Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

8 Cara Menentukan Harga Pekerjaan Freelance

14 Oktober 2024   08:56 Diperbarui: 14 Oktober 2024   09:05 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi freelancer (sumber : freepik)

Menjadi pekerja lepas atau freelancer, saat ini banyak dipilih oleh para pekerja kreatif. Karena jam kerjanya yang lebih fleksibel, banyak mahasiswa, ibu rumah tangga, atau bahkan pekerja kantoran memiliki side hustle sebagai freelancer. 

Bagi mereka yang belum memperoleh pekerjaan tetap, kerja freelance juga dapat menjadi pilihan untuk memperoleh penghasilan, menambah pengalaman dan meningkatkan portofolio pekerjaan. 

Apalagi saat ini sudah banyak platform yang mempertemukan para freelancer dengan calon klien lebih mudah. Sejumlah website baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dapat diakses dengan mudah. Dan hanya melalui handphone, tanpa harus keluar rumah, kita dapat memperoleh pekerjaan dari mana saja. 

Namun bagaimana menentukan harga jual yang layak?

1. Berdasarkan Jam Kerja

Penentuan harga paling mudah dalam pekerjaan freelance adalah berdasarkan waktu penyelesaian pekerjaan itu.

Misalnya saat kamu memperkirakan kamu akan membutuhkan waktu rata-rata 3 jam dalam mengerjakan sebuah pekerjaan desain poster. Maka, kamu dapat menentukan tarif pembuatan desain poster, berdasarkan 3 jam kerja. 

Kamu dapat menarik angka dari UMR di Kotamu. Misalnya UMR di Jakarta adalah sebesar Rp 5 juta untuk sekitar 23 hari dengan waktu 8 jam kerja. Dari UMR dan jam kerja tersebut akan diperoleh angka sekitar Rp 27ribu/jam.

Maka kamu dapat menerapkan tarif sekitar Rp27ribu x 3 jam, yaitu Rp 81 ribu, untuk sebuah desain poster.

Hal ini bisa menjadi salah satu acuan kamu dalam menjelaskan tarif desainmu. Tapi tentunya kamu juga harus membuat jam kerja yang efektif dan fokus dalam proses pengerjaan. Tidak termasuk jam ngopi, makan siang, mencari ide atau waktu santai lainnya di luar pekerjaan. 

2. Pendidikan/ Keahlian

Tingkat pendidikan dapat menunjukkan seberapa ahli kamu dalam pekerjaan itu. Misal kamu menempuh pendidikan sarjana (s1) atau bahkan master (s2) dalam ilmu tersebut, tentu kamu berhak menentukan tarif yang lebih tinggi dari nilai tarif umumnya yang mungkin hanya melalui kursus singkat.

Apalagi jika jenis pekerjaanmu adalah jenis pekerjaan yang langka, rumit, membutuhkan pendidikan yang panjang, seperti pembuatan program dan aplikasi, konsultan pajak, arsitek dan sejenisnya.

Jadi saat calon klien membandingkan hargamu dengan harga pasaran, kamu memiliki acuan yang jelas. 

3. Modal

Berapa modal yang kamu butuhkan untuk dapat menghasilkan pekerjaan tersebut? 

Misalnya untuk membuat review film kamu harus berlangganan layanan streaming video dan menggunakan data internet lebih banyak. Atau saat menawarkan pekerjaan editing video kamu perlu membeli beberapa stock video. Semua itu membutuhkan modal. Dan semua perlu kamu perhitungkan. Jangan sampai modal yang kamu keluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang kamu terima. 

4. Peralatan

Peralatan apa saja yang kamu gunakan dalam bekerja? Misalnya kamu menawarkan pekerjaan sebagai voice over. Lalu kamu telah berinvestasi banyak dengan menyiapkan alat produksi suara yang lengkap dan berkualitas, seperti microphone yang jernih, headphone yang jelas, soundcard, ruangan dengan peredam suara dan mampu melakukan editing dengan software hingga menghasilkan kualitas VO yang layak untuk tampil dalam iklan komersial, tentu kamu berhak menetapkan tarif yang lebih tinggi. 

Atau jika kamu adalah seorang fotografer. Dan dalam pekerjaanmu, kamu menggunakan kamera dengan harga lebih dari Rp 20 juta, berbagai jenis lensa dan kelengkapan lainnya, sehingga fotomu memiliki kualitas tinggi, tentu kamu dapat menentukan harga yang lebih tinggi dan menargetkan klien dari perusahaan besar skala nasional maupun internasional, yang memiliki budget lebih besar. 

5. Kecepatan

Lamanya waktu pekerjaan memang dapat menjadi pedoman untuk menentukan tarif freelancer. Namun hal ini, tidak selalu berarti bahwa semakin lama pekerjaan, harga menjadi semakin mahal.

Beberapa klien membutuhkan hasil pekerjaan sesegera mungkin, dengan jadwal deadline yang pendek. Sehingga kamu harus melakukan lembur atau bahkan mendahulukannya dibanding pekerjaan dari klien lain. 

Kecepatan proses pengerjaan juga dapat berarti bahwa kamu telah memiliki keterampilan tinggi, memiliki pengalaman yang membuatmu lebih efektif bekerja dan dapat juga karena kamu dibantu oleh peralatan khusus atau teknologi maju. 

Proses pengerjaan yang semakin cepat, namun tetap berkualitas, tentu akan menjadi nilai jual yang tinggi. 

6. Pengalaman/ Portofolio

Berapa lama kamu telah menjalani pekerjaan ini? Berapa banyak pekerjaan yang telah kamu selesaikan? Dan siapa saja klien yang sudah pernah kamu tangani? 

Hal ini dapat menjadi dasar dalam penentuan harga pekerjaan. Tentu semakin banyaknya pengalaman dan semakin besarnya nama klien yang telah kamu tangani, dapat meningkatkan posisi tawarmu untuk menentukan harga yang lebih tinggi. 

Maka selalu simpanlah hasil pekerjaanmu, susun dan tampilkanlah menjadi portofolio yang lengkap dan rapi. 

Hal ini akan menambah kepercayaan calon klien yang akan memperkerjakanmu. 

Contohnya, ketika kamu menyusun naskah untuk konten video di youtube. Dan video yang kamu kerjakan sering mendapat penayangan lebih dari 100ribu kali atau bahkan 1 juta kali. Tentu ini menunjukkan kualitas naskah yang kamu buat. 

7. Tingkat Kesulitan

Setiap pekerjaan, meskipun jenisnya sama, seringkali memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. 

Penulisan yang berkaitan dengan politik dan kebijakan misalnya, membutuhkan proses riset yang lebih panjang, pengetahuan yang lebih banyak serta data-data yang lebih beragam. Terkadang kita juga butuh membaca lebih banyak jurnal dan buku untuk menunjang proses pengerjaan. 

Maka kamu dapat memperhitungkan waktu yang kamu gunakan untuk melakukan riset, atau bahkan mengakses jusrnal atau buku berbayar. 

8. Risiko

Beberapa jenis pekerjaan memiliki risiko yang besar. Baik secara keselamatan, keamanan, finansial, maupun secara hukum. 

Pekerjaan dengan risiko dan tantangan yang berat tentu pantas memiliki nilai yang lebih tinggi. Misalnya pekerjaan yang berkaitan dengan software perlindungan data perusahaan. 

Itu dia 8 pertimbangan yang harus kamu perhitungkan saat menentukan harga atau tarif jasa freelance. Kamu tentu dapat memperbarui harga ketika kamu telah memiliki peralatan lebih canggih, pengalaman lebih banyak, portofolio yang berkualitas atau metika popularitasmu menanjak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun