Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jangan Gegabah Menggunakan Kartu Kredit!

19 September 2021   07:14 Diperbarui: 19 September 2021   20:31 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menggunakan kartu kredit (freepik/jcomp)

Bagi orang yang memiliki pekerjaan dengan gaji tetap dan pembayaran gajinya (payroll) disalurkan melalui suatu Bank, biasanya akan mendapat penawaran dari Bank tersebut untuk memiliki kartu kredit. 

Apalagi jika  rekening kita memiliki jumlah tabungan yang terus meningkat secara berkala setiap bulan. Maka, kita akan mendapat kepercayaan sebagai "Pelanggan yang Terpilih" untuk mendapat fasilitas kartu kredit.

Bahkan ketika kita ditelepon berulang kali dan telah menolak fasilitas kartu kredit tersebut, kartu kredit tetap dikirim ke alamat kita dan "bisa diaktifkan kapan saja". Sebuah upaya agresif yang seringkali berhasil.

Baca juga : Perlunya Belajar Keuangan agar Tak Perlu Kepepet Menggunakan Pinjol

Di beberapa mall besar juga terdapat stand booth marketing Bank yang menawarkan kartu kredit pada para pengunjung. 

Mereka tentu menakar kemampuan ekonomi pengunjung mall tersebut. Siapa pun bisa mengajukan, namun pengajuan dengan sistem ini tetap harus melalui sejumlah persyaratan dan kelengkapan administrasi.

Menilik beberapa situs Bank di Indonesia, ternyata persyaratan untuk memiliki kartu kredit bisa berbeda-beda. Namun, rata-rata memiliki syarat, minimal berusia 21 tahun, berpenghasilan minimal Rp 3 juta/bulan dan memenuhi syarat administrasi berupa KTP, NPWP serta slip gaji 3 bulan terakhir.

Kelebihan Kartu Kredit

Memiliki kartu kredit memang enak. Sering ada  cicilan 0% untuk pembelian elektronik atau pembelian di berbagai merchants yang bekerja sama, ada poin reward setiap transaksi, diskon khusus di beberapa merchants yang bekerja sama, dapat ditarik secara tunai ketika kita membutuhkan sejumlah, serta dapat dilakukan untuk  kemudahan pembayaran apapun.

Hanya untuk yang Memiliki Uang

Dalam situs Wikipedia, kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu credere yang artinya kepercayaan. Maka kemudian kredit disebutkan dapat berarti kemampuan untuk memberikan pinjaman dengan suatu janji yang akan dibayar sesuai dengan waktu yang disepakati.

Sedangkan menurut sikapiuangmu.ojk.go.id, kredit diartikan sebagai fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan dengan dikenakan bunga.

Bisa disimpulkan kredit memang ditujukan bagi orang yang "dipercaya" dapat membayar hutang. Sehingga kedit memang diberikan kepada mereka yang memiliki uang dan dapat membayar, bukan yang belum memiliki uang dan masih berusaha mencari uang.

Penggunaan Kartu Kredit yang Salah

Kartu kredit bagi sebagian orang (yang salah) menjadi kartu kemudahan berbelanja. Limit yang besar, membuat seseorang merasa seolah-olah "memiliki uang". Belanja menjadi tidak terukur dan tidak terkontrol. Tidak disertai kemampuan membayar cicilan. Tidak jarang mereka menambah pengajuan di bank lainnya, sehingga memiliki beberapa kartu kedit secara bersamaan.

Ukur Kemampuan Diri

Ketika akan menggunakan kartu kredit, selalu pastikan bahwa Anda telah memiliki kemampuan untuk membayar cicilannya. Entah dengan memutuskan untuk melakukan cicilan 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan.

Lalu, setiap akan melakukan transaksi baru dengan kartu kredit, cek kembali, berapa cicilan yang sebelumnya harus Anda bayar tiap bulan, dan apakan Anda masih memiliki kemampuan bayar untuk cicilan baru lainnya.

Bunga Kredit

Meski beberapa barang memiliki promosi cicilan 0%, ketika Anda tidak dapat membayar sesuai jumlahnya pada saat jatuh tempo maka Anda akan tetap dikenai bunga yang cukup besar. Bunga ini terus dikenakan setiap bulan bersama dengan pokok hutang, sehingga nilainya semakin besar.

Sedangkan pembelian yang tidak dikenai promosi cicilan 0% maka bunganya bisa berada di rentang 0.5%-1.75% per bulan. Terlihat kecil, tapi tentu saja ini menjadi nominal yang besar ketika jumlah pembelanjaan Anda tinggi.

Biaya Administrasi

Beberapa Bank memberikan gratis biaya administrasi pada tahun pertama, namun pada tahun berikutnya jangan kaget jika tiba-tiba Anda mendapat tagihan Rp 250ribu-300 ribu/tahun. 

Belum lagi biaya bulanan berupa biaya notifikasi dan biaya cetak yang bisa dikenakan sekitar Rp 20rb/bulan.

Jangan Gegabah Melakukan Tarik Tunai

Kita memang bisa melakukan tarik tunai menggunakan kartu kredit, namun hati-hati dengan bunganya. Belum lagi jika Anda merasa hal ini menjadi kemudahan dimana Anda merasa "masih memiliki uang" dan menariknya kapan saja seperti rekening tabungan. 

Anda lupa bahwa ini akan berubah menjadi tagihan di akhir bulan. Apalagi fasilitas tarik tunai biasanya tidak dapat dicicil. Sehingga Anda harus membayarnya pada akhir bulan. Bila tidak, maka bunga kredit akan menanti Anda dengan "senyum kemenangan" setiap bulannya.

Pembayaran Minimum

Kalau saya boleh bilang, istilah "Pembayaran Minimum" adalah jebakan terbesar dalam kartu kredit. Pembayaran sejumlah pembayaran minimum yaitu 10% tagihan, memang menjamin Anda untuk bisa tetap dinyatakan lancar dalam pembayaran kartu kredit. Namun pembayaran sejumlah minimum  akan membawa Anda menjadi semakin "Berbunga-bunga" setiap bulannya.

Jangan Memiliki Lebih Dari Satu Kartu Kredit

Ada beberapa orang yang merasa keenakan dengan fasilitas kartu kredit dan mengajukan pendaftaran di beberapa bank. Saya harus bilang bahwa rata-rata orang yang "mengajukan" kredit di beberapa Bank, justru orang yang pas-pasan dan tidak memiliki kemampuan bayar.

Marketing akan senang-senang saja karena mereka mendapat komisi. Sama-sama senang bukan?

Tapi ini justru yang akan membawa Anda ke jebakan gali lubang tutup lubang. Sementara bunga bank itu sangat tinggi. Bila membayar pokoknya saja berat, apalagi ditambah bunganya.

Saya sendiri hanya memiliki satu kartu kredit. Meskipun ada kartu lain yang dikirimkan ke alamat saya, saya tidak pernah mengaktifkannya. Semoga saya tidak akan pernah perlu mengaktifkannya.

*

Memiliki kartu kredit memang enak. Tetapi sesungguhnya kartu kredit hanya enak bagi mereka yang benar-benar memiliki uang, dan hanya menggunakan kartu kredit sebagai salah satu jenis alat pembayaran.

Sebaliknya, kartu kredit hanya menjadi jebakan, bagi mereka yang tidak paham cara kerja kartu kredit, bagi mereka yang suka pada gaya hidup hedonisme, bagi mereka yang ingin memiliki uang cepat, bagi mereka yang tidak sanggup membayar dan bagi mereka yang tidak paham cara kerja uang.

Seorang yang saya kenal pernah terjebak dengan tagihan di beberapa kartu kredit. Usianya masih tegolong muda, namun namanya sudah memiliki catatan hitam. Bayangkan bagaimana jika dia ingin melakukan pembelian kredit untuk pemilikan barang yang jauh lebih berharga seperti kendaraan atau rumah.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun