Usahaku telah aku alihkan pada saudaraku ketika aku mulai sering ditugaskan dinas ke luar Kota seminggu sekali dan sering lembur hingga larut malam.
Kini aku sedang mulai mencoba peruntungan dengan usaha online yang baru. Aku sudah mendaftarkan toko onlineku di sebuah marketplace.Â
Persaingan dagang saat ini semakin berat. UMKM saat ini bersaing dan berhadapan langsung dengan para official store dan para seller dengan modal besar. Namun aku tetap berusaha untuk mempelajari kebutuhan pasar dan terus berusaha mempromosikan usahaku melalui berbagai cara.
Persaingan tampaknya juga dirasakan oleh JNE sebagai pelaku usaha ekspedisi. Karena sejak semakin maraknya penjualan online, mulai bermunculan banyak pilihan ekspedisi. Namun pengalaman  JNE selama 31 tahun tentu menjadikan JNE tak mudah tergoyahkan.
JNE terus meningkatkan kualitasnya, seiring dengan visinya yaitu "Menjadi Perusahaan Logistik Terdepan di Negeri Sendiri yang Berdaya Saing Global". JNE terus berkembang dan beradaptasi pada kebutuhan pelanggannya.
Bahkan melalui aplikasi "My JNE" kita tidak hanya bisa melakukan aktivitas seputar layanan pengiriman barang seperti cek tarif ongkir, melacak pengiriman barang, serta poin JLC, namun juga melakukan pembelian paket data, pulsa, token listrik hingga pembayaran BPJS.
Wilayah jangkauan JNE  juga yang terluas, serta layanannya pun tetap  yang terlengkap.
Mengikuti perkembangan teknologi, saat ini, ketika aku mendapat pesanan melalui marketplace, nomor resi JNE akan otomatis dibuat oleh sistem. Nomor itu nantinya cukup kita tuliskan ke paket yang akan kita kirimkan.
Aku hanya perlu menitipkan paket pada suamiku, untuk diantarkannya ke JNE yang dia lewati saat dia berangkat bekerja. Tidak perlu membayar lagi. Karena biaya ongkos kirim akan otomatis dibayarkan ke JNE melalui sistem pembayaran otomatis, ketika paket telah diterima oleh pembeli.
Ah, semakin praktis saja!