Selain memberi pengetahuan tentang pembuatan paving block yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom tersebut, tim PKM-M ini juga memberikan pelatihan tentang pemasaran dengan cara menampilkan video tutorial dari berbagai aplikasi e-commerce, diantaranya seperti shopee, tokopedia, bukalapak dan aplikasi sosial media yang bisa digunakan untuk promosi produk seperti Instagram dan facebook yaknik di menu market place.Â
Selain itu kami juga mengajarkan bagaimana cara membuat blog agar suatu saat pembuatan paving block ini dapat dijadikan bahan literasi dan bisa memberi manfaat lebih, bukan hanya kepada warga Kampung Tambak Lorok melainkan bagi semua orang yang dapat membacanya melalui situs internet.
Sementara Ketua RW 15 yakni salah satu RW di Kampung Tambak Lorok, Ibu Tri Wahyuni mengapresiasi pelatihan tersebut meskipun secara daring. Menurutnya, pelatihan paving block dari limbah plastik ini juga sebagai salah satu kegiatan tambahan bagi warga disana disela-sela aktivitas sehari-harinya yang bermata pencaharian masyarakatnya mayoritas sebagai nelayan.Â
"Tentunya kita disini sangat senang mendapat pelatihan tersebut. Kami berharap bisa mempraktikan secara langsung dan semoga dengan adanya kegiatan ini dapat dijadikan upaya dalam mengembangkan perekonomian warga setempat dari pengahasilan pemsaran paving block itu sendiri. Demi kelestarian Kampung Tambak Lorok," paparnya.
Karakter dan minat bekerja masyarakat Kampung Tambak Lorok telah berhasil dibangun dengan adanya pelatihan pembuatan paving block dari limbah plastik di kampung mereka.Â
Dimana masyarakat Kampung Tambak Lorok bertanggung jawab untuk selalu memproduksi dan memasarkan dengan baik dan benar. Selain mereka mendapatkan penghasilan dan kegiatan tambahan, ini juga menumbuhkan jiwa entrepreneurship pada masyarakatnya. Mereka juga ingin memproduksi paving block agar di hari yang akan datang bisa mendapatkan penghasilan sendiri.
Dosen pembimbing dari tim PKM-M kami, Dra. Mardinawati, M.M mengaku bangga pada mahasiswa yang memiliki ide kreatif. Menurutnya hal itu dapat menimbulkan kepedulian kepada warga masyarakat. "Banyak yang bisa dilakukan untuk hal-hal positif. Salah satu diantaranya dengan cara melestarikan keadaan lingkungan warga masyarakat setempat," ungkapnya.
Beliau menegaskan bahwa warga setempat harus memiliki semangat antusias dalam melestarikan lingkungan mereka dan dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan dengan memunculkan ide bisnis baru berupa paving block dari limbah plastik.Â
"Dengan edukasi pemanfaatan limbah plastik dengan cara yang baru, Kampung Tambak Lorok akan sukses menjadi kampung bahari yang mana lingkungannya terlihat asri dan dapat memperlancar keberlangsungan hidup mereka melalui ide bisnis paving block dari limbah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H