Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Rumah Penuh Sesak, Ayo Declutter Barang!

27 Juni 2021   19:55 Diperbarui: 28 Juni 2021   13:02 1723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | envato elements

Rumah adalah tempat kita memulai hari dan mengakhiri hari kita disela-sela aktivitas. Sering kali karena padatnya aktivitas kita lupa untuk memberikan waktu untuk memperhatikan barang-barang yang ada di rumah kita. Tahu-tahu kita merasa lemari pakaian jadi penuh, laci-laci, rak dan kabinet penuh.

Reaksi pertama mungkin "Wah perlu beli lemari baru nih".

Tapi kemudian berpikir "Ditaruh dimana lagi ya?"

Semakin kita membeli barang, semakin penuh rumah kita. Barang-barang lama yang entah dipakai atau enggak kita sayang-sayang.

"Dulu belinya mahal" atau "Ini dulu kado ulang tahun" dan lain sebagainya, jadi pembenaran untuk menyimpan barang lama.

Mungkin ini saatnya kamu perlu declutter barang-barang kamu. Decluttering artinya membersihkan benda yang tidak lagi dipakai. Aktifitas ini bisa saja mudah tapi bisa jadi sangat sulit bagi sebagian orang.

Perasaan takut kehilangan barang-barang lama, belum rela membuang atau memberikan pada orang lain jadi alasan.

Decluttering sendiri sudah banyak dilakukan secara rutin oleh mereka yang menganut hidup minimalis.

Mengapa Penting Melakukan Decluttering?

Decluttering penting untuk menjaga rumah kita tetap nyaman dilihat, bebas ruang geraknya dan melindungi dari penimbunan barang berlebihan.

Menurut aku sendiri, decluttering juga untuk lebih menghargai manfaat dan fungsi dari setiap barang. Bila barang tersebut sudah tidak bermanfaat lagi untuk kita mungkin bisa lebih bermanfaat bagi orang lain.

Cara Decluttering Barang

Saat decluttering barang kita akan memilah barang yang kita miliki, apakah akan dipertahankan atau disimpan, dibuang karena sudah tidak bermanfaat, atau masih bisa diberikan kepada orang lain.

Bagi aku sendiri, saat declutter barang harus tegas pada diri sendiri. Menghilangkan sifat egois ingin memiliki semuanya juga belajar merelakan kenangan.

Tentu aku tetap menyimpan barang yang masih berharga kenangannya. Tapi disini harus benar-benar rasional.

Tips Decluttering Barang

1. Buang Kardus dan Paperbag

Cek rumah kamu, kalau ada kardus-kardus bekas elektronik, paperbox atau paperbag yang kamu simpan setelah membeli barang. Alasan kebanyakan orang menyimpan adalah untuk menyimpan barang lama, atau untuk berjaga ketika membutuhkan ketika ingin mengirim barang atau memindahkan barang. 

Kenyataannya, kardus kardus tersebut hanya teronggok bertahun-tahun, dan justru kita merasa memilkki tempat penyimpanan baru. Mulai lah kita isi dengan barang-barang yang sudah tidak terpakai tapi sayang dibuang.

Tegas yuk! Buang kardus-kardus setiap membeli barang baru. Bila kalian ingin menyimpan, Cukup simpan maksimal 3 kardus. Bongkar lalu lipatlah jadi dapat meminimalisir kemungkinan kalian mentimpan barang-barang di dalamnya.

2. Kotak makanan/kemasan makanan

Kebiasaan wanita nihh, kalau beli makanan, kotaknya bagus disimpan. Itung-itung dapat gratisan lah. Ups! Jangan sampai kabinet dapur kamu jadi penuh barang beginian, ya. Buang segera kotak makan dan botol-botol kemasan tempat makan kamu. Kalau menurut kamu itu akan berguna maka cukup simpanlah 3-4 saja. Kalau ada yg baru maka buang yang lama.

3. Pakaian/Barang Fashion

Coba cek lemari pakaian atau rak sepatu dan tas kamu.

a. Barang fashion yang nggak nyaman kamu pakai karena mungkin modelnya kamu kurang suka atau karena ukurannya kurang pas, tapi masih bagus maka segera berikan ke orang lain.

b. Baju yang sudah belel, melar atau sobek dan jarang kamu pakai segera dibuang ya. Boleh juga untuk alternatif lap di rumah.

c. Setiap beli 1 baju/sepatu/tas baru, maka buang atau berikan ke orang lain barang yang lama bila masih dalam kondisi bagus. Karena seringkali barang seperti ini kita sudah bosan dan enggan memakainya lagi padahal kondisi masih bagus. 

Bila barang tersebut masih bisa bermanfaat bagi orang lain yang lebih membutuhkan, kenapa tidak? Banyak lho orang yang tidak bisa membeli barang-barang seperti ini karena membeli makan jauh lebih penting daripada bergaya. Sementara barang seperti tas/sepatu akan mudah rusak jika tidak rutin dipakai dan hanya disimpan di lemari.

4. Skincare/ Make Up

Wanita sering menciba-coba membeli make up atau skin care baru. Setelah dicoba ternyata ga cocok di kulit. Bisa shade (warna) yang nggak masuk di warna kulit atau nggak suka saja. Lalubdisimpan terus, dipakai sekali dua kali, tapi tetap nggak pede sampai akhirnya ekspired dalam keadaan size yang hampir masih full.

Hal ini juga terjadi ketika kita terlalu sering membeli make up atau skin care sementara stok di rumah masih ada. Saran aku habiskan dulu yang ada.

Kalau ingin memiliki beberapa shade maka miliki secara rasional dan tidak berlebihan. Dan segera berikan ke orang lain bila kalian tidak cocok dengan bahan atau warnanya.

5. Makanan

Hayoo.. yang kulkasnya penuh sampai buah sayurnya hampir busuk. Atau kabinet dapurnya penuh sama stok makanan. Ada yang expired nggak? banyak lho orang yang nggak bisa makan.. belilah stok makanan secukupnya saja. Jangan sampai menimbun berlebihan.

Segera konsumsi makanan yang waktunya lebih mendekati expired dan jangan membeli makanan lagi sebelum yang lama dikonsumsi ya!

6. Barang Kenangan

Barang masa sekolah, masa kuliah, masa pacaran, masa ini dan itu. Kayaknya berkesan banget sampai disimpen terus, awalnya dipajang, lalu masuk kotak, lali tertimbun barang lain. Hmm.. Bener itu kenangan? Kalau bisa difoto aja, maka difoto aja. Kalian juga bisa manfaatkan media sosial untuk mengabadikan foto dan cerita tentang barang itu. Cukup simpel kan!

7. Souvenir Acara atau Pernikahan

Banyak sih souvenir yang bermanfaat dan bernar-benar dipakai sehari-hari. Tapi kalau tidak bermanfaat untuk kamu, kamu tidak menggunakannya maka segera berikan ke orang lain.

8. Kertas dan Buku

Habis belanja dapat katalog atau langganan koran (masih jaman nggak sih? hehe). Sering kali hal ini menjadi tumpukan yang menggunung. Nggak dibuang sampai berbulan-bulan. 

Sssttt.. ada lagi yang sengaja menyimpan sampe menggunung untuk dijual ke tukang loak. Seberapa sih dapatnya? Selama berbulan-bulan itu kertas menuh-menuhin rumah kamu dan mengganggu pemandangan lho. Biar itu jadi rejeki orang lain aja. Toh tidak seberapa kan.

Sedangkan untuk buku, selepas kita selesai membacanya kita sering kali hanya simpan atau pajang di rak buku. Kalau kamu memang mengkoleksi maka sah saja. Itu hobi. Tapi kalau tidak, kamu bisa berikan ke orang lain atau donasikan ke perpustakaan. Hey selamat kamu sudah berbagi manfaat untuk orang lain!

9. Elektronik/furnitur bekas

Yang ini pasti susah buat sebagian orang. Karena merasa belinya mahal jadi saat rusak disimpen terus. Alasnnya "Nanti diperbaiki juga bisa jalan lagi itu" atau "Masih bisa nyala kok".

Kalau memang masih bagus tapi kamu tidak pakai, berikan ke orang yang membutuhkan ya. Kalau sudah rusak ya ikhlaskan. Kamu sudah mendapat manfaat banyak kok dari harga yang kamu keluarkan.

Jadi Bagaimana? Siap declutter barang? Mulai sekarang Yuk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun