Pemandangan dari Tebing
Kami sampai di resort sekitar pukul 14.30, dan menyempatkan diri mengabadikan foto dan beberapa video di berbagai spot indah dengan latar belakang bebatuan dan pemandangan kolam renang serta pantai yang indah dari tebing.
Resort masih tampak sepi. Restoran di tebing masih di tutup sementara selama masa pandemi. Hanya villa, spa dan beach club ditepi pantai yang dibuka untuk umum. Tidak banyak wisatawan asing. Jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
Memang wisatawan asing belum banyak yang datang ke Bali hingga awal November ini. Selama 5 hari saya di Bali, hampir semua wisatawan yang saya temui baik di Bandara, cafe maupun tempat wisata dipenuhi oleh wisatawan lokal.Â
Banyak tempat yang sepi pengunjung, dan bahkan gulung tikar. Cukup menyedihkan. Namun, semoga setelah kasus covid 19 semakin berkurang, pariwisata Bali segera bangkit kembali.
Kami menuju ke lokasi spa. Disambut dengan welcome drink dan snack ringan, kami diminta menunggu, sementara petugas menyiapkan ruangan, sambil melihat pemandangan pantai.
Rasanya ingin berlama-lama di sana. Suara ombak begitu menenangkan, layaknya musik terapi yang sering saya dengarkan sebelum tidur.
Sembari menunggu kami diminta mengisi form, bagian apa saja yang ingin menjadi fokus ketika dipijat, bagian mana yang ingin dihindari untuk dipijat, serta apakah kita pernah menjalani operasi atau memmiliki luka di bagian tubuh tertentu.
Tidak lama, petugas memanggil dan membawa kami ke ruangan.
Luar biasa. Sebuah ruangan di atas tebing dengan sebuah kaca besar menghadap pantai. Sangat indah. Rasa-rasanya kami sudah lupa pegal-pegal bekas perjalanan. Langit, pantai, pasir putih. Perpaduan indah yang selalu menjadi pemandangan favorit saya.