Mohon tunggu...
Melleni Marhamah
Melleni Marhamah Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Mahasantri

Bismillahirrahmanirrahim "Tertawa walau harus menangis, Sabar walau harus marah"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penantian

21 Mei 2018   14:19 Diperbarui: 21 Mei 2018   14:22 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menyadari diri

taklah pantas raga menunggu hati

Yang takkan menjadi cinta sejati

walau lelah hati menanti

Sia-sia tetap menghampiri


Hadirnya singkat dalam fana

Menggoda jiwa dengan tawa

Membuat lalai akan arti setia

Bahagia memang terasa  

Kan tetap hambar tanpa air mata


Beribu kali kumenyalahkan hati

Yang berlari menggores duka

Jelas kulihat rupanya luka

Namun buta membuatku gila

Entah untuk apa kukejar Gulita

Sedang pelita setia dalam nestapa


Sabarmu membuatku terpaku

Setiamu menyadarkanku

Hingga badai tak lagi menggoyahkanku



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun