Mohon tunggu...
Melisa Widia Herani
Melisa Widia Herani Mohon Tunggu... Guru - just thingking simple and then everything will be simple

tergerak, bergerak dan menggerakkan menuju arah perubahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 3.1

13 Oktober 2021   10:40 Diperbarui: 13 Oktober 2021   10:46 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKSI NYATA MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

MELISA WIDIA HERANI_ SMAS NURUL IMAN NW ATTAMMIMI PENGEMBUR

 CGP ANGKATAN 2 KABUPATEN LOMBOK TENGAH

DILEMA ETIKA WALI KELAS

1. FAKTA (PERISTIWA)

A. LATAR BELAKANG TENTANG SITUASI YANG DIHADAPI

Sekolah memiliki peran sebagai institusi pembentukan karakter yang mengisyaratkan pendidik dalam membangun komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar menjadi manusia berdaya yang tidak hanya untuk pribadinya sendiri melainkan juga di lingkungan masyarakat. Namun hal itu tidak mudah, pasti ada saja masalah yang dihadapi dan jika dibiarkan maka akan berdampak pada hasil pendidikan. Oleh karena itu kerjasama dan tanggung jawab dari semua pihak sekolah sangat diutamakan guna terwujudnya hasil pendidikan yang baik serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

B. ALASAN MENGAPA MELAKUKAN AKSI NYATA

Saat pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) mulai diberlakukan, terdapat siswa yang jarang masuk sekolah. Saya sebagai wali kelas dari siswa tersebut memiliki rasa tanggung jawab untuk menindaklanjuti dari keaktifan dan kehadiran siswa di sekolah. Berdasarkan aturan sekolah, kalau siswa tidak masuk tanpa keterangan (alpa) sebanyak 6 kali berturut-turut maka siswa tersebut akan dipanggil dan dilakukan konseling. Jika siswa bersangkutan tidak juga hadir ke sekolah maka akan diberikan peringatan tertulis dari sekolah. Kemudian nantinya akan ada kunjungan ke rumah siswa yang bersangkutan. Di satu sisi tindakan siswa tersebut melanggar aturan sekolah, namun di sisi lain siswa tersebut juga berhak dan wajib mendapatkan pendidikan dan belajar yang layak. 

Oleh karena itu, sebagai pemimpin dalam pembelajaran perlu melakukan langkah-langkah pengujian dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan mendasar pada nilai-nilai kebajikan. Langkah awal yang saya lakukan adalah tentunya mengidentifikasi atau menganalisis apakah kasus yang dihadapi termasuk dilema etika atau bujukan moral. Jika termasuk dilema etika, maka 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan menjadi solusi atau alternatifnya. 

Selain dari langkah-langkah tersebut, saya melakukan coaching untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari beberapa teman siswa yang dekat dengan rumah siswa tersebut dan teman sekelasnya. Coaching juga dilakukan pada siswa yang bersangkutan supaya nantinya siswa tersebut dapat menemukan permasalahan dan solusi yang baik bagi dirinya sendiri. Peran orang tua juga sangat dibutuhkan dalam memberikan semangat, motivasi dan dorongan agar siswa tersebut senantiasa aktif dalam kegiatan di sekolah.

C. HASIL AKSI NYATA YANG DILAKUKAN

Dari hasil coaching dan pengumpulan data diperoleh informasi sebagai berikut:

  • Siswa bersangkutan memiliki beberapa alasan ketidakhadirannya di sekolah yaitu faktor dari dalam dirinya, dimana siswa tersebut kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari karena kurangnya dukungan dan perhatian dari keluarganya membuatnya harus mandiri.
  • Siswa bersangkutan juga ikut keluarganya kerja di sawah berhubung mayoritas mata pencaharian orang tua siswa di lingkungan sekitar sekolah adalah petani.
  • Disiplin waktu dari siswa bersangkutan dalam mengatur agenda harian selama di rumah
  • Komitmen dari siswa-siswa yang bersangkutan untuk berusaha tetap hadir masuk sekolah dan apabila nantinya berhalangan hadir maka akan memberikan informasi kepada teman terdekat atau teman yang dekat dengan rumahnya

2. PERASAAN

Perasaan saya ketika dan setelah menjalankan ketiga aksi nyata di atas adalah merasa senang bisa membantu siswa binaan dimana saya menjadi wali kelas karena peran pendidik hanyalah bisa menuntun kodratnya (lakunya) anak tanpa bisa merubah kodrat alam dan zamannya.

3. PEMBELAJARAN

Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan aksi nyata:

  • KEGAGALAN

Kurangnya komitmen dan komunikasi dengan orang tua siswa dan keterlibatan peran mereka dalam mengawasi dan memantau siswa di rumah serta memberikan motivasi dan dukungan kepada anak mereka supaya menjadi lebih baik.

  • KEBERHASILAN

Mengarahkan siswa untuk membuat komitmen terkait dengan permasalahan dan menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang mereka hadapi.

4. PENERAPAN KE DEPAN

Untuk menjalankan aturan ataupun tata tertib yang dibuat perlu adanya komitmen dari semua pihak yang ada di sekolah. Kolaborasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat yang menjalankan peran sebagai wali kelas dan wakil kepala bagian kesiswaan dalam memantau keterlaksanaan dari aturan tersebut dan melibatkan penuh peran orang tua siswa dalam mengawasi dan memantau anak-anak mereka serta memberikan motivasi dan dukungan penuh kepada mereka demi perubahan yang positif.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun