Mohon tunggu...
Mellynda AzZahra
Mellynda AzZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manajemen'24 Universitas Islam Negeri Malang

Hobi baking, suka baca buku motivasi, suka kuliner, sangat candu dengan majelis sholawat/ta'lim

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manajemen Keuangan Pribadi

17 Agustus 2024   17:42 Diperbarui: 17 Agustus 2024   18:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat dewasa, banyak sekali cara-cara mengatur keuangan yang dapat kita contoh dari tokoh-tokoh sukses. Dahulu mungkin kita hanya fokus pada bekerja dan menghasilkan banyak uang, namun belum memahami bagaimana cara mengatur uang yang kita dapatkan. Kita sering kali kehabisan uang di akhir bulan tanpa sadar kemana saja pengeluaran tersebut kita gunakan. Untuk itulah pentingnya memanajemen keuangan, tentunya dimulai dari memanajemen gaya hidup kita. 

Dalam buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan, yang saya kutip dari website Kemenkeu RI. Senator Elizabeth Warren dan putrinya, Amelia Warren Tyagi mempopulerkan sebuah prinsip 50/30/20 untuk mengatur keuangan. Prinsip ini pun sangat diminati oleh kaum milenial yang sudah mulai bekerja dan ingin belajar mengatur keuangan. Prinsip ini memiliki aturan dasar mengatur keuangan dengan membagi pendapatan setelah pajak dan mengalokasikannya untuk dibelanjakan 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan menyisihkan 20% untuk tabungan

Contoh lainnya lagi yang saya dapatkan juga dari website Kemenkeu RI adalah Metode Budgeting 70-10-10-10 yang dipopulerkan oleh Jim Rohn, seorang pengusaha Amerika, penulis dan pembicara motivasi. 70% pertama gunakan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk pula di dalamnya hiburan. Simpan 10% pertama dari penghasilan tersebut untuk dana masa depan. 10% kedua investasikan. Dan 10% ketiga bagikan untuk yang lebih membutuhkan.

Jika dibandingkan dengan prinsip Warren, dari 20% tabungan, Jim Rohn hanya menyisihkan 10% untuk ditabung dan 10% lagi diinvestasikan dengan harapan akan menghasilkan pendapatan lagi di masa depan. Dalam memutuskan berinvestasi pun harus memiliki pengetahuan yang lebih lanjut, jangan sampai dana yang kita investasikan malah tidak memberikan keuntungan atau bahkan merugi. Keputusan untuk mengatur keuangan pun membutuhkan komitmen dan konsistensi pada diri sendiri. 

Sebenarnya sangat banyak metode/cara mengatur keuangan pribadi yang bisa kita contoh dari tokoh-tokoh sukses. Tetapi kembali lagi pada kebutuhan dan prioritas dalam kehidupan kita, karena tidak semua individu saling sama financialnya. Apapun metodenya, tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun