Mohon tunggu...
Melki Sedek
Melki Sedek Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar/ Mahasiswa

hobi seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Dunia Ketiga, Ancaman bagi Nilai Tukar Rupiah

9 Oktober 2024   22:58 Diperbarui: 10 Oktober 2024   01:58 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber: https://www.pexels.com/@ali-wannous

Perang timur tengah tak kunjung selesai entah kapan perang tersebut berakhir. perang antara beberapa negara di timur tengah semakin memanas negara Israel menyerang dan menginvasi wilayah negara Palestina hinggga menewaskan ribuan korban jiwa dan menimbulkan banyak kerugian. disusul lagi negara Israel menyerang negara Lebanon dan berhasil menewaskan pemimpin negara lebanon. 

baru-baru ini iran meluncurkan rudal ke Israel karena tidak terima Israel menyerang lebanon yang menewaskan pemimpin negara Lebanon. hingga saat ini perang timur tengah semakin memanas.

Tak hanya itu perang antara negara rusia dan ukraina belum menemukan titik temu negara Rusia masih berusaha untuk menginvasi negara Ukraina tetapi Uraina masih berusaha untuk melakukan perlawanan dan didukung oleh Nato sebuah organisasi negara-negara Eropa. dari perang kedua negara tersebut bayak menimbulkan kerugian dan ribuan korban jiwa.

Mentri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan bahwa adanya potensi pecahnya perang dunia ke-3 dan indonesia harus waspada terhadap Geopolitik dunia yang menegangkan antara negara-negara Super Power seperti negara Amerika dan negara Rusia. apabila perang dunia ke-3 pecah makan akan terjadi perang Nuklir dan terjadinya perang antara negara-negara Blok timur dan Blok barat.

 Indonesia untuk saat ini aman karena tidak masuk dalam Blok timur maupun Blok barat Indonesia memilih untuk tetap Netral dan tidak mendukung negara barat maupun negara asia sehingga Indonesia tidak terlibat dalam perang dunia apabila perang dunia ke-3 pecah. meskipun Indonesia tidak terlibat perang tetapi indonesia tetap akan terkena dampak perang dunia dalam aspek Ekonomi karena perang dunia mengoncang keseimbanga perekonomian Global dan ada dua kemungkinan yang terjadi di Indonesia apabila perang dunia ke-3 pecah yaitu nilai tukar Rupiah semakin melemah dan terjadinya Inflasi.

Apabila pecahnya perang dunia ke-3 dan melibatkan negara Super Power seperti negara Amerika Serikat. Amerika Serikat merupakan negara sebagai patokan dalam sistem Moneter dunia dengan Dolar AS, dan Indonesia bergantung terhadap Dolar AS. 

perang dunia ke-3 tentu saja akan menimbulkan banyak kerugian bagi negara-negara yang terlibat perang sehingga negara-negara tersebut terpaksa meminjam uang dengan Bank dunia digunakan untuk modal dalam perang, dan juga apabila negara mengalami kekalahan dalam perang maka negara tersebut terpaksa meminjam uang ke Bank dunia untuk memperbaiki dan memperkuat benteng pertahanan dalam perang dunia dan juga memperbaiki kerusakan maupun kerugian yang ditimbulkan oleh perang. 

hal tersebut secara otomatis, negara amerika memanfaatkan situasi untuk menaikan nilai tukar mata uang Dolar AS sehingga mata uang rupiah akan semakin melemah sehingga akan mempengaruhi keseimbanga Ekonomi di Indonesia.

Perang dunia ke-3 tentu saja menimbulkan banyak kerugian, akibat perang sumber daya menjadi terbatas dan kelangkaan seperti minyak bumi, gas alam, dan sumberdaya alam lainya dan juga tidak menutup kemungkinan proses perdagangan dunia terhambat karena terjadinya pembajakan maupun perampokan karena kelangkaan maka secara otomatis akan mengundang kejahatan bagi oknum-oknum tertentu. melemahnya niai tukar rupiah yang menyebabkan biaya impor jauh lebih tinggi dan para investor akan memilih aset dalam Dolar.

Seiring melemahnya nilai tukar rupiah dan kelangkaan barang dan jasa. akibat perang dunia maka Ekspor akan semakin menurun karena kekacauwan yang disebabkan oleh perang dunia maupun karena adanya ketakutan para investor untuk menjual hasil bumi karena akan terjadinya pembajakan dan perampokan di tengah lautan maupun daratan. 

pendapatan Nasional masih bergantung pada Ekspor seperti Batu Bara Nikel, Kelapa sawit, Karet, dan beberapa hasil Bumi lainya. Proses inpor pun akan mengalami hambatan di samping terjadinya pembajakan oleh oknum tertentu dan tidak lepas dari perebutan pasar dunia untuk membeli barang dan jasa jauh lebih tinggi, karena situasi tersebut maka negara yang meng ekspor barang atau jasa akan menaikan harga. 

Indonesia masih bergantung pada impor barang dan jasa seperti Gas Alam, Minyak Bumi, Bahan Tekstil, Minyak Goreng, serta peralatan Pertahanan yang sangat dibutuhkan demi kewaspadaan negara-negara asing yang akan menyerang indonesia.

Akibat dari perang maka nilai Tukar Rupiah akan semakin melemah serta akan memicu Inflasi karena hal tersebut dapat mengurangi para ivestor asing untuk berinvestasi, dampak tersebut akan menimbulkan terjadinya Inflasi yang sangat parah di Indonesia dan harga barang dan jasa akan naik secara bersamaan.

Apabila kondisi ini tidak ditangani langsung maka akan menjadi mimpi buruk bagi negara Indonesia .tugas Bank Sentral Indonesia sangat berat dalam mengatasi inflasi dan nilai tukar rupiah semakin melemah. maka perlunya kerjasama antara pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat indonesia untuk berkaloborasi dalam menghadapi kondisi ketidak stabilan perekonomian dunia akibat dampak dari perang dunia. 

dan Bank Indonesia harus mengambil kebijakan yang tepat di samping dukungan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Ada beberapa strategi Bank Sentral untuk menghadapi kondisi ekonomi Global yang tidak stabil yang disebabkan oleh pecahnya perang dunia ke-3.

Intervensi Pasar Valuta Asing

Bank Sentral dapat menjual Cadangan Devisa untuk membeli Rupiah, sehingga meningkatnya permintaan mata uang rupiah.

Menaikan Suku Bunga

Menaikan Suku Bungan dapat menarik Investor asing, meningkatkan modal, dan mendukung nilai tukar rupiah agar tetap stabil.

Membuat kebijakan moneter yang ketat

Mengurangi jumblah Uang beredar, mengendalikan Inflasi dan meningkatkan kepercayaan terhadap mata uang rupiah.

Mengumumkan kebijakan 

Memberikan komunikasi jelas dan trasparan mengenai langkah-langkah kebijakan moneter untuk mengatasi situasi Ekonomi Global yang tidak stabil dan dapat meningkatkan kepercayaan pasar Internasional.

Diverfikasi Cadangan Devisa 

Mengelola dan mengiverfikasikan dadangan devisa untuk mengurangi ketergantungan pada satu mata uang ataupun negara tertentu

Kerja Sama Internasional

Berkolaborasi dengan Bank Sentral negara lain untuk stabilitas pasar Valuta Asing.

Strategi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi dampak negatif dan situasi krisis yang disebabkan oleh pecahnya perang dunia ke-3. Dan juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sentral indonesia yang mampu menstabilkan nilai tukar rupiah dan mengendalikan Inflasi di tengah Perang dunia ke-3 yang bukan hanya perang nuklir tetapi juga melibatkan perang politik serta perang dagang di seluruh negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun