Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

8 Tip Menata Rumah yang Sempit

9 Juli 2021   09:00 Diperbarui: 9 Juli 2021   20:33 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasangan mengatur tata ruang rumah (Sumber: freepik)

Bukan rahasia, rumah zaman sekarang ukurannya sempit. Kalau dahulu rumah dijual dengan luasan tanah 100m2-200m2, sekarang rumah di perkotaan dan sekitarnya luas tanahnya hanya 60m2. Kalau orang di luar Jabodetabek dan kota besar pasti kaget.

"Kecil sekali? Apa muat?" begitu tanya temanku yang tinggal di daerah timur.

Apalagi bila tahu harganya, makin terkaget mereka.

Maka tidak heran, kalau di Jakarta dan sekitarnya semakin banyak dibangun hunian vertikal atau apartemen. Sempitnya lahan di perkotaan juga membuat pengembang semakin kreatif dan membangun hunian tipe aparthouse, yaitu rumah tapak dengan luasan kurang dari 30m2, namun bertingkat hingga 2 hingga 3 lantai.  Konsep ini mengadopsi dan menggabungkan bentuk rumah dan apartemen. Kelebihannya meskipun kecil aparthouse memiliki kepemilikan atas tanah pribadi.

Baca juga:
8 Pertimbangan Memilih Rumah Pertama
Mau Tinggal di Apartemen? Kamu Wajib Tahu Hal ini Dulu!

Saya sendiri tinggal di rumah dengan luasan bangunan 42m2. Pilihan ini tentu saja saya ambil supaya bisa membeli rumah dengan harga sesuai kantong yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kantor dan pusat kota. Tak apalah sempit, yang penting tidak lelah macet di jalan. Maklum Ibu Kota lebih keras dari Ibu tiri.

Nah lalu bagaimana menyiasati rumah yang sempit?

1. Mengisi Barang Sesuai Kebutuhan

Kita tidak perlu memiliki segalanya. Selain menghabiskan uang juga membuat penuh ruangan. Kalian bisa coba  belajar hidup minimalis. Misalnya jika kalian jarang berolah raga, maka tidak perlu membeli alat olahraga. Cukuplah lari atau yoga di rumah. Kalian juga bisa mulai memilah barang mana saja yang benar-benar kalian butuhkan dan barang apa yang kalian simpan hanya karena tidak tega membuangnya. (Baca : Rumah Penuh Sesak, Ayo Declutter Barang!)

2. Memilih furnitur multifungsi

Coba cari inspirasi melalui Youtube dalam memilih furnitur multifungsi. Contohnya sofa yang bisa diubah menjadi tempat tidur, divan yang memiliki fungsi penyimpanan di bawahnya, atau memilih stool yang bisa digunakan untuk tempat penyimpanan.

Ilustrasi Tempat tidur dengan tempat penyimpanan di bawahnya (sumber: popsugar.com)
Ilustrasi Tempat tidur dengan tempat penyimpanan di bawahnya (sumber: popsugar.com)

Kalian juga bisa memaksimalkan fungsi suatu furnitur dengan menggunakannya untuk berbagai aktifitas. Misalnya memang ruangan akan menjadi terlalu sempit bila membeli satu set meja makan, maka cukuplah makan di sofa tamu. Jangan lupa pilih bahan yang mudah dibersihkan.

3. Membeli furnitur sesuai ukuran

Sebelum membeli furnitur, maka ukur dahulu tempat kalian akan meletakkannya. Bila tidak menemukan ukuran yang tepat, maka jangan ragu untuk memesan ukuran khusus (custom). Memang harus menunggu waktu pembuatan, tapi percayalah, kalian tidak akan rugi karena barang ini akan kalian lihat bertahun-tahun. Jangan kuatir akan harganya, saya pun pernah membeli divan custom, sofa custom, lemari custom dan saya rasa harganya sama saja dengan yang dibeli di toko furnitur.


4. Membeli furnitur  dan dekorasi dengan warna senada

Pernah meilhat rumah dengan cat warna hijau, gorden kuning, sofa coklat dan warna lainnya? Sebenarnya dalam dekorasi rumah ada yang namanya tema ekletik, yaitu menggabungkan berbagai warna, tekstur dan juga gaya desain dari berbagai zaman. Namun tema ekletik ini tidak sembarangan, perlu keahlian tinggi dan kreatifitas untuk dapat memadu padan dengan baik. Jika salah justru terlihat berantakan. 

Ilustrasi rumah desain ekletik (Sumber: decoist.com)
Ilustrasi rumah desain ekletik (Sumber: decoist.com)

Bila kalian tidak memiliki keahlian itu, maka pilihlah warna minimalis dan senada. Misal serba monokrom, serba kayu, atau memilih maksimal perpaduan 3 warna yang lembut. Warna yang senada membuat mata kita tidak cepat lelah melihatnya.

Furnitur senada (sumber: freepik.com)
Furnitur senada (sumber: freepik.com)

5. Menggunakan cat berwarna warna terang

Warna yang terang memiliki sifat memantulkan cahaya. Maka memilih cat berwarna terang dapat membuat ruangan menjadi lebih luas, terang dan nyaman. Warna putih, krem, abu-abu muda atau warna pastel yang lembut. 

Ilustrasi cat dinding dengan padu warna lebih gelap untuk menciltakan ilusi mata (sumber:freepik)
Ilustrasi cat dinding dengan padu warna lebih gelap untuk menciltakan ilusi mata (sumber:freepik)

Kalian juga bisa memadukan warna terang dengan warna yang sedikit lebih gelap untuk salah satu tembok agar memiliki dimensi yang membuat ilusi mata seolah lebih dalam.

6. Hindari menggunakan wallpaper bermotif besar

Ilustrasi rumah dengan wallpaper bermotif besar (sumber:wallpaperuse.com)
Ilustrasi rumah dengan wallpaper bermotif besar (sumber:wallpaperuse.com)

Pemilik apartemen suka menggunakan wallpaper untuk mempercantik dinding rumahnya. Namun pilihlah motif yang simpel, berupa garis, tekstur tertentu atau motif yang kecil saja. Hindari penggunaan motif yang besar. Ruangan akan terlihat penuh dan melelahkan mata.


7. Hindari memasang terlalu banyak hiasan dinding

Memasang terlalu banyak foto maupun hiasan dinding membuat rumah terlihat penuh dan sempit. Pilihlah beberapa foto terbaik saja untuk dipasang di salah satu bagian dinding.

Usahakan untuk memasangnya dengan seni, kalian bisa mencari inspirasi dari instagram atau pinterest. Contohnya dengan memilih material frame yang sama, menyeragamkan ukuran foto, atau mengedit foto dengan tone warna yang sama sebelum mencetaknya. 


8. Lampu yang terang

Pilihlah lampu dengan tingkat keterangan yang pas. Lampu yang terlalu gelap membuat ruangan terasa sempit dan membuat mata kita bekerja lebih keras. Pastikan kalian mengukur luas ruangan untuk menentukan cahaya yang pas.  

Untuk jenis lampu LED, saya pernah menemukan rumus yang paling mudah, yaitu dengan rumus panjang x lebar x 1.5. Sehingga bila ruangan kalian 3x3 maka sekitar 13.5 watt. Atau yang paling mendekati adalah 14 watt. Namun bila kalian menggunakan beberapa titik lampu, maka harus dibagi dengan titik lampu yang ada. Misal satu ruangan ada dua titik lampu, maka masing-masing 7 watt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun