Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jemuran Katrol untuk Rumah dengan Lahan Terbatas

21 September 2021   15:45 Diperbarui: 23 September 2021   10:00 2886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjemur pakaian di dalam rumah. (sumber: SHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO via kompas.com)

Saya tidak suka menjemur pakaian di depan rumah. Menurut saya kurang elok. Bukan hanya mengganggu pemandangan, tapi juga saya tidak suka ketika debu beterbangan bebas mengenai pakaian kami yang masih lembab.

Sementara itu, rumah saya sempit. Luas lahannya hanya 60m2 dan luas bangunannya 42m2. Tapi tidak apa, meski sempit namun rumah ini kami pilih karena letaknya strategis dan tidak terlalu jauh dari tempat saya dan suami bekerja. 

Bila memilih rumah yang luasnya 12 m2 lebih besar, kami harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 300 juta. Sungguh biaya yang tidak sedikit bagi kami.

Namun, konsekuensi dari sempitnya lahan yang kami miliki, kami harus memutar otak agar semua barang dan kebutuhan kami dapat terfasilitasi tanpa merasa rumah penuh sesak. Termasuk urusan jemuran.

Baca juga: 8 Tip Menata Rumah Sempit

Saya hanya memiliki lahan terbuka kecil dengan luasan 0.75x1.5m di bagian belakang rumah. Terlalu kecil untuk ruang cuci. Beberapa tetangga saya memilih memjemur di luar rumah. 

Namun, karena sistem perumahan kami tanpa pagar, jadinya jemuran tersebut terlihat jelas. Bahkan saat ada angin besar, terkadang akan terbang. Hehe...

Baca juga: Ingin Tinggal di Cluster, Siap dengan Aturan Ini?

Saya bisa saja menjemur di belakang rumah di luasan yang mini itu. Namun karena tingginya tembok rumah yang menutup hingga 4 meter, jemuran saya hampir tidak terkena matahari sama sekali. Kalau pun terkena matahari paling hanya dalam durasi 2-3jam.

Ayah saya sempat menyarankan agar saya menggunakan jemuran katrol di bagian belakang rumah yang terbuka tersebut.

Ketika saya mengecek harga di aplikasi belanja dengan kata pencarian "jemuran lifting" maka tampak sebuah brand menjual di harga Rp 1.6 Juta. Bukan harga yang murah. Apalagi ukurannya pun terlalu besar bagi ruangan saya.

Saya pun mencari cara membuat jemuran katrol melalui youtube. Berbekal video tersebut akhirnya saya dibantu tukang yang memasang kanopi di bagian belakang rumah tersebut dapat membuat jemuran katrol dengan biaya kurang dari Rp 150 ribu. 

Alat yang dibutuhkan:

1. Tiang / Pipa Gorden (panjang sesuai kebutuhan) dengan harga kurang lebih Rp 30ribu/m.

2. End cup Gorden 2 buah dengan harga @Rp 8 ribu.

3. Tali Tambang jemuran nylon (panjang sesuai kebutuhan). Untuk tinggi rumah saya yang 4m, saya membeli 25 meter dengan harga Rp 46 ribu.

4. Katrol bulat tanda tanya diameter 45mm sebanyak 3 buah, dengan harga @Rp 15ribu.

5. Klem sadel pipa pralon 1 buah, untuk mengikatkan tali di bawah dengan harga Rp3ribu.

Anda harus memiliki pijakan yang kuat untuk dapat dikaitkan katrol bulat di sisi kanan dan kiri. Saya sendiri menggunakan besi kanopi untuk mengaitkan katrol ini. Anda dapat mengakalinya sesuai dengan kondisi rumah Anda.

Di satu sisi terdapat 1 katrol dan di sisi lain terdapat 2 buah katrol berdampingan.

Tampak Bawah (dokpri)
Tampak Bawah (dokpri)

Tali saya ikatkan di dalam besi yang sudah di lubangi dengan bor.

Penampakan tali yang di tali di dalam pipa yang telah dibor (dokpri)
Penampakan tali yang di tali di dalam pipa yang telah dibor (dokpri)

Tali itu kemudian dikaitkan dengan katrol di masing-masing sisi. Salah satu sisi katrol akan membawa dua buah tali.

Tali tersebut kemudian dapat ditarik-ulur sesuai kebutuhan. Ketika mencapai ketinggian yang diinginkan, sisa tali dapat diikatkan di klem yang dibor ke tembok.

Penampakan ikatan tali di bawah (dokpri)
Penampakan ikatan tali di bawah (dokpri)

Jangan lupa untuk memperhatikan daya kekuatan tali dan kait. Saya sendiri membatasi maksimal 12 baju setiap mencuci. Apabila sedang mencuci jaket dan jins, maka saya akan mengurangi jumlahnya, karena jenis pakaian ini lebih berat.

Penampakan ketika jemuran diulur untuk diturunkan (dokpri)
Penampakan ketika jemuran diulur untuk diturunkan (dokpri)

Dengan cara ini saya berhasil menjemur pakaian dengan nyaman, pakaian cepat kering, aman dari angin dan debu berlebihan, serta tidak merusak pandangan dari depan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun