Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Visual Storytelling, Mengapa dan Bagaimana?

10 April 2019   13:06 Diperbarui: 10 April 2019   13:39 2371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Visual story yang baik adalah yang dapat meraih beberapa poin ini:

  • Engage and entice: dapat meraih perhatian penonton dengan beberapa scene yang memorable.
  • Communicate a convincing argument: menyederhanakan konsep kompleks yang dapat dipahami oleh khalayak yang dituju.
  • Draw the viewer in: dapat membuat khalayak merasa terkoneksi dengan konten yang dibawakan.

Poin-poin di atas dapat gagal tercapai apabila khalayak yang dituju kurang tepat akibat tidak adanya kesamaan persepsi atas permasalahan yang diangkat. Sehingga khalayak tidak siap menerima informasi tersebut. Selain itu, gambar yang terlalu 'kuat' seperti dokumentasi tragedi dapat menimbukan persepsi berbeda dari yang ditujukan oleh pembuat. Media yang kurang tepat juga dapat menghambat keberhasilan visual story telling.

Hal utama untuk menghindari ketidakberhasilan tersebut adalah pembuat visual story harus memahami struktur cerita, teknik dan media yang tepat untuk menyampaikan informasi kompleks agar khalayak yang dituju dapat memahaminya. 

4. CARA MEMULAI VISUAL STORYTELLING

Sumber: VSI Blog
Sumber: VSI Blog

Menurut Jacinda Santora, terdapat 4 langkah dalam menggunakan visual storytelling, yaitu:

  • Cari tahu apa yang memotivasi atau menarik perhatian khalayak. Motivasi atau hal yang menarik masyarakat biasanya berupa perasaan kebebasan, perasaan memiliki, perasaan aman, kesuksesan, dll.
  • Bangun cerita yang sesuai. Cerita dapat berasal dari pengalaman pribadi maupun orang lain. Dapat berdurasi singkat selama cerita tersebut lengkap.
  • Gunakan visual yang memberikan dampak yang besar. Media yang mendukung memberikan dampak yang lebih besar pada visual. Sesuaikan dengan khalayak yang dituju dan platform yang sesuai. 
  • Tes, evaluasi, sesuaikan. Visual story yang sudah dihasilkan dites terlebih dahulu apakah mencapai harapan yang diinginkan. Apabila masih ada kekurangan, dapat dievaluasi dan direvisi kemudian dilakukan tes kembali. Tahap ini dilakukan hingga visual story cukup baik dan siap untuk dikonsumsi oleh khalayak. 

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa visual storytelling merupakan media yang penting dalam menyampaikan ide atau informasi kompleks. Bentuk visual story dapat beragam dan terdapat beberapa poin yang menentukan keberhasilannya. Hanya diperlukan 4 langkah mudah dalam membuat visual storytelling. 

Infografis tentang Visual Storytelling. Sumber: tech4pub
Infografis tentang Visual Storytelling. Sumber: tech4pub

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun