Di sini aku meratap asa yang membelenggu jiwa
Di sana kau sibuk dengan permainanmu
Di sini aku mengejar mimpi yang ingin aku raih
Di sana kau bertopeng paras dengan kepalsuan
Di sini aku berjuang mati-matian untukmu
Di sana kau acuhkan aku, dan tanpa ada aku di hatimu
Lalu di mana hatimu untukku?
Aku memehami segala duka citamu
Tanpa kau bisa memahami jatuh bangunnya aku dengan kesendirianku
Kau gunakan hati sekeras batu itu untuk bahagiamu tanpa memikirkan bagaimana beratnya jadi aku
Bukankah cinta harus sejalan?
Bukankan cinta haru sepaham?
Aku bingung dengan alur percintaanmu
Apakah nyata untukku atau hanya sebagai simbolis kepalsuanmu saja?
Beri aku sedikit pemahaman tentang hal ini ya Tuhanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H