Mohon tunggu...
HILDEGARDIS LAHAGU
HILDEGARDIS LAHAGU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Play badminton

Selanjutnya

Tutup

Diary

Benang Merah dalam Kehidupan

29 Mei 2024   11:16 Diperbarui: 29 Mei 2024   11:51 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benang merah dalam kehidupan manusia diartikan sebagai tanda dari keterhubungan antar manusia, yang penanda utamanya sering adalah garis kehidupan. Kehidupan yang kita miliki saat ini adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia yang perlu dijaga dan dipelihara sebaik mungkin. Namun, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak kita temukan bahwa manusia penuh dengan kesibukan duniawi  kita dihadapkan pada masalah dan tantangan yang kadang menghimpit dan mematahkan semangat seseorang, sehingga kita lupa akan keberadaannya di dunia ini. 

Manusia akan mengalami saat-saat teduh, bahkan ada pula saat-saat susah semuanya telah kita lalui dalam kehidupan tetapi apakah kita sudah menemukan makna akan kehidupan kita itu ketika kita tidak menemukan benang merahnya? Jawabannya bahwa kita tidak akan mendapatkan benang merah itu bahkan hidup ini akan terasa hampa dan rasanya hidup bagaikan robot berjalan. Benang merah kehidupan kita dapat ditemukan lewat pengalaman keseharian hidup kita, suka dan duka yang kita lalui dalam hidup. Misalnya kita sedang memiliki persoalan dalam hidup lalu kita ingin menerima itu sebagai ujian dari Tuhan maka itulah benang merah permasalahan kita. Jika apa yang kita alami kita maknai dengan baik dalam hati dan pikiran kita maka kita akan menemukan bahwa benar, hidup ini dianugerahkan oleh Tuhan untuk kita jaga oleh sebab itu maka kita pun akan menjalani kehidupan ini dengan penuh rasa syukur dan bahagia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun