Batas toleransi ini kalian bisa tentukan dengan mempertimbangkan kesehatan, energi yang dibutuhkan dan juga tetap mempertahankan performa kerja.
Sebagai tips, kalian bisa membuka google maps pada saat jam berangkat dan pulang kerja lalu arahkan wilayah tersebut ke tempat kerja untuk mengetahui tingkat kemacetan dari wilayah tersebut ke tempat kerja kamu, dan sebaliknya saat pulang kerja. Eliminasi wilayah-wilayah yang memiliki kemacetan tinggi dan waktu tempuh lebih lama.
Hal yang juga perlu menjadi catatan adalah rumah yang jauh dari pusat kota memang biasanya harganya lebih murah, tapi hitung total dengan biaya transportasinya juga, ya!
2. Tentukan Kendaraan
Setelah menentukan jarak tempuh, tentu perlu ditentukan pula kendaraan yang akan kalian gunakan. Apakah memiliki motor atau mobil atau akan naik kendaraan umum?
Jika kalian mengendarai motor maka hitung biaya bensinnya. Begitu pula jika kalian mengendarai mobil maka hitung bensin dan tol bila melalui tol.
Sedangkan bila kalian naik bus atau kereta maka hitung biaya harian tiketnya dan biaya lain bila kalian harus naik ojek online.
Tentukan wilayah yang memungkinkan kalian mengendarai kendaraan dengan nyaman dan dengan biaya yang paling terjangkau. Jangan sampai berat diongkos atau lelah oper kendaraan.
3. Luas Tanah dan Luas Bangunan
Siapa yang akan tinggal di rumah itu? Jumlah anggota keluarga menjadi pertimbangan penting dalam memilih rumah. Sebagai informasi ruang gerak manusia minimal adalah sekitar 9m2/orang.Â
Sehingga bila diisi oleh 4 anggota keluarga maka luas bangunan minimal adalah 36m2. Eliminasi rumah yang luas bangunannya tidak sesuai dengan kebutuhan.
Jangan terlalu idealis mencari rumah yang luas dan memiliki taman yang luas pula, bila kenyataannya jarak tempuhnya terlalu jauh dari pusat kegiatan.
4. Kepribadian/ Prinsip Hidup
Ada orang yang suka rumah cluster ada pula yang tidak cocok di rumah cluster, sesuaikan dengan prinsip dan kepribadian masing-masing.