Membeli rumah secara cash (tunai) adalah impian semua orang. Tanpa utang, tanpa beban. Namun kenyataannya harga rumah, terutama di perkotaan dan sekitarnya sangat tinggi.Â
Kenaikan harga rumah juga sangat cepat. Sehingga perlu rasional jika ingin membeli rumah secara cash. Apakah peningkatan jumlah tabungan kalian lebih cepat dari kenaikan harga rumah?
Bisa jadi mengambil opsi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) lebih bijak. Apalagi saat ini suku bunga KPR Bank sedang turun akibat penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) selama setahun terakhir.Â
Menurut rilis berita dari Bank Indonesia pada 2 Juli 2021, penurunan ini berdampak pada peningkatan jumlah KPR sebanyak 6,61%. Peningkatan pertumbuhan KPR juga sejalan dengan pertumbuhan penjualan properti, yang didorong oleh kebijakan pelonggaran Loan to Value (LTV) Kredit Properti dari Bank Indonesia, penurunan suku bunga KPR, serta insentif pajak oleh pemerintah.
Sehingga, bila kalian telah lama menabung untuk membeli rumah, mungkin ini waktu yang tepat untuk membeli rumah.Â
(Baca juga: 8 Pertimbangan Memilih Rumah Pertama)
Masih bingung memilih Bank untuk KPR? Berikut hal yang harus diperhatikan ketika memilih bank untuk KPR.
Kumpulkan Informasi Penawaran KPR Bank
Sebelum memilih bank, sebaiknya kalian sudah tahu dahulu perumahan mana yang kalian sukai. Lalu tanyakan ke pengembang perumahan tersebut, bank apa saja yang sudah bekerja sama untuk program KPR-nya.Â
Biasanya bank yang sudah bekerja sama dengan perumahan, memiliki promo penawaran tersendiri. Bandingkan beberapa penawaran bank dari mulai syarat pengajuan, DP, suku bunga, jangka waktu dan promo lainnya.Â
Memilih bank yang sudah bekerja sama dengan pengembang juga memudahkan kalian dalam mengurus administrasi dan berkas. Sudah otomatis dibantu oleh pengembang.
Penawaran Khusus
Bila kalian bekerja sebagai PNS, Polisi atau TNI, atau bahkan bekerja di BUMN biasanya juga ada penawaran khusus, yaitu suku bunga yang lebih rendah.Â
Penawaran khusus biasanya juga diberikan kepada pegawai yang sistem pembayaran gaji dari kantornya melalui bank tersebut.
Konvensional atau Syariah?
KPR dengan bank konvensional menggunakan bunga. Beberapa kelebihan bank konvensional antara lain adalah tenor yang lebih panjang, bisa hingga 30 tahun (tergantung usia saat pengajuan KPR, semakin muda usia kalian maka bisa mengajukan tenor lebih panjang) dan cicilannya rendah di awal tenor, karena biasanya terdapat promo khusus.Â
Promo yang saya maksud contohnya adalah program suku bunga 7% flat di 3 tahun awal, lalu floating (fluktuatif) di tahun berikutnya. Kalian bisa banyak menghemat pada 3 tahun awal.Â
Namun jangan terlena dan kaget ketika tagihan melonjak tinggi setelah 3 tahun berlalu. Cicilan bisa naik dan turun sesuai kondisi ekonomi negara (ssstt... lebih banyak naiknya ya, daripada turunnya).Â
Kalau saya, memilih bank yang menawarkan fixed rate (suku bunga tetap) awal dengan durasi paling lama, biasanya 5 tahun awal fixed rate. Pertimbangan saya agar cicilan awal lebih ringan, sambil tetap menabung ya tentunya.
Suku bunga bank konvensional berkisar antara 7%-14%. Bank konvensional juga menerapkan sistem penalti jika kalian melunasi lebih awal yang biasanya penalti berkisar pada angka 2%-3%. Walau begitu, percepatan pembayaran ini tetap lebih baik dan menguntungkan.Â
Jika kalian melakukan pelunasan lebih cepat, jangan kaget ya, ketika jumlah pokok utang masih tinggi, ini dikarenakan pada sistem konvensional, proporsi bunga yang kita bayarkan pada awal cicilan lebih tinggi dari pada pokok utangnya. Â
Kalian juga bisa menggunakan aplikasi simulasi KPR yang banyak beredar di PlayStore untuk memiliki bayangan besaran cicilan yang harus dibayarkan dengan mengatur DP dan suku bunga Bank.
Bank Syariah menggunakan sistem akad Murabahah. Harga penjualan akan dimasukkan nilai margin keuntungan bagi bank.Â
Jadi besaran harga rumah beserta marginnya akan dihitung secara total oleh bank, kemudian dibagi menjadi jumlah bulan pembayaran. Tenornya maksimal 15 tahun. Karena nilai total sudah ditentukan, maka besaran cicilan bulanan tidak akan berubah dari awal hingga akhir cicilan.Â
Cicilan di bank syariah akan terlihat tinggi dibandingkan bank konvensional. Namun tenang, kalian tidak perlu was was akan lonjakan tagihan.Â
Pada sistem syariah, tidak akan ada denda jika melakukan keterlambatan pembayaran. Dan tidak akan ada penalti jika melakukan pelunasan sebagian atau pelunasan dipercepat.
Pilih Bank dengan Kredibilitas yang Baik
Pilih bank yang memiliki kredibilitas baik, dikenal luas, banyak cabangnya dan terpercaya. Bank yang kurang umum mungkin memiliki program yang menggiurkan, namun KPR merupakan perjanjian jangka panjang, jadi lebih baik cari aman saja.
Tanyakan Perjanjian dengan Teliti
Tanyakan informasi dan ketentuan sebanyak-banyaknya. Seperti besaran suku bunga, perkiraan  besaran angsuran saat masa promo dan angsuran maksimal ketika suku bunga fluktuatif telah berjalan, denda keterlambatan, penalti pelunasan sebelum jatuh tempo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H