Mohon tunggu...
Melly Anjani
Melly Anjani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Hallo! Perkenalkan saya Melly memiliki hobi menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Melalui hobi-hobi tersebut saya mampu menciptakan dunia sendiri, dan pengalaman. Ketika Menonton film, dengan cerita-cerita yang menggetarkan dan menyentuh hati, dunia hadir dalam bentuk visual yang memukau. Sungguh luar biasa bagaimana hobi-hobi ini menjadi jendela penciptaan dan penemuan ide yang tak terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa itu Denial? Mengapa Sulit Bagi Mereka untuk Menerima Kenyataan

27 Februari 2024   16:57 Diperbarui: 27 Februari 2024   16:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Denial. Sumber ilustrasi: UNSPLASH/unsplash

Denial adalah bentuk pertahanan yang melibatkan menolak, menolak, atau menghina pikiran, perasaan, keinginan, atau peristiwa yang tidak menyenangkan. Ini adalah cara untuk mengatasi konflik emosional dan stres, tetapi juga dapat membawa efek negatif seperti membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang cenderung mengalami penyangkalan atau denial:

  • Ketidakmampuan Beradaptasi: Bagi sebagian orang, menyadari kenyataan berarti menghadapi perubahan yang mungkin diperlukan dalam pemikiran dan perilaku. Lebih mudah untuk menolak daripada beradaptasi karena itu terlalu menakutkan atau menyakitkan.
  • Perlindungan Diri: Penyangkalan sering kali muncul sebagai cara untuk melindungi diri kita dari emosi yang tidak menyenangkan atau konsekuensi yang mengerikan. Menghadapi kenyataan dapat memunculkan perasaan takut, malu, dan sedih yang  sulit untuk dihadapi.

Terdapat beberapa dampak negatif dari denial diantaranya gangguan mental dan emosional, krisis identitas, dan keretakan dalam hubungan akibat terganggunya komunikasi.

Cara Mengatasi Denial

Mengatasi denial perlu membutuhkan kesadaran atau kemauan dari individu untuk menghadapi kennyataan.

  • Terbuka masukan dan pendapat orang lain

Bersikap terbuka dan responsif terhadap ide, saran, dan pandangan orang lain. Hal tersebut akan membantu kamu untuk mengevaluasi, mempertimbangkan segala informasi dan tindakan yang akan dilakukan.

  • Bercerita jika ada masalah dengan orang terdekat dan terpercaya

Terbuka tentang pengalaman masalah anda dengan seseorang yang kamu percaya. Hal tersebut akan melibatkan berbagi perasaan, dan akan membantu mengurangi beban emosional yang dirasakan.  

  • Mencari dukungan dan bantuan dari profesional

Melalui dukungan dari pendekatan yang terlatih ini akan membantu kamu menghadapi masalah. Bercerita dengan ahlinya umumnya tunduk pada kerahasiaan dan perlindungan privasi. Sehingga, memungkinkan kamu bercerita lebih terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun