Mohon tunggu...
Melisa Angelina
Melisa Angelina Mohon Tunggu... Lainnya - Cubing never stops, neither does writing

Cuber. Writer. Dominan otak kiri.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rangkaian Tes Seleksi PT Petrokimia Gresik

10 Juni 2020   13:31 Diperbarui: 10 Juni 2020   13:32 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret plant di malam hari (sumber: petrokimia-gresik.com)

Sebelum resmi menjadi pengangguran (wisuda universitas), aku sudah mencoba memasukkan banyak lamaran. Jobfair dan career center universitas menjadi dua alternatif teratas.

Beruntungnya, di Bulan Agustus-September 2019, ada banyak sekali jobfair yang buka di Semarang, jadi frekuensi mendapat panggilan wawancara waktu itu cukup besar. Namun, di sini aku belum akan menceritakan tentang jobfair, karena menurutku tidak ada yang istimewa dibalik semua jobfair yang pernah kuikuti. Hari ini aku ingin menceritakan tentang salah satu pengalaman seleksi yang cukup bergengsi, di salah satu BUMN terkenal, PT Petrokimia Gresik, atau yang terkenal dengan pupuknya.

Waktu itu, posisi yang dibuka yaitu Pelaksana Grade VI A, yang sebenarnya dikhususkan untuk mahasiswa D3 dari beberapa jurusan yang dipersyaratkan. Sebagai seorang sarjana amatir yang baru saja sidang, aku asal daftar saja. Toh, daftarnya tinggal klik di portal e-recruitment mereka, tidak perlu keluar uang untuk biaya cetak CV, lamaran, dan tetek bengek-nya.

Sebagai gambaran, tahapan rekrutmen mereka terdiri dari seleksi administrasi, tes tertulis, tes psikologi, interview user, dan tes fisik. Jangka waktu pendaftarannya sekitar dua minggu (tanggalnya lupa, yang penting di Bulan September 2019). Data-data yang diupload standar, meliputi blanko seputar informasi pribadi, unggah dokumen ijazah, transkrip, KTP, dan sertifikat TOEFL (ini kalau tidak ada yang terbaru, pengalamanku bisa pakai yang kadaluarsa, hehehe). Seluruh proses seleksi, mulai dari unggah dokumen sampai nanti pengumuman tahapan tes hanya diberitahukan via inbox di portal e-recruitment PT Petrokimia Gresik.

Aku dulu hampir kehilangan kesempatan untuk maju ke tahapan selanjutnya gara-gara ini nih, tidak ada pemberitahuan lolos seleksi administrasinya. Kalau tidak diberitahu oleh salah satu teman kampus, aku tidak mungkin bisa berbagi pengalamam sekarang, hehehe. Jadi, saranku, setelah menyelesaikan pendaftaran, kalian harus rajin mengecek portalnya supaya tidak ketinggalan info. Sayang banget kalau ketinggalan, yang tidak lolos seleksi administrasi saja sekitar separuh lebih, masa yang udah lolos main buang aja, huhuhu kasihan yang tidak lolos, atuh.

Sesuai lokasi tes yang dipilih saat pendaftaran, aku memilih Surabaya. Sebenarnya ada tiga pilihan, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya, tetapi aku memilih Surabaya karena sudah pernah ke sana dan ada teman yang bersedia berbagi tempat bermalam. Lumayan kan gratis, maklum belum punya penghasilan (re: kere).

Tes pertama yaitu tes tertulis, aku kira semacam tes kemampuan matematika dasar, bahasa, atau seputar itu yang biasanya banyak dibahas di tips lolos tes kerja. Eeeh, ternyata isinya tes kemampuan sesuai jurusan. Untuk jurusan teknik kimia (jurusanku), isinya seputar analisis kandungan pupuk, pengetahuan tentang proses produksi pupuk beserta peralatan yang digunakan, water treatment, dan tidak lupa tes bahasa inggris (semacam TOEFL tanpa sesi listening).

Wah, tes yang berjalan kurang lebih tiga jam itu benar-benar menguras energi total dalam seonggok daging berjalan (emangnya biskuit, pakai energi total segala). Padahal pagi tadi tidak sempat sarapan, maklum orang numpang, cuma makan roti sepotong, yang punya rumah juga tidak sarapan, jadi limbung semua deh pasca tes tadi.

Setelah tes tertulis, karena rasa ingin lolos itu ada, tak lupa sehari dua kali aku mengecek portal e-recruitment, berharap boleh lah, hahaha. Benar saja, aku dinyatakan memenuhi syarat mengikuti tes psikologi. Sayangnya, temanku tidak lolos, duh, bingung mau menginap lagi tapi tidak enak dengan orang tuanya (halah, akhirnya juga tetap nginep). Akhirnya, aku tetap menginap di rumahnya, tetapi berangkat sendirian, kali ini sarapan dulu biar tidak limbung seperti kemarin.

Dibandingkan tes tertulis, tes psikologinya terbilang lebih berat. Tes dibagi menjadi dua sesi, yaitu tes berbasis kertas dan tes wawancara dengan psikolog. Tes berbasis kertas terdiri dari banyak sekali sub bagian, bahkan bisa dibilang sangat lengkap, mulai dari matematika dasar, bangun datar, bangun ruang, deret, penalaran verbal, kraeplin, hingga menggambar orang, pohon, wartegg, dan Edward psychological test (tes yang intinya disuruh memilih mana yang paling mencerminkan kepribadian).

Penghabisan energi di sesi pertama ternyata tergantikan, karena semua peserta dapat makan siang dan air mineral 600 ml. Makan siangnya benar-benar niat dan tidak pelit pokoknya. Ada nasi, telur, daging sapi, tumis sayur, buah, kerupuk, pokoknya terbilang mewah untuk mahasiswa yang biasa hidup di kos. Usai regenerasi sel-sel otak (apaan, sih?), peserta dijadwalkan untuk sesi interview psikolog.

Beruntung, aku dapat sesi siang, jadi tidak karatan menunggu di sana seorang diri. Jeda waktu sebelum interview tiba kumanfaatkan untuk mencari toilet, serta basa-basi berkenalan dengan peserta lain yang juga sendirian. Harus yang sendirian, lebih mudah didekatinya, hehe. Interview psikolog berjalan seragam, selama 30 menit, jadi tidak bisa ditebak-tebak siapa yang lolos dan yang gugur. Mungkin kalian ada yang pernah dengar, kalau wawancara berlangsung cepat pertanda pewawancara tidak tertarik dengan kalian. Di sini tidak bisa, ya, intinya pasrah. Pertanyaan saat interview sangat banyak, bahkan sampai ditanya, "Ini kenapa tes kraeplin-mu bolong dua lajur?" eeeh buset baru sadar, takut juga kalau gugur gara-gara itu, secara sudah kelihatan kalau tidak teliti hmmm.

Jelek-jelek begini, rupanya saya cukup sakti. Dibandingkan pesaing lain yang notabene aktivis kampus, pengurus BEM, organisatoris akut, ahli ikut lomba, publikasi sana-sini, aku yang kerjaannya makan-tidur-makan-tidur ternyata masih punya kuota untuk maju.

Ya, setelah menunggu hampir satu bulan, tentunya masih dengan rutinitas mengecek portal e-recruitment setiap hari hingga karatan, akhirnya muncul pengumuman bahwa aku memenuhi syarat mengikuti interview user. Bedanya, proses seleksi berpindah ke Gresik, tempat di mana seluruh operasional pabrik berjalan.

Masih dengan metode yang sama, peserta dibagi sesuai jam masing-masing untuk bertemu user sesuai jurusan kuliah. Kalau tidak salah, user yang mewawancaraiku adalah manajer engineering. Tidak seperti interview psikolog silam, interview user berlangsung cepat sekali, sekitar 10 menit. Melihat tanda-tandanya, bisa ditebak kali ini aku harus gugur.

Dugaanku benar, malam harinya aku mendapat pengumuman tidak lolos untuk mengikuti tahapan selanjutnya. Sedih, sih, padahal tinggal satu tahap lagi yaitu tes fisik, tetapi belum rezeki. Akhirnya, sebelum pulang ke Semarang, temanku yang kemarin tidak lolos mengajakku menginap lagi sekaligus jalan-jalan keliling kota Surabaya. Lumayan, tes kali ini bisa memberi kesempatan keluar kota, sebab selama kuliah rutenya hanya kos-kampus-kos-kampus. Tak lupa ambil gambar rubik bareng kocheng oren.

Kucing dan rubik (Sumber: dokumen pribadi)
Kucing dan rubik (Sumber: dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun