Resign kerja adalah keputusan pribadi yang berhak dipilih siapa saja ketika merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya. Keputusan tersebut biasanya diambil demi meraih kesempatan yang lebih baik. Namun, tak jarang ada hal-hal tak terduga yang malah menjadi penyebab menyesal setelah resign.
Kira-kira apa saja sih penyebab menyesal setelah resign yang sering dialami para pekerja?
Memutuskan Resign Karena Pengaruh Rekan Kerja
Tak jarang orang memutuskan resign karena pengaruh rekan-rekan kerja. Sehingga tak jarang bila hal ini menjadi penyebab menyesal setelah resign. Solidaritas dengan sesama rekan kerja tentu sah-sah saja. Namun, jangan sampai kamu kehilangan prinsip pribadi hanya karena solidaritas tersebut. Niat resign harus berasal dari keputusan pribadi dan disertai persiapan matang pasca resign.
Menjalani Pekerjaan Baru Tidak Sebaik yang Dibayangkan
Penyebab menyesal setelah resign yang paling sering terjadi adalah tempat kerja baru tidak sebaik yang dibayangkan. Kamu pasti menginginkan tempat kerja yang lebih manusiawi dengan jam kerja ideal dan beban kerja sepantasnya. Namun, belum tentu kamu bisa mendapatkan hal-hal tersebut kalau kamu kurang cermat memilih tempat kerja. Terutama bila kamu memutuskan pindah tempat kerja secara tergesa-gesa.
Merindukan Rekan-Rekan Kerja yang Menyenangkan
Semua keputusan yang kamu pilih tentu ada konsekuensinya, termasuk keputusan resign. Mungkin saja pekerjaan di tempat baru menjanjikan jenjang karier cemerlang tetapi lingkungan kerjanya kurang kondusif.Â
Rindu dengan rekan-rekan kerja yang menyenangkan juga bisa menjadi salah satu penyebab menyesal setelah resign. Karena rekan-rekan kerja yang baik dan solid pasti membantumu bertahan di tengah situasi kerja yang berat. Tanpa kehadiran rekan-rekan kerja tersebut, kamu harus menyemangati dirimu sendiri untuk bekerja semaksimal mungkin.
Melepas Gaji Besar Demi Passion
Tak jarang pula gaji besar menjadi penyebab menyesal setelah resign kerja. Ketika kamu masih muda, mungkin kamu lebih idealis sehingga ingin menekuni jalur karier sesuai passion. Sehingga kamu memutuskan resign dari pekerjaan bergaji besar.Â
Seiring berjalannya waktu, menekuni passion juga bisa terasa membosankan, apalagi bila gajimu lebih kecil dibandingkan gaji sebelumnya. Namun, penyesalan ini mengajarkanmu untuk tidak mengambil keputusan secara impulsif.
Meninggalkan Atasan yang Bisa Menjadi Mentor
Ilmu dan pengalaman bisa diperoleh dari mana saja, termasuk dari atasan. Memiliki atasan yang friendly, profesional, dan dapat bertindak sebagai mentor memang merupakan kesempatan langka. Itulah sebabnya meninggalkan atasan yang baik bisa menjadi penyebab menyesal setelah resign. Penyesalan ini tidak boleh berlarut-larut sebab sebenarnya kamu bisa menemukan banyak pelajaran berharga selain dari atasanmu.
Berbagai penyebab menyesal setelah resign tersebut dapat diminimalkan jika kamu berpikir berkali-kali sebelum membuat keputusan. Jangan lupa ya kalau selalu ada peluang baru yang menunggumu setelah memutuskan resign dari tempat kerja lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H