Embun pagi menyapa menusuk pada jejak sehabis gelap
Tak ada hujan yang menghapus
Memulai langkah ketika cahaya mengerling pada wajah
Pandang kian samar dalam kabut bercampur hawa menari  tampakkan diri
Denyut terdengar halus mulai menggeliat dengan senyun yang lama tersembunyi
Besi-besi kokoh mengurung pemiliknya ketika aku sedang tak berdaya
Hari itu sebentar lagi akan datang
Penantianku yang sedikit lagi membahana, seolah memekik nyaring sampai kelagit
Menggoda para dewa ulurkan tangannya menyambut Sang Dewi
Alur yang telah mengatur sementara aku masih harus menunggu
Ingin kusambar semua lajur agar buyar hingga aku mendapatimu
Namun dunia kita tak mengizinkannya, sedang senyummu damaikan hatiku
Masa telah membuat kita kehilangan batas-batas yang fana
Aku menemuimu dalam segala ruang dimana waktu tak mampu belenggu aku
Hadir kita pada masing-masing kita ketika segala dinding telah roboh
Sekejap lagi dapat kutemui kau serta dirimu
Menangkap senyummu dengan mataku
Balut hatimu dengan segenap aku
Selamat Pagi Dunia.........
Hari ini ........
Kau cantik nian
Salam Hangat
D' Chand Ra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H