Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

9 Hal Penting Sebelum Kerja Freelance

15 Februari 2023   07:55 Diperbarui: 15 Februari 2023   17:48 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja freelance (Freepik/Tirachardz)

Sejak era pandemi dan gelombang PHK besar-besaran, pekerjaan lepas atau freelance semakin banyak diminati masyarakat. Apalagi untuk jenis pekerjaan kreatif yang dapat dilakukan secara remote, seperti desain grafis, menulis, editing video hingga pembuatan website. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa per Agustus 2020 terdapat 33,34 juta orang pekerja lepas atau freelancer. Angka ini naik 4,32 juta orang atau 26% dari tahun sebelumnya.

Pekerjaan ini sebelumnya menjadi pekerjaan yang agak diremehkan. Karena tidak memiliki kantor yang jelas, tidak memiliki fasilitas dan jaminan serta pendapatan pun tidak menentu. Tidak heran jika orang yang bekerja sebagai freelancer dipandang sebelah mata. Apalagi oleh orang tua.

Namun di era sekarang, dimana perusahaan jarang mengangkat pegawai tetap, turn over pekerjaan tinggi, banyak start up yang muncul dan tenggelam, serta ketidak pastian kerja lainnya, profesi sebagai freelancer menjadi layak untuk dipertimbangkan.  

Apalagi bagi freelancer di daerah luar Jabodetabek yang UMP daerahnya rendah. Penghasilan sebagai freelancer menjadi jauh lebih menguntungkan. 

Bahkan untuk orang yang bekerja di Jabodetabek, pekerjaan ini juga sangat layak dipertimbangkan. Penghasilannya? Kamu yang tentukan! Makin kamu rajin, tentu makin tinggi penghasilannya. Dan bisa mencapai angka dua digit.

Kelebihan pekerjaan ini tentu kita tak akan banyak diatur perusahaan, tak memiliki bos, tak menghabiskan waktu macet di jalan dan dapat mengatur jam kerja sesuka hati. 

Minusnya kamu akan mudah bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja, kurang pergaulan, kurang interaksi sosial dan mudah bosan. 

Selain itu, ada beberapa detail penting yang harus kamu ketahui jika kamu tertarik bekerja sebagai freelancer, apa saja itu? Simak listnya!

1. Harga Pekerjaan

Kamu memang bisa menentukan sendiri harga pekerjaanmu. Namun tentunya kamu perlu memperhatikan jam kerja yang kamu gunakan untuk menyelesaikan satu pekerjaan tersebut, berapa besar data yang harus kamu unduh dan unggah, biaya perangkat, hingga kamu perlu juga menilai keahlian dan seni yang kamu tawarkan.

Jangan mematok harga terlalu rendah, hanya untuk bisa mendapat klien lebih banyak. Kamu akan kelelahan tanpa menghasilkan uang yang sebanding. 

Buat harga yang wajar sesuai dengan usaha yang kamu keluarkan. Asalkan kamu bisa menjelaskan harga tersebut untuk apa. Misalnya, kamu mengerjakan selama 3 jam kerja, kamu menggunakan laptop pribadi, yang tentunya akan aus dan perlu pembaruan, kamu mempelajari ilmu tersebut bertahun-tahun dan ahli di bidang itu, jumlah revisi yang sebanding, dan sebagainya. 

2. Jam Kerja

Bila kamu menjalani profesi sebagai full time freelancer maka kamu perlu memiliki jam kerja khusus yang tidak dapat diganggu, supaya kamu dapat fokus dalam bekerja dan dapat bekerja secara efektif. 

Misalnya setiap hari kamu menerima 2 pekerjaan yang pengerjaannya rata-rata 3jam per pekerjaan. 

Kamu memang memiliki keleluasaan waktu untuk mengatur sendiri kapan kamu bekerja. Namun jika kamu memiliki jam kerja yang jelas. Kamu akan lebih mudah membagi waktu antara pekerjaan, diri sendiri dan keluarga. 

Misalnya kamu bekerja pukul 9.00 hingga pukul 12.00 lalu bekerja kembali pukul 14.00 hingga 17.00. 

Memiliki jadwal teratur juga membuatmu memiliki batasan yang jelas dalam penyelesaian setiap pekerjaan dan tidak terjebak dengan suasana malas-malasan di rumah.

3. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang sama bisa memiliki upaya pengerjaan yang berbeda. Pekerjaan seperti pembuatan Company Profile misalnya, seringkali menawarkan nilai yang cukup tinggi.

Namun proses pengerjaannya lama, membutuhkan banyak zoom meeting, berisiko rombak total dan revisi yang melelahkan. Pengerjaannya pun bisa berminggu-minggu.

Sehingga buatlah batasan perjanjian yang jelas dengan klien, mengenai berapa kali jumlah revisi, berapa lama batas penyelesaian pekerjaan, berapa kali jumlah meeting online yang bisa dilakukan, termasuk durasi meeting online yang bisa kamu ikuti. 

4. Tipe Klien

Menjadi freelancer akan membuatmu menemukan berbagai tipe klien. Namun menariknya kamu akan belajar banyak hal dari berbagai tipe klien ini. Jangan menyerah pada tipe klien yang ribet. 

Tipe klien seperti ini terkadang hanya memiliki sifat perfeksionis terlalu tinggi. Tapi begitu kamu dapat mengetahui maksud dan keinginannya, kamu tidak akan kesulitan mengerjakan project berikutnya. Dan dia juga enggan melepaskan kamu. Karena sulitnya menemukan freelancer yang dapat memenuhi kriterianya. 

Kamu juga perlu belajar skill komunikasi dan negosiasi untuk dapat memenangkan hati klien dan membuatnya menjadi klien langganan. 

5. Pekerjaan yang Berkesinambungan

Saat ini banyak pekerjaan yang sifatnya berkesinambungan. Misalnya pekerjaan yang berkaitan dengan media sosial dam penulisan artikel pada website.

Kamu bisa bekerja dengan pendapatan rutin dan memenuhi jadwal dan jam kerjamu hanya dengan memiliki 4-6 klien saja.

6. Tetap Kembangkan Diri

Dunia berubah dengan sangat cepat. Kamu harus senantiasa belajar dan beradaptasi dengan berbagai perkembangan, karena tidak ada yang tahu bagaimana masa depan pekerjaan ini. 

Jika kamu terlarut dalam pekerjaan ini selama bertahun-tahun dan suatu saat terdapat perubahan, namun kamu tak bersiap, kamu akan kehilangan pekerjaan dan kesulitan mencari pekerjaan formal dengan usia yang semakin bertambah. 

7. Perawatan Peralatan

Tidak ada yang menyediakan komputer atau laptop untuk kamu bekerja. Jika kamu menggunakannya setiap hari, maka kamu akan perlu menyiapkan dana perawatan atau penggantian ketika mulai rusak. Pastikan kamu menyisihkan dana khusus untuk upgrade peralatan atau perangkat kerjamu. Karena beberapa pekerjaan akan lebih efektif jika menggunakan perangkat yang memadai.

 Pekerjaan seperti pengisi Voice over juga membutuhkan mic yang berkualitas agar dapat dipercaya oleh klien dari brand besar. 

8. Jamin Diri Sendiri

Tidak ada Tunjangan Hari Raya, jaminan kesehatan, cuti melahirkan, bonus akhir tahun, dana pensiun dan sebagainya. Tidak ada jaminan apapun atas pekerjaanmu, sehingga kamu perlu menyiapkan sendiri dana pensiu, dana hari raya, serta jangan lupa membayar BPJS. 

Hal ini sangat penting namun sering dilupakan. 

9. Perhatikan Kemampuan Diri

Banyak freelancer yang memiliki daftar tunggu klien cukup banyak sehingga kelabakan mengatur jadwal. Sebagian mengerjakan hingga lembur demi mendapat penghasilan tinggi. 

Ingat selalu bahwa hanya dirimu yang memiliki kontrol atas pekerjaanmu. 

Jangan ragu untuk menolak jika kamu sudah terlalu banyak pekerjaan. 

Beri kesempatan pada orang lain untuk mendapat pekerjaan, dan beri istirahat cukup untuk dirimu sendiri. 

Kamu juga perlu mengetahui batas kemampuan keahlianmu. Jangan mengambil pekerjaan yang jauh diluar kemampuanmu. Karena jika klien tidak puas maka akan mempengaruhi skor rating pekerjaanmu. 

Tertarik mencoba?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun