Hari ini 07 September, Â di sebuah kota kecil saya bersama sahabat saya namanya Rosi memutuskan untuk berjalan menyusuri kota kecil tersebut, perjalanan yang cukup menyenangkan menurut saya karena kami bisa refresing dari penatnya tugas-tugas perkuliahan selama 1 Minggu ini, setelah kami berjalan jauh kami pun istirahat sejenak di warung jajanan sekedar menghilangkan rasa capek karena sudah berjalan jauh, tidak lama kemudian kami didatangi seorang bapak yang jika dilihat dari dekat begini dia sudah sangat lusuh, dan seperti sedang kelaparan, saya dan sahabat saya saling memandang satu sama lain mengisyaratkan sesuatu yang artinya sudah kami tau satu sama lain.
Dengan cepat setelah kami hampir meninggalkan tempat tersebut sahabat saya mengambil sesuatu di dalam kantongnya kemudian memberikan sesuatu kepada bapak itu yang dimana saya sudah bisa menebak bahwa dia sedang memberikan uang kepada bapak tersebut, sejenak aku diam lalu tersenyum sambil di sambut oleh sahabat baik saya itu kemudian kami pun pergi dari tempat itu.
Dalam perjalan pulang saya bertanya, kenapa kamu memberikan uangmu kepada bapak itu, kemudian dia menjawab selagi ada kesempatan untuk menolong dan berbuat baik kepada sesama yang membutuhkan kenapa tidak, sesuatu yang dimulai karena keikhlasan adalah kebaikan yang berdampak baik bagi orang lain, saya hanya ingin berbagi kasih kepada bapak tersebut. Saya tersenyum mendengarnya saya tidak melanjutkan pembicaraan itu lagi karena saya tau bahwa sahabat saya itu sangat baik dan tulus ketika membantu orang lain.
Pelajaran yang bisa saya ambil dari sini adalah jadilah berdampak bagi orang lain karena kebaikanmu akan memberikan dampak positif bagi orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H