Amerika Serikat, menjadi salah satu tokoh yang paling kontorversial di era digital Internasional, setelah Snowden membocorkan informasi rahasia Amerika Serikat pada tahun 2013 mengenai Program pengawasan massal pemerintah Amerika Serikat. Kebocoran data ini mengungkapkan beberapa praktik pengawasan yang dianggap sangat melanggar privasi individu dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Edward Snowden merupakan seorang mantan kontraktor National Security Agency (NSA) asal      Setelah membocorkan data rahasia tersebut, Snowden melarikan diri ke Hong Kong dan pada tahun 2020, Snowden mendapatkan suaka oleh pemerintah Rusia yang mendapatkan reaksi di tingkat internasional atas langkah yang diambil pemerintah Rusia tersebut.
      Keputusan Rusia yang memberikan suaka ini kepada Snowden dianggap sebgai cerminan sikap politik yang kompleks serta tantangan dalam isu keamanan siber. Dalam konteks ini, kebocorandata bukan hanya sekedar pelanggaran hukum internasional, namun juga menciptakan dampak yang luas terhadap hubungan internasional dan juga kebijakan keamanan siber internasional.
      Tindakan ini memicu perdebatan yang mendalam antara para akademisi, politisi, dan juga masyarakat umum mengenai privasi, kebebasan individu, dan juga batasan kekuasaan negara.. Disisi lain sebagaian warga Amerika Serikat memandang Snowden sebagai pahlawan pembela demokrasi dan menganggap bahwa pemgungkapan informasi tentang cara pemerintah memata-matai warganya merupakan tindakan yang berani dan perlu dilindungi hak-hak konstitusionalnya.
      Namun, disisi lain sebagian besar warga Amerika Serikat menganggap Snowden sebagai pengkhianat negara, dan berpendapat bahwa pembocoran informasi rahasia telah membahayakan keamanan nasional dan merusak kemampuan Amerika Serikat dalam melawan terorisme.
      Lantas Apa yang melatarbelakangi Snowden dalam membocorkan data Pemerintah  Amerika Serikat, Serta mengapa Pemerintah Rusia memberikan suaka kepada Snowden? dan apa pula dampak yang diakibatkan oleh keputusan Rusia ini terhadap isu keamanan siber dan Hubungan Internasional?
Reaksi Rusia Terhadap Aksi Pembocoran Data Oleh Edward Snowden
     Pembocoran data yang dilakukan oleh Edward Snowden terjadi pada tahun 2013, yang dimana Snowden membocorkan data informasi mengenai adanya program pengawasan National Security Agency (NSA) yang bernama Planning Tool for Resource Integration, Synchronization, and Management (PRISM). Program ini merupakan pusat pemerintah Amerika Serikat dalam mengumpulkan data komunikasi dari perusahaan teknologi besar tanpa persetujuan pengguna.
      Dari Sudut Pandang negara Rusia, kebocoran ini dijadikan sebagai pengungkapan praktik-praktik pengawasan yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Rusia berpendapat bahwa tindakan Snowden ini menunjukkan bahwa negra-negara besar bisa saja menyalahgunakan teknologi untuk mengawasi masyarakatnya, dag menganggap bahwa tindakan Snowden ini sebagai tindakan melawan ketidakadilan.
      Rusia juga menganggap bahwa kebocoran informasi tersebut menyoroti kerentanan dalam sistem pengawasan yang diberlakukan di Amerika Serikat, dan mengatakan bahwa dari kasus Snowden ini Amerika Serikat harus mulai mendiskusikan pentingnya perlindungan data dan privasi, serta danyanya pembentukan norma internasional yang lebih ketat dalam hal pegawasan dan perlindungan individu.
Pemberian Suaka Rusia Terhadap Edward Snowden Dari Perspektif Teori Konstruktivisme