Mohon tunggu...
Meliyana Adelia Putri
Meliyana Adelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kekayaan Batubara di Kalimantan Timur

1 Januari 2024   08:30 Diperbarui: 1 Januari 2024   08:31 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batubara itu sendiri termasuk dalam  batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan.Batubara terbentuk dengan cara yang sangat kompleks dan memerlukan waktu yang lama puluhan sampai ratusan juta tahun di bawah pengaruh fisika kimia ataupun keadaan geologi. Batubara terbentuk melalui 2 proses yaitu Biokimia dan Termodinamik.

1.Proses Biokimia 

Proses penghancuran terhadap sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi bebas oksigen (anaeorobik) di daerah rawa dengan sistem penisiran (drain age system) yang buruk dan selalu tergenang air kemudian akan terendapkan dari bahan-bahan pembentuk lapisan Batubara.

2.Proses Termodinamik 

Proses yang terjadi karena perubahan PEAT menjadi lapisan Batubara oleh adanya panas dan tekanan, juga proses dari luar seperti geologi    (pelipatan). Dari adanya panas dan tekanan ini maka akan terbentuk lapisan Batubara dari PEAT menjadi LIGNIT sampai ANTRASIT.  

Sumber: Dok. pribadi
Sumber: Dok. pribadi
Pembakaran batu bara adalah proses pelepasan energi panas yang dihasilkan dari reaksi combustible material dengan oksida (oksigen dalam udara). Proses pembakaran batubara yang umumnya terjadi di dalam boiler pada pembangkit listrik tenaga uap, dan merupakan reaksi kimia yang dilakukan dengan menambah oksigen O2 dari udara pembakaran dengan reaksi kimia sebagai berikut: C + O2 CO2 + energi panas. Pembakaran batu bara dapat memicu hujan asam dan polusi udara, dan telah dihubungkan dengan pemanasan global karena komposisi kimia dari batu bara dan sulitnya memindahkan pengotor dari bahan bakar padat ini untuk pembakaran. Pada kondisi ini akan terjadi perubahan secara kimia dan fisika, sehingga komposisi abu sisa pembakaran akan jauh berbeda dengan komposisi mineral aslinya. 

Tujuan dari proses pembakaran adalah memaksimalkan pelepasan energi dengan meminimalkan kerugian-kerugian yang mungkin timbul selama proses pembakaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun