Mohon tunggu...
Melanius Oematan
Melanius Oematan Mohon Tunggu... Guru - Olahraga, sastra, musik, jurnalistik, video editor

Melton Oematan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Pantang dan Puasa Menurut Gereja Katolik

1 Maret 2022   08:26 Diperbarui: 1 Maret 2022   08:29 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selanjutnya, Para Uskup Se-Indonesia mengeluarkan ketentuan melalui Konferensi para Uskup Indonesia yakni:

Pertama, Hari Puasa dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Hari Pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama Masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung.

Kedua, Yang wajib berpuasa ialah semua orang Katolik yang berusia 18 tahun sampai awal tahun ke-60. Yang wajib berpantang ialah semua orang Katolik yang berusia genap 14 tahun ke atas.

Ketiga, Puasa (dalam arti yuridis) berarti makan kenyang hanya sekali sehari. Pantang (dalam arti yuridis) berarti memilih pantang daging, atau ikan atau garam, atau jajan atau rokok. Bila dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa dibebani dengan dosa bila melanggarnya.

MAKNA BERPANTANG DAN BERPUASA MENURUT GEREJA KATOLIK

Setiap umat katolik bisa memaknai tindakan berpantang dan berpuasanya sesuai dengan pengalaman masing-masing. namun, alangkah lebih baik jika kita menyesuasikan makna berpantang dan berpuasa dengan makna berpantang dan berpuasa yang benar menurut Gereja Katolik.

Pertama, Pantang dan Puasa adalah Tanda Pertobatan. 

Pantang dan berpuasa tidak bisa disamakan dengan diet atau puasa makanan tertentu untuk membentuk fisik atau menghemat biaya hidup. Puasa dan pantang adalah simbol pertobatan. Berpantang dan berpuasa dilakukan dengan menyangkal diri demi membebaskan diri dari ketergantungan pada hal-hal duniawi yang membuat manusia berdosa. Bagi orang katolik,  berpantang dan berpuasa dilakukan sebagai silih atas dosa-dosa yang telah dilakukannya.

Kedua, Pantang dan Puasa sebagai Latihan Rohani untuk Bersatu dengan Kristus. 

Berpantang dan berpuasa adalah tindakan iman orang katolik untuk mendekatkan diri dengan Kristus. Sebagaimana Yesus yang telah mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa manusia, umat katolik melalui puasa dan pantang melakukan pengorbanan untuk membebaskan diri dari keterikan dengan hal duniawi serentak menyatukan pengorbanannya dengan pengorbanan Kristus. Puasa dan pantang adalah latihan rohani yang mendekatkan dirinya dengan Kristus.

Ketiga, Pantang dan Puasa adalah Kehendak Kristus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun