mila.
Selain itu, kualitas akting para pemeran juga menjadi salah satu poin penting dalam film ini. Tidak hanya Jessica Mila, film ini dibintangi oleh aktor dan aktris berbakat seperti Reza Rahadian, Yasmin Napper, dan Karina Suwandi. Mereka berhasil membangun chemistry yang kuat dalam setiap adegan, dan mampu memberikan kesan emosional yang mendalam.
Ernest Prakasa, sebagai sutradara juga menambahkan elemen humor khas Indonesia yang membuat film ini terasa lebih dekat dengan penonton lokal. Komedi yang ringan berhasil memberikan keseimbangan antara pesan moral dan hiburan sehingga meciptakan film ini menjadi tidak flat dan membosankan.
Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan membuktikan bahwa film adaptasi tidak hanya soal mengubah medium tetapi juga bagaimana menyampaikan pesan yang sama dengan cara yang lebih efektif dan menyentuh. Seperti yang dijelaskan oleh Hayward, meskipun ada kebebasan dalam interpretasi, menjaga gagasan utama adalah hal yang penting, dan Film Imperfect berhasil melakukannya.
Kesuksesan film ini menunjukkan bahwa cerita yang relevan dan eksekusi yang tepat mampu menciptakan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan inspirasi. Jadi, tunggu apa lagi buat nonton film ini?
Daftar Pustaka
Ardianto, D. T. (2014). Dari Novel ke Film: Kajian Teori Adaptasi sebagai Pendekatan dalam Penciptaan Film. Panggung, 24(1).
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H