Singkat cerita, Mak Domu marah karena tidak menyukai anak-anaknya kembali ke perantauan secepat itu, tetapi ia juga marah kepada Pak Domu karena terlalu mengekang anak-anaknya. Ia pun pergi ke rumah orang tuanya. Pak Domu yang merasa bersalah akhirnya datang ke tempat di mana anak-anaknya merantau dan memperbaiki semuanya. Mereka mengakui kesalahan masing-masing. Mereka saling meminta maaf, dan membuat Mak Domu mau kembali pulang ke rumahnya bersama suaminya.
Film ini menggambarkan tentang sulitnya mempertahankan tradisi di tengah perbedaan potensi anak. Semua manusia memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, yang harus dipikirkan adalah bagaimana cara menghargai perbedaan tersebut dan juga harus mengingat bahwa dibalik kesuksesan anak, ada peran orang tua yang mendukung hal itu bisa terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H