1. Menghindari konsumsi kecap: Pilih makanan bebas kecap atau alternatif kecap seperti kecap kelapa (coconut aminos).
2. Membaca label makanan: Periksa bahan-bahan pada produk olahan untuk menghindari paparan alergen.
3. Konsultasi dokter: Jika mengalami reaksi alergi, dokter dapat meresepkan antihistamin atau epinefrin untuk reaksi parah.
4. Edukasi diri: Jika Anda sering makan di luar, beri tahu pelayan tentang alergi Anda agar makanan tidak mengandung kecap atau bahan terkait.
Alternatif untuk Penderita Alergi Kecap
- Coconut aminos: Pengganti kecap yang bebas kedelai dan gandum.
- Tamari: Jenis kecap Jepang yang biasanya bebas gluten (periksa labelnya untuk memastikan).
- Cuka balsamik atau apel: Untuk memberikan rasa umami serupa pada masakan.
Kapan Harus Ke Dokter?
Jika Anda atau orang lain mengalami gejala parah seperti kesulitan bernapas, pusing, atau pingsan setelah mengonsumsi kecap, segera cari bantuan medis. Anafilaksis adalah kondisi yang berpotensi mengancam nyawa dan membutuhkan suntikan epinefrin serta perawatan darurat.
Kesimpulan
Alergi kecap mungkin jarang terjadi, tetapi penting untuk mengenali gejalanya dan menghindari paparan alergen. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Dengan langkah pencegahan, penderita alergi kecap tetap bisa menikmati makanan dengan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H