Mohon tunggu...
Kang Anom
Kang Anom Mohon Tunggu... Media Luar Ruang -

Sosialita Cakruk, hik & Wedangan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Merebut Hati 14 Juta Pemilih Pemula, Inilah Partai Yang Bakal jadi Pemenangnya

21 Juli 2018   14:53 Diperbarui: 22 Juli 2018   08:49 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar SindoNews

"Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun". (Ir. Soekarno)

Gelaran pemilu 2019 sebentar lagi datang. Konstelasi antar partai peserta pemilu juga sudah mulai menghangat. Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi hajatan nasional tersebut bagi masing-masing parpol, termasuk didalamnya adalah meraih suara pemilih sebanyak-banyaknya . 

Tak terkecuali para pemilih pemula, yang ditahun pemilu besok cukup menggiurkan angkanya, yaitu kisaran 14 juta pemilih atau hampir mencapai 8 persen dari total pemilih keseluruhan yang berjumlah sebesar 196,5 juta pemilih dalam pemilu 2019 nanti.  Angka tersebut sangat menjanjikan selain untuk mengkatrol perolehan suara masing-masing partai, juga sebagai tumpuan untuk penyambung keberlangsungan hidup partai, mengingat penetapan ambang batas parlemen yang tingginya sebesar 3,5 persen untuk perolehan suara secara nasional.

Dari 16 partai peserta pemilu 2019, berikut ini adalah delapan besar partai yang diprediksi bakalan mampu meraih suara terbanyak untuk merebut hati para pemilih pemula


1.  PKS

Partai yang kerap membawa jargon islam ini sangat mungkin sekali mencuri suara pemilih pemula dari kalangan sekolah-sekolah berbasis islam. Doktrin yang diusung dengan tema 2019Ganti Presiden yang masih menjadi tagline utama pada gelaran pemilu besok dengan bombardir di media-media online bisa jadi mendapat tambahan simpatisan, walaupun tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Diprediksi partai ini meraih 7 persen dari 14 juta pemilih baru.

2. Partai Demokrat

Pesona AHY sebagai tokoh panutan anak muda yang ditawarkan Partai Demokrat untuk mendongkrak perolehan suara mereka yang terpuruk pada 2014 sedikit banyak akan menyihir para pemilih pemula. Namun sayang sampai hari ini Demokrat belum menemukan formula yang tepat untuk membantu elektabilitas AHY secara nasional. Dan bukan tidak mungkin, bisa jadi partai ini malah melakukan blunder lagi bila tidak mampu meramu jargon kampanye  yang lebih menarik. Diperkirakan partai Demokrat meraup 9 persen dari jumlah pemilih pemula.

3. Partai Amanat Nasional

PAN yang sampai saat ini masih konsisten bersama dengan PKS dan Gerindra dalam poros oposisi diperkirakan sedikitnya meraih 11 persen dari pemilih pemula dengan memasang banyak tokoh-tokoh muda yang mampu mendongkrak partai tersebut, dan juga tradisi sekolah-sekolah kemuhammadiyahan yang banyak menguntungkan PAN dengan melahirkan kader-kader baru setidaknya bisa lebih dimanfaatkan secara optimal oleh partai tersebut.

4. PSI

Partai yang digawangi oleh Grace Natalie ini memang sasaran utamanya adalah membidik pemilih dari kalangan anak muda. Dengan memasang politisi-politisi muda diperkirakan partai ini mampu meraih 13 persen suara dari pemilih pemula. Namun angka tersebut bisa saja stagnan dengan perolehan suara secara nasional, yang artinya mereka hanya dapat meraih suara anak muda dengan kisaran 1,8 juta dari seluruh pemilih secara nasional, karena sampai hari ini PSI tidak mempunyai basis massa pasti dan ideologi partai yang jelas , kecuali hanya secara terang-terangan mendukung  Jokowi untuk periode selanjutnya. Hal itu yang yang mestinya disadari punggawa-punggawa PSI untuk segera berbenah agar tidak cuma dianggap bunga-bunga penghias acara hajatan saja.

5. Partai Gerindra

Partai politik terbesar ketiga stelah PDIP  dan Golkar ini bakalan mendapat limpahan suara banyak dari pemilih pemula, diprediksi sebesar  15 persen dari total new voter, atau kurang lebih 2,1 juta. Sebagai partai yang konsisten menjadi oposan pemerintah, Gerindra berharap mendapat dukungan penuh dari pemilih muda maupun simpatisannya dengan terus menyuarakan kesalahan-kesalahan dari program pemerintahan saat ini. Namun bisa jadi hal tersebut menjadi bumerang bagi Gerindra untuk meraih simpati rakyat lebih banyak lagi, karena selama ini mereka hanya mencari keburukan --keburukan tanpa memberikan opsi maupun solusi  yang jelas. Hal ini yang menempatkan Gerindra dibawah Nasdem untuk meraih suara lebih banyak lagi dari pemilih pemula.

6. Partai Nasdem

Tahun 2014 secara mengejutkan Nasdem meraih hampir 4 juta suara atau 6,7 persen secara nasional dan menempatkan partai tersebut di 10 besar partai politik di Indonesia. Dengan strategi kampanye yang masif dari media Surya Paloh, bukan tidak mungkin Nasdem akan meraup lebih dari 16 persen dari pemilih pemula,apalagi dari kubu Nasdem sudah jauh-jauh hari mengusung Jokowi sebagai Presiden untuk periode selanjutnya. Tagline mereka, Jokowi adalah Kita, Kita adalah Jokowi  bisa jadi senjata ampuh bagi Nasdem untuk meraup perolehan suara lebih banyak lagi di tahun 2019, dan lagi dengan klaim mereka pendukung Jokowi lebih dari partai manapun bakalan mendapat simpati banyak dari para pemilih.

7. Partai Golkar

Partai yang selama ini punya tradisi untuk selalu duduk di pemerintahan, sebagai pemenang maupun koalisi, untuk gelaran pemilu tahun 2019 besok telah menargetkan perolehan suara nasional sebesar 20 persen, atau hampir menyamai PDIP sebagai pemenang pemilu tahun 2014 lalu. 

Bukan tidak mungkin, Golkar akan mendapatkan setoran suara sejumlah 18 persen dari para pemilih pemula, atau kurang lebih sebanyak 2,5 juta suara, yang bisa jadi mereka peroleh dari turunan pemilih sebelumnya, maupun kaderisasi dari sejumlah ormas dibawah kendali partai tersebut. Satu hal yang pasti, Golkar juga akan memasang Jokowi sebagai vendor bagi caleg mereka nanti saat bertarung pada pemilu 2019 besok. Hal itu yang cukup memungkinkan bagi Golkar untuk meraih tambahan suara lebih banyak dari pemilu sebelumnya.

8. PDI-P

Diantara sekian banyak partai peserta pemilu, PDIP merupakan partai yang mempunyai grass root terbaik dan memiliki ideologi partai yang jelas. Hal tersebut bisa jadi merupakan daya tarik utama bagi para pemilih pemula untuk jatuh hati kepada partai berlambang kepala banteng ini. 

Hal yang tidak dipungkiri juga, bahwa dengan beberapa kekalahan kader-kader PDIP pada pertarungan kepala daerah pada juni lalu, mulai menyulut petinggi partai tersebut untuk menyiapkan strategi pemenangan pemilu berikutnya, dengan salah satu agenda utamanya adalah merebut suara sebanyak-banyak dari kalangan pemilih pemula, yang mana bakal menjadi penyumbang suara banyak untuk perolehan suara mereka. 

Dengan banyaknya tokoh nasional yang direkrut, serta sejumlah artis nasional yang dipasang sebagai calon legislator, bisa jadi dapat mendulang suara PDIP naik secara signifikan. Diperkirakan partai ini akan menarik simpati sebanyak 22 persen dari total pemilih pemula. Namun yang harus diwaspadai bagi PDIP adalah adanya pembentukan opini dari sejumlah tokoh bahwa partai ini merupakan partai anti islam, yang nantinya bakalan sering dibenturkan dengan isu-isu yang berkaitan dengan umat islam, sehingga akan banyak merugikan bagi PDIP kedepannya nanti.

Pada pemilihan legislatif 2019 nanti, partai politik peserta pemilu harus memenuhi ambang batas perolehan suara sekurang-kurangnya 3,5% dari jumlah suara sah secara nasional agar dapat diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR. Oleh karena itu, perolehan suara sangat penting sekali, dan salah satunya adalah mendapat dukungan suara banyak dari para pemilih pemula yang bakalan menjadi incaran seluruh parpol peserta pemilu. Siapapun nanti yang akan menjadi pemenang, semoga menjadikan negeri ini kearah yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun