Dalam keterangan, kami diminta untuk membawa hasil swab antigen yang dilakukan H-1 vaksinasi, membawa ballpoint pribadi, menggunakan masker dan membawa surat vaksin yang diperoleh saat mendaftar.Â
Kami juga disarankan makan dahulu sebelum vaksin dan mengenakan pakaian yang mudah untuk dibuka di bagian lengan.
Saya mendapat jadwal pada Kamis, 8 Juli 2021 pukul 08.00 pagi. Maka, pada tanggal 7 Juli saya melakukan swab antigen dengan harga Rp 200.000,- di klinik dekat rumah yang saya pesan melalui sebuah aplikasi kesehatan.Â
Swab antigen juga sangat cepat, hanya 30 menit sudah selesai dan bisa pulang dengan membawa surat hasilnya. Syukurlah hasil saya negatif.
Hari Mendapat Vaksin
Pada hari H saya mendapat antrian kloter ke empat. Ada 12 orang setiap kloternya. Sistemnya sangat bagus dan alur dibuat searah.Â
Ada bagian pengecekan suhu badan, ruang tunggu yang berjarak, ada tenda khusus vaksin, lanjut bagian pemeriksaan data, kemudian bagian observasi. Ada pula bilik-bilik khusus yang disediakan untuk wanita berhijab agar lebih nyaman saat divaksin.
Tibalah waktu giliran saya divaksin. Saya ditanya riwayat kesehatan, alergi dan diukur tensi saya. Agak rendah rupanya 110/75, tetapi dokter tetap memperbolehkan saya vaksin.
Saya memastikan lagi kepada dokter, apakah saya yang sedang menjalani program hamil sudah benar-benar aman untuk divaksin.Â
Dokter menjelaskan bahwa hasil penelitian terbaru sudah memperbolehkan wanita yang sedang hamil dan yang sedang melakukan program hamil untuk divaksin. Aman dan tidak mempengaruhi fertilitas. Namun, dokter menyarankan saya untuk menunda kehamilan sampai suntikan vaksin kedua saya diberikan.
"Sebaiknya ditunda sebentar ya sampai yang kedua. Ini kan vaksin Sinovac, jarak 28 hari sudah bisa disuntik lagi yang kedua. Lebih baik diselesaikan dulu. Karena untuk Ibu hamil disarankan yang sudah mencapai 12 minggu," jelasnya.