Mohon tunggu...
AyooNulis
AyooNulis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis.... menyuarakan suara tak terdengar

Selanjutnya

Tutup

Roman

Alam Papua sumber kehidupan bagi generasi

22 November 2024   07:13 Diperbarui: 22 November 2024   12:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

*Opini: Oleh Melkias butu*

Negara indonesia demi membayar utang luar negeri, Tanah Papua dijadikan sebagai bagian dari negara indonesia agar eksploitasi sumber daya alam/SDA di Papua semkin muda. Untuk menyambil SDA klonialisme membentuk pemerintahan dari gubernur sampai kepala desa hingga jalan tras mulai memasuki hutan rimba rolong pegunungan. Perusahaan-perusahaan yang dikawal dengan TNI/Porli memulai beroperasi, emas, nikel, batu bara dan lainya sampai alam menjadi gundul, sember pendapatan Masyarakat menjadi hancur, Masyarakat setempat menjadi korban hingga angka kelahiran terus menurun. Semua ini dampak-dapak negatif yang benar dan akan terjadi ketika Perusahaan mulai beropersi diatas tanah papua lebih khususnya wilaya Simaptowa. Perusahaan-perusahaan yang dieksploitasi saat ini oleh berbagai negara di tanah Papua adalah untuk menghancurkan sumber daya alam yang mana Pada tahun 50-an, Para leluhur dijuliki Alam sebagai Mama yang memberi sumber kehidupan, maka tanah dan alam digagumi dan dirawat dengan penuh kasih sayang terhadapnya. Bagi mereka Alam adalah tempat-tempat sacral yang harus dirawat, dijaga dan dilestarikan generasi ke generasi. Tanah  adalah jiwa rakyat Papua jika tidak ada tanah, maka tidak ada kehidupan dan jiwanya akan mati. Tanah Papua disebut juga sebagai, surga kecil yang jatuh ke bumi dengan beragam suku, etnis, dan budaya. Dari dinamika tersebut orang asli Papua punya penilaian tersendiri yakni Sumber daya alam sebagai mama yang memberi kehidupan yang terus diwariskan generasi ke generasi. 

Tanah Papua memiliki kekayaan alam yang sangat kaya. Kekayaan itu seiring berjalannya waktu, negara Indonesia memperluas sebuah misi yang Namanya menghancurkan alam Papua pada umumnya, khususnya di berbagai wilaya yang alam masih utuh. Untuk melanjarkan sebuah misi dari negara, pemerintah membuka akses jalan trans sebagi Kompas untuk membawa dan menemukan emas, nikel, batu bara dan lainya yang tersembunyi di hutang rimbah Papua. Negara Indonesia berupaya mempetahkan wilaya Papua untuk mengeksploitasi Sumber daya alam salah satunya proyek food estate yang digagas kementrian di merauke, Papua selatan. Dua proyek tersebut membabat hutan secara besar-besaran. Selain itu, proyek tersebut juga dinilai mengancam tanah adat dan keanegaragaman hayati di wilayah tersebut. "majalah Tempo pekan ini menerbitkan laporan pada jumt, 27 september 2024 pukul:08:18 wib, yang ditulis oleh faisal. Dia melaporkan menurut data global forest review yang dirilis word resources institute (WRI), Indonesia menyumbang sekitar 5,6 persen dari total kehilangan hutan primer dunia pada 2022, yakni sekitar 230 ribu hektar. Indonesia pun menjadi negara keempat didunia dengan jumlah kehilangan hutan primer terbesar. Angka tersebut kemudian bertambah menjadi sekitar 290 ribu hektar pada 2023". Melihat dari majalah tempo ini, hutang Papua sangat terancam punah, kerena indonesia termasuk negera keempat dunia dengan jumlah kehilangan hutang primer yang sanggat tinggi. Negara indonesia saat ini merancang strategi untuk melanjarkan sebuah misi, untuk melancarkan misi itu, tanah Papua dimekarkan menjadi enam provinsi, selain Papua dan Papua barat dan ada empat provinsi yang baru dimekarkan diPapua yakni papua Selatan, papua Tengah, papua pegunugan, dan papua barat. Keenam provinsi tersebut diresmikan dengan rancangan undang-undang (RUU) tentang daerah otonomi baru (DOB). Setelah dimekarkan provinsi baru, tentu ini menjadi ancaman serius yang dihadapi oleh Masyarakat di enam provinsi yang baru dimekarkan. Alam Papua akan terancam dengan berbagai Perusahaan-perusahaan Ilegar maupun non ilegal oleh mereka yang mementingkan diri sendiri. Ketika sudah menekan Perusahaan-perusahaan di papua, bukan hanya alam papua yang akan hancur tetapi kehidupan orang asli papua akan terancam, sumber kehidupan akan musnah. Generasi kedepan akan menderita dari kesalahan kami yang masih berjuang untuk menjual tanah dan berusaha mengizinkan membuka akses jalan di berbagai wilaya yang tersembunyi di Lorong pegunugan dan lebih parah dari pada itu, mengizinkan Perusahaan-perusahaan masuk di wilah tertentu, itu akan menyebabkan tanah yang kita kagumi sebagi mama yang memberi sumber kehidupan akan hancur. Dari pada itu, manusia akan menderita, angka kematian akan semakin naik sedangkan angka kelahiran terus menurun untuk itu, keturunan orang asli papua akan benar-benar hilang lalu di kehidupan selanjutnya akan tinggal Sejarah yang disebut bhawa orang kulit hitam, kriting rambut pernah tinggal di pulau ini Ketika papua dikuasai oleh negara indonesia.

Apa pentingnya Tanah dan Alam Simapitowa.

Tanah sebagai salah satu unsur lingkungan di muka bumi, memiliki peran yang sangat penting dalam menopang kehidupan, karena tanah menyediakan segala hal yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Menurut parah ahli biologi, alam merupakan tempat hidupnya makhluk hidup baik hewan liar maupun manusia. Manusia tanpa alam tidak bisa hidup karena dari alam manusia mendapatkan makanan seperti sayuran, air dan lainnya. Kita sebagai manusia perlu menyadari bhawa, pentingnya alam untuk kita lestarikan sebagai warisan leluhur karena alam masih ada jauh sebelum kita lahir, maka kita sebagai manusia yang hidup diatas tanah, perlu untuk menjaganya. Tanah bukan milik kita yang masih ada saat ini namun tanah dan alam akan digunakan oleh anak cucu generasi yang akan mendatang dan akan tinggal di atas bekas rumah atau kebun yang para orang tua tinggalkan. Kalau tanah kita dujual maka tidak ada tempat bagi generesi kedepan. Melihat dari nilai-nilai perkembangan sangat pesat, Negara Indonesia berusaha menghabisikan orang asli papua diatas tanahnya sendiri dengan berbagai macam cara. Orang asli papua sendiri tidak menyadari dengan ancaman-ancaman besar yang sedang menghampiri dan akan datang dengan seiring berjalannya waktu, maka dengan lealita perkembangan dari zaman ke zaman walaya simapitowa perlu dijaga dan dirawat sebagai mana yang melahirkan kita, menyusui samapi dewasa saat ini. Di paragraf pertama, tanah sebagai mama yang memberi kehidupan, maka dengan cara apa saya membalas budi kebaikanya?. Sebagaimana kehidupan manusia mama melahirkan kita, membesarkan kita, menyusui sampai dewasa saat ini, alam pun sama. Dari alam kita makan, dari alam kita minum, dari alam juga kita menghirup udara segar yang baik untuk tubuh. Maka alam dan manusia adalah satu paket yang tidak bisa hilang salah satu dari mereka, tanah dan manusia adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan karena tidak ada tanah maka sumber kehidupan manusia simapitowa akan hancur dan jika Alam tidak ada manusia, maka alam tidak ada penghuninya dan akan sunyi. Sebagai orang simapitowa pada umumnya di papua kita perlu untuk saling menjaga dari orang-orang yang berusaha memisahkan kedua pasangan yang sudah menyatu dari dahulu, kini dan generasi yang akan mendatang. 

Ada bebera poin yang perlu kita pahami Bersama agar alam simapitowa ini tetap terjaga dari para kapitalis. Yang pertama; Alam simapitowa perlu di jaga maka stop menjual tanah. Artinya; jika menjual tanah maka, anak cucu akan menderita bhakan menjadi pengemis diatas tanahnya sendiri. Jika tidak menjual maka kehidupan selanjutnya aka ada harapan untuk terus hidup dan akan hidup diatas tanahnya sendiri. Yang kedua; Tidak boleh mengizinkan Perusahaan-perusahaan besar untuk beroperasi, karena itu akan merusk sumber daya alam dan akan membawa dampak buruk yang merugikan Masyarakat simapitowa, pada umumnya ditanah papua. Yang ketiga; Masyarakat Simapitowa berpegang teguh pada warisan budaya, tidak boleh mengizinkan jalan trans masuk di kampung-kampung terpencil, karena itu merusak tempat-tempat sacral warisan leluhur yang kita tekuni sebagai tempat "ahani maki" atau tempat sacral sebagai tempat tinggalnya para Roh leluhur. 

Ketika poin diatas jika kita megerti dan memahami, maka manusia simapitowa punya harapan untuk hidup. Angka kelahiran regenerasih akan semakin bertambah dan dengan senannya alam akan memberikan seluruhruh hidupnya untuk generasih ke generasih. Di era global ini, kehidupan manusia semakin tergantung pada uang. Uang adalah yang utama dalam kehidupan kita sehari-hari. Lalu pertanyaannya, apakah orang asli papua khususnya orang simapitowa bisa hidup tanpa uang?. Menurut saya bisa, kita hanya sadari bhawa jati diri saya berasal dari mana, apakah uang adalah warisan yang perlu kita utamakan ataukah kita Kembali pada acaran-acaran budaya mengenal jati diri dan eksistensinya. Jika jati diri penting maka jangan paksakan keadaan untuk menjual tanah dan membuka perdagangan manusia demi mendapatkan keuntungan pribadi yang mengorbankan jutaan orang.

Melihat dari persektif kehidupan Masyarakat simapitowa, masyarakat simapitowa sudah menjaga alam simapitowa sejak tete moyang dahulu hingga saat ini. Petani yang sumber hidupnya masih tergantung pada tanah, sebagai sumber kehidupan dan tempat pendapatan para orang tua untuk membiayai pendidikan. Namun dengan demikin, orang yang perakus akan uang, berusaha menghadirkan perusahaan-perusahaan tambang yang bisa menghancurkan alam simapitowa dan untuk mendatangkan itu, para intelektual berusah membuka akses jalan dengan memekarkan kabupeten baru yakni kabupaten mapia raya. Dari lealita yang sebelumya, kehadiran kabupaten merupakan jalan menuju kehancuran, tempat-tempat sacral akan hancur dan juga membuka akses orang imingran, TNI/Porli akan membuka pos besar-besaran di kabupaten yang baru dimekarkan. Dari kehadiran pemekaran itu juga Tni/Porli memaksa Masyarakat untuk menjual tanah. kalau tidak menjual, maka akan terjadi ditodong senjata bhakan menembak orang tua oleh aparat. Dari lealita ini, intelektual simapitowa berusaha membuka akses jalan dari Topo tembus weyland dan juga berusaha meminta satu kabupen di wilaya simapitowa ini sangat tidak baik untuk masyarakat simapitowa dan anak cucu kedepan akan menderita jika hadirnya satu kabupaten maka dengan jelas bhawa Tni/porli membuka pos besar-besaran di dusun-dusun terpencil kemudian perusahaan-perusahaan akan masuk dengan sendirinya untuk merusak sumber daya alam simapitowa. 

Pemerintah saat ini, berusaha membuka akses jalan trans sampai menelusuri lorong pegunugan untuk merusak sumber daya alam atau sumber daya manusia(SDA/SDM) diwilayah Simapitowa untuk mematikan budaya jalan kaki tanpa alas kaki. Setelah jalan trans itu akan masuk sampai tempat-tempat yang ditentukan dari situlah akan terjadi perubahan besar dalam kehidupan orang simapitowa, ketabrakan akan terus terjadi, hewan periharaan yang bebas bersama alam, akan mati dan tidak akan tumbuh besar seperti sedia kala. jika jalan trans itu kita tidak menjeganya maka disitulah akan hadir Perusahaan-perusahaan ilegal untuk beroperasih. Dari hadirnya Perusahaan akan berdampak buruk pada alam simapitowa karena dengan hadirnya Perusahaan semua potensi alam akan hancur. Bukan hanya alam yang akan hancur tetapi kehidupan orang simapitowa akan kehilangan sumber kehidupan. 

Penutup

Kembali ke honai, renungkan bersama tunggu api, lalu kembangkan apa yang menjadi budaya orang Simapitowa. Tidak menjual tanah merupakan salah satu warisan budaya yang mestinya diangkat untuk generasih ke depan. Kalau tanah kita dijual maka anak cucu kedepan akan menderita karena tidak ada tempat yang layak mereka tinggal, mereka akan terpingkirkan dan mereka akan tidur dibawa gorong-gorong atau dibawa jembatan karena tanah yang kita miliki akan diisi oleh orang lain. Solusi yang terbaik dari semua ini adalah cukup jalan trans yang sudah masuk. Tidak mengizinkan orang imingrasi kecuali guru dan mantri. Setelah jalan trans itu memasuki pedesaan, Tidak ada yang menjual belikan sumber daya alam karena itu adalah menjual kehidupan diri sendiri.

Hiduplah dari hasil olah Tanah, jangan hidup dari hasil jual tanah.

Penulis mahasiswa universitas cenderawasih Jayapura Papua 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun