Mohon tunggu...
Melisa Mawar wati
Melisa Mawar wati Mohon Tunggu... Penulis - Master Student at Yogyakarta State University (Educational Technology)

Ayo belajar bersama !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebuah rahasia kenapa saat ujian Bahasa Indonesia sulit dapat nilai 100

13 Desember 2024   13:20 Diperbarui: 13 Desember 2024   14:54 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto Ilustrasi Belajar : Freepik)


3. Adanya Konteks dan Interpretasi

Salah satu hal yang membuat pelajaran Bahasa Indonesia begitu menarik (dan menantang) adalah sifatnya yang penuh interpretasi. Berbeda dengan Matematika yang sering kali hanya memiliki satu jawaban benar, Bahasa Indonesia membuka pintu untuk berbagai cara menjawab sebuah pertanyaan, terutama dalam soal yang melibatkan analisis teks atau karya sastra.

Misalnya, saat diminta menginterpretasikan sebuah puisi, setiap siswa mungkin memiliki pemahaman yang berbeda, tergantung pada pengalaman, perspektif, dan cara mereka memandang dunia. Tapi di sinilah letak tantangannya---bukan sekadar menjawab benar atau salah, melainkan menunjukkan pemahaman yang mendalam, didukung oleh alasan yang logis dan pengetahuan yang matang.

Hal ini mengajarkan kita bahwa Bahasa Indonesia bukan hanya soal aturan tata bahasa, tetapi juga soal bagaimana memahami makna yang tersembunyi di balik kata-kata. Di dunia yang serba kompleks ini, kemampuan interpretasi seperti ini jelas menjadi keterampilan yang sangat berharga. Setuju?


4. Kesalahan kecil lebih berpengaruh  

Di pelajaran Bahasa Indonesia, kesalahan kecil bisa berdampak besar. Misalnya, tanda baca yang kurang tepat, pilihan kata yang sedikit meleset, atau susunan kalimat yang kurang efektif bisa membuat nilai yang sempurna terasa semakin jauh. Setiap detail, sekecil apa pun, punya peran penting dalam menyampaikan makna yang jelas dan sesuai konteks.

Berbeda dengan Matematika, di mana kesalahan kecil seperti salah menjumlah atau keliru menulis angka masih sering dianggap sebagai human error. Dalam Bahasa Indonesia, kesalahan seperti itu bisa mengubah keseluruhan makna tulisan atau memberikan kesan bahwa pemahamanmu kurang mendalam.

Inilah yang membuat Bahasa Indonesia terasa lebih menantang. Untuk meraih nilai sempurna, siswa harus benar-benar teliti dan mampu menguasai berbagai aspek bahasa---dari tata bahasa hingga gaya penyampaian. Jadi, kalau kamu berhasil menyusun tulisan yang tanpa cela, itu adalah pencapaian yang patut dibanggakan!

5. Ekspektasi yang terlalu tinggi 

Sebagai bahasa ibu bagi sebagian besar siswa, Bahasa Indonesia sering kali membawa ekspektasi yang tidak main-main. Banyak yang berpikir, "Masa bahasa sendiri saja sulit?" atau "Harusnya semua orang bisa Bahasa Indonesia dengan sempurna, kan?"

Namun, ekspektasi yang tinggi ini justru menjadi beban tersendiri. Bahasa Indonesia bukan hanya soal berbicara atau menulis, tetapi juga memahami makna mendalam, menyusun argumen logis, hingga menginterpretasikan karya sastra yang kaya akan simbol dan nuansa. Tak jarang, standar penilaian pun menjadi lebih ketat dibandingkan pelajaran lainnya, seperti Matematika yang dianggap sebagai ranah logika murni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun