Mohon tunggu...
Inovasi

Kilas Balik Sejarah Media Online Dunia

11 September 2018   15:06 Diperbarui: 17 September 2018   10:52 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.pinterest.com/pin

2013 - Edward Snowden membeberkan informasi mengenai penyadapan yang dilakukan oleh NSA kepada The Guardian.

2014 - Podcast "Serial" menjadi podcast tercepat yang diunduh sebanyak 5 juta kali di iTunes. Laporan Metropolitan Police membuktikan pemerintah menggunakan undang-undang RIPA untuk memonitor jurnalis dalam menggunakan sumber mereka. Hal ini membuat maraknya kampanye "Save Our Sources". 

2014 - Innovation Report milik The New York Times bocordan memberikan pandangan baru mengenai tantangan kultural yang akan dihadapi oleh organisasi berita tradisional dalam beradaptasi di era internet. 

2015 - Aplikasi live video Meerkat mulai diluncurkan. Diikuti dengan Periscope milik Twitter dan Facebook Live. Aplikasi chat Telegram meluncurkan platform bot. Organisasi berita mulaI membuat chatbots untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan konten berita yang dimiliki. 

2015 - Facebook meluncukan Instant Articles dan kehadiran Apple News di Amerika Serikat memulai perang dari berita mobile.

2016 - Koran The Independent di Inggris menjadi koran pertama yang hanya dapat diakses secara online. Percobaan kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah di Turki ditayangkan secara langsung di Facebook Live dan Periscope. Presiden Erdoan menggunakan Apple FaceTimeuntuk telewicara di siaran langsung sebuah program berita televisi. 

2016 - Facebook dituduh dalam hal sensor setelah menghapus kiriman mengenai perang di Vietnam. Seorang editor berita koran Aftenposten, Espen Egil Hansen, membuat surat terbuka kepada Mark Zuckerberg mengenai hal ini. Mark Zuckerberg membentuk sebuah cara untuk menangkis berita palsu yang kerap tersebar di Facebook. Facebook juga bekerja sama dengan organisasi lain untuk mengecek fakta-fakta yang ada ditengah saran negara lain untuk menggunakan propaganda dalam pemilu di Amerika Serikat.

www.pinterest.com/pin
www.pinterest.com/pin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun