Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Child Free, Keputusan Seorang Penakut

31 Agustus 2021   15:42 Diperbarui: 31 Agustus 2021   17:55 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasangan Child Free (Freepik/marymarkevich)

Saya juga yakin rejeki anak sudah diatur Allah.
Jadi, menurut saya materi seharusnya tidak menjadi soal. Asal kita juga tahu diri. Hidup sederhana secukupnya. Tidak mengikuti gaya hidup konsumtif atau mengejar gengsi.

Ingin Fokus Karir

Berumah tangga dan mengasuh anak adalah salah satu bentuk ibadah. Sedang kewajiban mencari nafkah memang TUGAS seorang lelaki.

Menurut saya wanita yang fokus mengasuh anak bukanlah suatu kungkungan bahwa wanita tak bisa setara mendapat kesempatan yang sama dengan lelaki. Tetapi justru bentuk memuliakan wanita untuk tidak dibebani tanggung jawab yang berlebihan. Karena mengurus anak adalah tugas yang berat. 

Kalau wanita "memilih" untuk berkarir bisa saja, tapi pasti akan ada yang harus dikorbankan entah waktunya, fisiknya atau perhatian pada keluarganya.

Tentu mengurus dan mengasuh anak bukan hanya tugas wanita, melakinkan tugas Ayah Ibu secara bersama. Namun bagaimana pun juga, kenyataanya, hamil, melahirkan dan menyusui hanya bisa dilakukan oleh wanita. Tak bisa digantikan oleh lelaki. Itu saja sudah menunjukkan bahwa peran wanita dalam pengasuhan anak memang lebih besar.

Sehingga fokus pada karir, bagi saya adalah keputusan yang egois. Namun jika sang suami juga mengizinkan ya silakan. Begitupula ketakutan tidak memiliki waktu mengurus anak, karena jam kerja yang berat. Itu sudah menunjukkan bahwa prioritas yang ingin dicapai adalah prestasi kerja dan materi.

Takut Tidak Bisa Menjadi Orang Tua yang Baik

Tidak ada orang tua yang sempurna. Tidak ada manusia yang sempurna. Semua melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan. 

Apakah dengan tidak mempunyai anak akan mengurangi kemungkinan kita berbuat dosa? Tentu tidak!

Kalau memang ada banyak orang tua yang tidak baik ya jangan dicontoh, dan pelajari ilmu parenting. Semua ada ilmunya dan bisa diminimalisir kemungkinan buruknya, bila kita ada niat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun