Mohon tunggu...
Melinda Septiani
Melinda Septiani Mohon Tunggu... lainnya -

Berproses dalam pemikiran yang kritis dan suka dalam pengembangan bakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pementasan Teater "ELEGY" Dibilang Keren

23 Desember 2014   04:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:40 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PEMENTASAN TEATER DIPO UNDIP YANG BERTEMA “ELEGY” BIKIN PECAH MENGHASILKAN SEBUAH PEMENTASAN YANG KEREN

Teater Dipo kemarin menampilkan sebuah pementasan yang bertempat di Aula SMA N 1 Semarang. Tidak ada sebuah perjuangan yang sia-sia, berhari-hari latihan rutin selama 4 bulan akhirnya menghasilkan sebuah pementasan yang keren, kata keren inilah di dapat dari setiap pujian penonton yang menyaksikannya. Awalnya pementasan memperkirakan ada 500 penonton saja dan kursi sudah di persiapkan dengan jumlah yang di perkirakan tersebut, tapi tanpa di duga penonton melebihi 700++ yang datang, dengan terpaksa mereka yang tidak kebagian kursipun harus rela menonton secara lesehan di karpet merah. Tiketpun habis terjual.

Pementasan teater dipo ini mengambil sebuah tema “ELEGY’’ yang di sutradarai oleh Egie Nurmahabby Mahasiswi Undip Semarang, terinspirasi dari sebuah buku Chairul Azhar yang berjudul “BONEKA DALAM KACA’’. Alur cerita dalam pementasan ini adalah mendominasi kaum pria yang mengganggap perempuan itu lemah, disinipun perempuan bisa memberontak karena tidak mau di anggap lemah lebih-lebih seorang perempuan itu memiliki perasaan dan hati yang lembut.

Dengan kerja keras semua tim pementasan ini sukses dan hasilnya memuaskan, pementasan inipun menjadi trending topic dan masuk ke media cetak. Rasa suka, senang itu tidak dapat di ungkapkan dalam kata-kata, tidak menyangka kerja keras semua tim menghasilkan bonus yang dapat di banggakan.

Berproses dalam sebuah acting di atas panggung pementasan tanpa adanya sebuah cut itu hal yang sangat bikin deg-degan, was-was jika terdapat kesalahan. Dalam proses inilah dapat kita ketahui dialog, gerak tubuh itu adalah bagaimana cara seorang pemain yang dengan pintar-pintarnya mengisi panggung, setidaknya membuat suasana yang tidak krik-krik serta membikin semua penonton dapat terhibur agar pementasan itu tidak membosankan.

Mulai dari tim crew yang mempersiapkan segala sesuatunya tentang lighting, suasana panggung dll itu termasuk proses kerja yang luar biasa. Meskipun mereka bekerja di balik layar usaha kreativitas mereka dapat di banggakan. Masukkan dari senior-senior alumnipun yang menyertakan pementasan ini menjadi bagus, dan tidak memandang selelah apapun kita harus latihan. Selalu optimis agar semua lancar dan menjadi Pementasan Akhir Tahun yang terbaik dan dapat selalu di kenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun