Mohon tunggu...
D' Chand Ra
D' Chand Ra Mohon Tunggu... wiraswasta -

ya aku... hhhh, (D'alam Cherdas dan Terpercaya), Max-Nar (Gabungan faham Maxirsme dan Narsisme). hkhkhkhkk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Surga" Peredaran Narkoba Itu Bernama Indonesia

28 Januari 2012   17:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:20 6407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13277706591955758273

[caption id="attachment_157954" align="aligncenter" width="603" caption="berbagai jenis narkoba, sumber foto : http://tarakanborneo.blogspot.com"][/caption] Walaupun telah menjatuhkan banyak orang namun barang haram yang kita kenal secara umum dengan nama narkoba ini nampaknya tetap saja menjadi Idola. Tak pandang bulu, dari kalangan artis yang terbaru ada  pedangdut Citra Yunitsari. Sebelumnya Andika "kangen Band", Sammy Simorangkir mantan vokalis Kerispatih,  Revaldo, Iyut Bing Slamet, Roy Marten, Polo, Gogon, Doyok telah lebih dahulu "parkir" karena terjerat kasus narkoba. Para wakil rakyat dari berbagai daerah, pilot, mahasiswa, buruh, bahkan Ibu rumah tangga tak luput dari jeratan narkoba. Dari sisi usia tetap sama saja, narkoba tak pernah memilih korbannya. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan sampai lanjut usia tetap berpotensi terjerat, walaupun pasar utamanya adalah mereka yang berumur di antara 15 sampai dengan 30 tahun. Dan berdasarkan data dariBNN(Badan Narkotika Nasional) peredaran narkoba melibatkan di Indonesia memiliki nilai yang fantastis, sehingga menjadi daya tarik besar buat para pemainnya. Pada periode Januari sampai November 2011 peredaran narkoba mencapaiRp. 28 Milyarlebih, tapi nilai ini hanyalah sebagian kecil dari peredaran sesungguhnya di Indonesia. Dan Malaysia adalah pemasok terbesar Narkoba ke Indonesia, selain negara-negara Afrika, Thailand, Vietnam dan masih banyak negara lain yang menjadi produsen narkoba bagi negara ini. Sudah menjadi rahasia umum bahwa jika yang tertangkap satu kilogram narkoba jenis apa saja, maka yang lolos setidaknya ada puluhan kali lipat dari jumlah tersebut. Banyak faktor yang meyebabkan terjadinya hal ini. FaktorXyang membuat negara ini menjadi "surga" peredaran narkoba. Bahkan berdasarkan data yang di ungkap di Metro TV (sabtu, 28 Januari 2012) Indonesia berada diperingkat ke 3pasar narkoba dunia. Mulai dari keterlibatan oknum yang seharusnya mengawasi dan atau mencegah masuknya barang haram ini, jalur-jalur perbatasan seperti Nunukan dan Entikong, jalur laut melalui Batam dan Aceh. tentunya selain jalur penerbangan di pagi hari yang masing "lengang" pengawasannya. Faktor lain adalah selisih harga yang begitu tinggi membuat para pengedar dari negara tetangga ini makin gencar mengedarkan narkoba ke Indonesia. Salah satu contoh narkoba favorit di kalangan para pemakai adalah shabu-shabu, di Malaysia di bandrol Rp. 300.000,- tapi di sini bisa berharga sampai Rp. 2 Milyar lebih. Faktor utama tentunya adalah pengguna atau pemakai narkoba itu sendiri, dari jumlah penduduk yang mencapai 235 juta jiwa.  Indonesia merupakan pasar "gemuk" untuk peredaran narkoba karena, dari jumlah tersebut 2,2 persen atau3,8juta jiwa adalah pengguna narkoba. Diprediksi akan terus meningkat, hingga tahun ini akan mencapai 2,8 persen atau5,1juta jiwa. Upaya pencegahaan bukannya tidak dilakukan, BNN dan beberapa LSM yang konsen di bidang ini telah banyak melakukan berbagai cara demi menghambat laju peredaran narkoba di Indonesia. Undang-undang dengan sanksi berat pun telah mengakomodir kebutuhan pelaku hukum dalam upaya tersebut. Namun peredaran narkoba tetap melaju pesat, karena memang upaya pencegahan tersebut tidak cukup sekedar itu saja. Seluruh komponen bangsa ini di harapkan menjadi "mata" terhadap upaya pencegahan dini peredaran narkoba. Setidaknya di lingkungan terdekat kita, mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga kita sendiri. Karena cara yang paling efektif adalah dengan memutuskan mata rantainya itu sendiri. Dengan menjaga diri dan lingkungan keluarga kita masing-masing mudah-mudahan dapat membawa dampak besar dalam rangka mencapai tujuan utama kita yaitu "mengkerdilkan" atau bahkan "membunuh" pasar narkoba di negeri ini. Jangan kita biarkan narkoba membunuh diri kita, saudara-saudara kita, teman-teman kita atau bahkan orang tua kita. Bukankah masih jelas ingatan kita pada tragedi  "Tugu Tani" , bahkannarkoba tidak hanya bisa membunuh penggunanya itu sendiri, bahkan 9 nyawa harus terbuang sia-sia karenanya.

Salam Hangat

D' Chand Ra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun