Riuh kota dan bising kendaraannya memekakan telinga
Menyembunyikan keheningan yang enggan unjuk suara
Sejenak lengang...
Meski hanya perasaanku saja
Kututup mata kemudian menghirup udara dalam-dalam
Kuhempaskan badan menuju kedamaian
Tenang...
Meski hanya perasaanku saja
Kini aku berada ditengah canda tawa mereka
Mengucapkan lawakan yang aku saja tidak tahu datangnya darimana
Kini aku seorang yang bijaksana
Memberi saran atas rundungan musibah yang menimpa mereka
Kini aku adalah perempuan paling bahagia
Aku tidak tahu harus menanggapi apa
Kupikir semua sudah cukup gamblang
Ternyata perasaanku masih gamang
Kupikir itu cukup membuatku lupa
hanya saja...
Betapapun aku memaksanya
Tetap saja...
Lengang dan tenang yang kubanggakan tak pernah menghapus kenangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H