Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Belajar Pentingnya Beli Rumah dari Kaluna

10 Oktober 2024   09:53 Diperbarui: 10 Oktober 2024   16:18 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaluna, adalah seorang gadis "Budak Korporat" yang berusaha menjalani frugal living di tengah gemerlap Kota Jakarta. Setiap hari dia sibuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran keuangannya, lalu mengutak atik simulasi KPR di layar monitor meja kantornya

Kaluna yang diperankan oleh Yunita Siregar, menjadi tokoh sentral di Film "Home Sweet Loan" , karya sutradara Sabrina Rochelle Kalangie. Sebuah film drama keluarga, yang penuh emosi serta haru, yang diadaptasi dari novel karya Almira Bastari. 

Kaluna, sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, setiap hari harus terus mengalah pada kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga namun masih tinggal satu atap di rumah peninggalan Kakeknya. Entah urusan beres-beres rumah, maupun pengeluaran rumah tangga. Kaluna yang belum menikah, selalu dianggap belum memiliki tanggungan, sehingga bisa dibebani tanggung jawab untuk "membantu keluarga".

Dari sinilah, semua konflik keluarga itu dimulai. Satu rumah untuk 3 kepala keluarga, jelas tak baik dan tak sehat secara fisik dan mental. 

Di film ini ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Termasuk apa alasan Kaluna begitu "ngototnya" ingin membeli rumah sendiri, hingga rela hidup irit dan menahan banyak keinginan lainnya. 

1. Hidup Mandiri 

Ikut menanggung masalah anggota keluarga lain (sumber: instagram @homesweetloanfilm)
Ikut menanggung masalah anggota keluarga lain (sumber: instagram @homesweetloanfilm)

Kedua kakak Kaluna masih tinggal satu atap dengan orang tuanya setelah menikah. Padahal mereka telah membawa pasangan masing-masing dan bahkan telah memiliki anak. 

Tentu bagaimanapun juga, secara psikologis orang tua akan terus merasa perlu melindungi anak, atau bahkan membantu keuangan mereka. Seperti saat adegan sang Ibu yang tak tega, ketika anaknya memiliki masalah keuangan. Sehingga masalah keuangan anak yang telah berkeluarga masih harus ditanggung bersama oleh anggota keluarga lainnya. 

Memiliki rumah sendiri, juga berarti belajar bertanggung jawab pada tugas dan kewajiban untuk mengurus rumah sendiri. Tidak seperti kakak-kakak Kaluna yang justru membebankan urusan beberes rumah pada Kaluna dan Ibunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun