Mohon tunggu...
Meilyani Wiguna
Meilyani Wiguna Mohon Tunggu... -

All is well :')

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah IPS di Indonesia

10 September 2012   03:39 Diperbarui: 4 April 2017   17:56 32467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PHILOSOPHY

ECONOMIC

Selanjutnya akan dikemukakan pula pengertian IPS menurut para pakar Ilmuan Sosial di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Nasution.D,Prof,Dr M.A (1975) merumuskan bahwa IPS adalah suatu program Pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik dan psikologi sosial. Dapat juga dikatakan bahwa IPS pelajaran yang merupakan fusi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran Ilmu-ilmu sosial. Atau IPS merupakan mata pelajaran yang menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu-ilmu sosial.

2. Nu’man Sumantri dan kawan-kawan (1973) merumuskan bahwa, IPS sebagai bahan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan di tingkat SD, SLP, dan SLA.

3. IPS adalah suatu bidang studi yang merupakan paduan sejumlah mata pelajaran Sosial (Departmen P dan K R.I)

4. A. Kosasi Djahiri (1983) merumuskan bahwa IPS adalah merupakan ilmu pengetahuan ang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.

Berdasarkan pada uraian tentang pengertian IPS, maka guru IPS diharapkan selain memahami orientasi dan pendekatan kurikulum, juga memahami konsep-konsep dan generalisasi yang terdapat dalam kurikulum maupun dari buku paket dan buku teks lainnya yang dianggap tepat untuk diajarkan. Upaya itu dimaksudkan agar konsep dan generalisasi dapat diajarkan sebagai jawaban terhadap tuntutan kebutuhan yang beranggapan bahwa pengajaran fakta selama ini sudah tidak memadai lagi, seperti dikatakan Edwin Fenton (1976) bahwa: fakta semata tidaklah berarti apa-apa untuk dirinya sendiri. Fakta akan memiliki arti dalam fikiran orang yang mempelajarinya. Suatu fakta yang sama akan mempunyai arti yang berbeda terhadap dua orang yang pandangannya berbeda.

Dapat juga dikatakan bahwa pelajaran IPS ini diharapkan bukan hanya penanaman, pembinaan pengetahuan konsepsional belaka, melainkan ialah pembinaan pengerian sikap terhadap nilai-nilai praktis (operasional) dari pada konsep tersebut serta kemahiran penerapannya sebagai insan sosial. Oleh karena pengajaran IPS bukan sekadar menyedorkan serentetan konsep-konsep saja, melainkan kemampuan guru dan siswa menarik nilai/arti yang terkandung dalam konsep, serta bagaimana cara menerapkannya.

Kardiyono Mertodihardjo (1984) mengemukakan bahwa untuk mendapatkan gambaran tentang, fakta, konsepgeneralisasi dan teori, maka secarajelas akan diuraikan dan berurutan melalui Hirarki Konsep seperti pada bagang berikut :

teori

abstraksi

Generalisasi

abstraksi

Konsep

abstraksi

Fakta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun