Dari survey yang kami lakukan dari 157 siswa SMP-SMA/K semua menyatakan tertarik dengan modul ini dan perlu pemahaman lebih jauh mengenai kesehatan mental.Â
Selanjutnya dilakukan in depth interview kepada 10 siswa SMA yang memilih "sangat tertarik" untuk mempelajari lebih dalam mengenai mental health. In depth interview dilakukan melalui personal chat di platform Whatssapp. Hasil dari in depth interview dan kajian literatur yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa tersebut, didapat bahwa:
- Dibutuhkannya literasi tentang mental health bagi pelajar tingkat SMA sederajat.
- Banyak siswa SMA yang merasa stres dengan diadakannya pembelajaran jarak jauh (PJJ).
- Pendidikan memberikan beban mental yang berlebih kepada peserta didik, khususnya siswa SMA sederajat.
- Besarnya pengaruh lingkungan khususnya keluarga bagi kesehatan mental.
- Besarnya pengaruh penggunaan social media bagi kesehatan mental remaja.
Dari survey yang di lakukan itu diputuskan topik yang kami ambil merupakan kesehatan mental dengan judul "Mental Health : It's Okay Not To Be Okay".
Pada tahap sebelum produksi beberapa hal yang perlu dipersiapkan seperti materi yang disampaikan oleh expert dan pembuatan charter. Penulis membantu dalam pembuatan script yang nantinya akan dijadikan infografis.Â
Materi yang di angkat mengenai "self love, self care, self healing, hingga self reward" . Script yang di buat selain dari studi literatur, e-book, juga ada kurasi dengan expert di bidangnya. Sehingga apa yang disampaikan berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
Kelompok mahasiswa tersebut mengimplementasikan konsep pembelajaran 5M (Memanusiakan hubungan, Membangun keberlanjutan, Memberdayakan konteks, Memahami konsep, dan, Memilih tantangan) dari setiap sub-bahasan sehingga tidak hanya berupa pdf atau video explainer saja tapi juga menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta seperti praktik mandiri dan live expert.
Semua rangkaian itu akan dipresentasikan di tanggal 18 Januari 2022 di Karier.mu by Sekolah.mu pada Intern Talks. Hal itu tidak lepas dari bimbingan mentor dan co-mentor dalam memberikan arahan dan juga saran serta motivasi dalam pengerjaan program pembelajaran "Mental Health : It's Okay Not To Be Okay".Â
Hasil yang kami dapatkan dari projek akhir ini berupa program belajar serta modul pembelajaran yang dapat di akses pada LMS Sekolah.mu yang mana target utama pesertanya merupakan siswa SMA. Program belajar ini memiliki tema Bangunlah Jiwaraganya dengan judul Mental Health : It's Okay Not To Be Okay. Program belajar ini terdapat 2 expert yang ahli di bidangnya yaitu :
Olphi Disya Arinda, seorang Clinical Psychologist serta co-founder salah satu organisasi kesehatan mental ternama di Indonesia juga, Ahmad Sururi, seorang Counselor yang sudah terdaftar dan terlisensi oleh Lembaga Kaunseling Malaysia (LKM), juga merupakan lulusan Magister Psikologi di International Islamic University Malaysia.
Program belajar "Mental Health : It's Okay Not To be Okay" terdapat di LMS Sekolah.mu,  dengan tautan Mental Health yang memudahkan peserta dalam mengaksesnya, baik di web maupun di aplikasi. Disamping itu juga program belajar ini di buka secara gratis hingga dapat menjangkau tidak hanya siswa SMA tapi juga SMP hingga Orangtua sekalipun.Â
Di samping itu dapat di lakukan dalam jangka panjang. Peserta juga di berikan kesempatan dengan adanya sesi belajar live with expert yang di adakan 2 kali yang mana peserta dapat berinteraksi langsung dengan kedua pemateri melalui Zoom Meetings yang di laksanakan pada tanggal Sabtu, 29 Januari 2022 dan  Minggu, 30 Januari 2022.