Belajar Pentingnya Beli Rumah dari Kaluna

Dalam banyak adegan juga sangat terasa bahwa rumah Kaluna terlalu sumpek, penuh dan tak nyaman. 

5. Privasi

Setelah menikah, setiap keluarga perlu memiliki privasi. Tidak seperti keluarga Kaluna yang masing-masing mengetahui setiap permasalahan dan kebiasaan buruk anggota keluarganya. 

Padahal ketika sudah menikah, sebaiknya masalah keluarga kecil perlu dijaga kerahasiaannya. Karena menjadi aib dan juga untuk menghindari intervensi dari anggota keluarga lain.

6. Belajar Berkomitmen

Membeli rumah adalah sebuah keputusan besar yang memerlukan komitmen. Baik komitmen untuk menabung demi tabungan rumah, komitmen untuk berhemat, komitmen untuk membayar cicilan rumah tepat waktu, hingga komitmen merawat dan menjaga rumah dalam jangka panjang. 

Meskipun tampak sederhana, komitmen dan tanggung jawabnya sesungguhnya sangat berat dan besar. Karena artinya, kita juga harus menjaga penghasilan kita tetap stabil untuk dapat membayar cicilan rumah. Apalagi harga rumah begitu besar. Jika mengambil KPR pun, komitmennya bertahun-tahun lamanya. Bisa 10 hingga 25 tahun. 

Kaluna menunjukkan komitmennya dari gaya hidup frugalnya. Berhemat dari segala pengeluaran kecil, tidak beli kopi seperti teman-temannya, memasak dan membawa bekal dari rumah dan berusaha menambah penghasilan tambahan di luar pekerjaan utamanya. Tak heran jika dia berhasil mengumpulkan tabungan lebih dari Rp 300 juta di usianya yang masih sangat muda. 

Itulah beberapa pelajaran akan pentingnya membeli rumah dari kisah Kaluna dalam film Home Sweet Loan. Secara keseluruhan film ini sangat baik, sangat sesuai dengan realitas kehidupan generasi muda saat ini. Juga diperankan dengan sangat baik oleh para aktornya, Yunita Siregar, Derby Romero, Risty Tagor, Fita Anggriani, Ayushita dan Ariyo Wahab.

Apresiasi besar kepada sang penulis karena sudah mengangkat tema sederhana, namun menjadi isu besar di Negara kita saat ini, kepemilikan rumah bagi Gen Z.