Paul Bradshaw mengungkapkan bahwa terdapat tiga model jurnalisme, yaitu faster or deeper journalism, news diamond dan distributed journalism.
Pada saat ini, teknologi berkembang pesat. Seluruh aspek dalam masyarakat dituntut untuk berjalan dengan cepat seiring dengan berkembangnya teknologi.Â
Salah satunya adalah website. Konten dalam website pada saat ini cukup aktual. Berita-berita pada website media massa merupakan peristiwa yang terjadi pada saat ini. Ditambah dengan fitur streaming yang disediakan oleh hampir semua website dan aplikasi. Sehingga informasi yang ada dalam website maupun aplikasi cukup besar dan dapat diakses oleh masyarakat.
Kemudahan-kemudahan ini didukung dengan teknologi yang semakin canggih pada masa kini. Kecanggihan teknologi turut mempengaruhi jurnalisme dalam memproduksi dan mendistribusikan berita. Menurut Paul Bradshaw, kini model jurnalisme terbagi menjadi beberapa model, diantaranya:
A. Faster Journalism or Deeper Journalism
Bradshaw mengungkapkan bahwa kecepatan atau kedalaman menjadi dua hal yang menonjol dari media saat ini. Media berusaha berlomba-lomba menjadi yang pertama dalam menyampaikan berita dengan dukungan kecepatan internet (TV, radio dan media sosial). Namun, dengan ruang dan waktu yang tidak terbatas dalam internet, sebuah konteks dapat menjadi luas dan mendalam karena tersimpan dalam internet (koran dan majalah).
- Alert: jurnalis akan memberikan tanda atau notifikasi kepada khalayak melalui media sosial atau email updates apabila terdapat peristiwa yang menarik. Hal ini akan membuat khalayak mengakses website untuk mendapatkan informasi tersebut.
- Draft : informasi yang masih terlalu 'kasar' untuk dicetak maupun disiarkan, sehingga informasi diletakkan pada blog. Proses ini penting selain menjadi alert bagi khalayak, namun juga mendatangkan lebih banyak pembaca dengan tersebarnya informasi dalam blogsphere.
- Article/Package: apabila informasi dirasa penting oleh editorial, draft akan berubah menjadi package yang memiliki nilai produksi yang lebih tinggi kemudian disiarkan atau dicetak dalam media cetak.
- Context: hypertext/link menjadi penting dalam proses ini karena memudahkan khalayak untuk mengakses konteks tertentu dari data-data dari berbagai media.
- Analysis/Reflection:Â proses ini dilakukan dengan mengumpulkan segala reaksi dalam blogsphere.Â
- Interactivity:Â dengan menggunakan Flash, informasi dapat lebih menarik dan mengedukasi khalayak. Namun membutuhkan waktu dan tenaga dalam memproduksinya
- Customisation:Â proses ini akan terjadi secara otomatis dengan khalayak mulai menggunakan informasi yang didapatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
B. News Diamond
Model ini berusaha menggambarkan perubahan dari produk abad ke 19 menjadi proses pada abad 21. Perubahan ini disebut iterative journalism, cerita mengenai sebuah peristiwa yang tidak akan selesai untuk selamanya.Â
C. Distributed Journalism
Menurut Bradshaw, model ini lebih berfokus pada membangun komunitas dari khalayak yang dituju daripada konten yang diproduksi. Jurnalis akan membangun koneksi dan memahami komunitas dengan mengembangkan tools dan system.
- Brain:Â dalam mengumpulkan informasi, jurnalis kerap kali menggunakan informasi dari para ahli. Pada masa kini ahli tidak lagi berdasarkan latar belakang pendidikan, melainkan pengalaman yang dimiliki. Oleh sebab itu, jurnalis akan menggunakan ahli dengan mengikuti RSS feed, mengutip pendapatnya apabila relevant dan memberi komisi kepada ahli apabila memerlukan analisis.
- Voice: media baru memungkinkan orang untuk mengungkapkan pendapatnya terlepas dari kualitas yang dimiliki. Apabila subscribers dari website yang dimiliki jurnalis dapat mengungkapkan pendapatnya dalam bentuk gambar atau suara, jurnalis dapat menggunakan media tersebut.
- Ear: jurnalis akan mengikuti RSS feed dan mengikuti media sosial komunitas tertentu untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan sebagai kontribusi.
System:Â sistem yang digunakan jurnalis untuk memfasilitasi masyarakat untuk berkontribusi.Â
- Accidental journalist: orang-orang yang tidak sengaja terlibat dalam sebuah peristiwa tertentu. Mereka dapat merekam peristiwa tersebut dengan smartphone yang dimiliki. Dapat disebut sebagai citizen journalism. Media dapat memberikan ruang dan edukasi bagi masyarakat agar dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengungkapkan peristiwa yang dialami dan dapat menjadi sebuah berita yang menarik.
- Value adder: orang-orang yang aktif dalam merespon sebuah artikel. Media dapat memberikan ruang seperti kolom komentar, tagging dan bookmarking sebagai bentuk keterbukaan bagi para value adders.
- Technician:Â orang-orang yang menggunakan data media untuk membuat aplikasi atau alat seperti Google Map, Facebook. dll. Mereka dapat membuat sesuatu yang kreatif dan bernilai bagi konten jurnalis. Oleh sebab itu, media dapat membuka sistem yang dimiliki dan memberikan informasi yang dibutuhkan sebagai bentuk dukungan bagi mereka.
- Crowd: sekelompok orang yang dapat membantu proses jurnalisme dengan mengumpulkan informasi untuk mengungkap sebuah topik. Media dapat memfasilitasi kelompok masyarakat ini dengan membuat sistem wiki atau sistem content management.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jurnalisme pada abad 21 memiliki beberapa macam model. Model jurnalisme tersebut adalah faster or deeper journalism, news diamond dan distributed journalism.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H