Mohon tunggu...
Melinda Rahmawati
Melinda Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah Dapat Menjadi Salah Satu Faktor Adanya Emisi Karbon?

5 Juni 2023   20:46 Diperbarui: 6 Juni 2023   10:09 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : nationalgeographic.grid.id

Sampah dapat menjadi beban atau sumber daya yang berharga tergantung bagaimana pengelolaannya (Zaman, 2009:1). Menurut EPA Waste Guidelines (2009:11), limbah adalah segala sesuatu yang dibuang, ditolak, diabaikan, tidak diinginkan atau tidak digunakan. Bahan yang tidak terpakai ini tidak untuk dijual dan didaur ulang, diproses ulang, diperbaiki atau disempurnakan melalui operasi terpisah yang menghasilkan bahan tersebut. Limbah juga didefinisikan sebagai segala sesuatu yang didefinisikan sebagai limbah berdasarkan peraturan atau kebijakan lingkungan, baik yang bernilai maupun tidak.

Sampah adalah masalah arus panjang indonesia, terutama karena pengaruh kota kondisi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat, kita dapat melihat ini dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan aktivitas dan perubahan pola konsumsi masyarakat secara langsung volume, jenis, dan karakteristik limbah. Berbagai alternatif dilakukan di bidang pengelolaan sampah tetapi sentral atau mandiri implementasinya belum optimal. Ada beberapa kota di indonesia yang memiliki tingkat sampah tertinggi di indonesia hal ini disebabkan pula oleh tingkat populasi yang sangat tinggi di kota tersebut. Dampak yang ditimbulkan dari sampah antara lain hilangnya nilai estetika lingkungan yang menimbulkan penyakit berupa pencemaran tanah, air atau udara dan dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon. Contoh dari emisi karbon ialah CO2, gas pembuangan dari pembakaran bensin, solar, kayu, daun, gas LPG, dan bahan bakar lainnya yang mengandung hidrokarbon. Sampah berdampak terhadap emisi karbon di atmosfer, seperti pembakaran sampah, membakar sampah sebagai pengelolaan sampah dapat mengeluarkan nitrogen oksida, karbon dioksida, karbon monoksida dan lainnya. Hal ini dapat menciptakan emisi karbon dioksida yang dapat berkontribusi terhadap pemanasan global ada pula pengelolaan limbah organik limbah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menghasilkan emisi metana yang dapat berpotensi merusak lingkungan.

Pengelolaan sampah merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca (GRK). Pengelolaan sampah memberikan kontribusi sebesar 4% dari total emisi GRK dunia (Papageorgiou et al, 2009). Di Indonesia, emisi GRK yag dihasilkan dari sektor pengelolaan sampah dan limbah mencapai 3% dari total emisi GRK (Purwanta, 2009). Metode pengelolaan sampah dan jumlah timbulan sampah merupakan dua faktor yang sangat berpengaruh terhadap jumlah emisi GRK. Jumlah timbulan sampah di Indonesia terus mengalami peningkatan dengan cepat dari tahun ke tahun sebagai akibat dari terjadinya pertumbuhan ekonomi, perubahan pola konsumsi, dan peningkatan populasi.

Sumber gambar : masterplandesa.com
Sumber gambar : masterplandesa.com

Masyarakat perlu melakukan upaya pengelolaan sampah berkelanjutan yang baik agar tidak terjadi emisi karbon. Pengelolaan sampah (uu-18/2008) adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Berikut merupakan upaya mengelola sampah, yaitu :

  • Penggolongan jenis sampah, golongkan antara komponen mudah membusuk (putrescible), komponen bervolume besar mudah terbakar dan sulit terbakat, komponen bervolume kecil sulit dan mudah terbakar.
  • Mengganti alas plastik sampah menjadi koran atau kardus untuk mengurangi konsumsi sampah plastik
  • Membuang sampah ke tps atau tpa setiap seminggu 2 kali
  • Manfaatkan sampah anorganik yang sekiranya masih layak didaur ulang,
  • Mulailah mengelola sampah berbahaya seperti sampah elektronik, baterai, dan lain sebagainya,
  • Manfaatkan sampah organic menjadi pupuk kompos, dan lain sebagainya.

Sumber gambar : resikapik.id
Sumber gambar : resikapik.id

Dari upaya tersebut didapatkan beberapa manfaat pengelolaaan sampah bagi lingkungan, di antaranya :

1.Menghemat Energi

Energi tersebut sangat beragam mulai dari bahan bakar, pupuk kompos, dan masih banyak lagi. Pemanfaaatan sampah menjadi bahan bakar tentunya dapat menghemat energy lebih tinggi dari pada harus menggunakan batu bara sebagai energy utamanya.

2.Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Dengan menerapkan metode pengolahan sampah yang lebih baik seperti daur ulang, kompos, dan pembakaran terkendali, emisi metana dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

3.Mengurangi polusi

Penyalahgunaan sumber daya alam dapat menyebabkan tingkat polusi yang lebih tinggi dan menyebabkan pemanasan global. Menghemat SDA seperti penggunaan tissue yang terbuat dari serat pohon yang membuat hutan menjadi rusak yang kemudian berpengaruh terhadap ekosistem yang ada didalamnya. Sebenarnya penggunaan tissue dapat diganti dengan kain serbet. Sehingga ketersediaan sumber daya alam tetap stabil.

4.Ekonomis

Dengan modal krativitas dan ketekunan, sampah akan menjadi berharga. Sehingga selain menghasilkan barang yang menarik tetapi juga pengeluaran biaya yang lebih sedikit. Hal inilah yang akan diraskan ketika dapat memanfaatkan sampah sebagai bahan untuk menghasilkan barang dengan nila jual tinggi.

5.Menghemat Uang

Kebutuhan akan suatu barang membuat manusia harus mengeluarkan uang untuk membelinya. Namun bagi mereka yang tahu manfaat pengolahan sampah dengan baik dan benar dapat menghemat biaya pengeluaran.

#BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku "Kalau #Bersama BergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!"

Sumber pustaka :

  • Citarum Harum Juara. 2022 .https://citarumharum.jabarprov.go.id/mari-kelola-sampah-dengan-bijak-mulai-hari-ini/. Di akses pada 5 Juni 2023.
  • EPA Waste Guidelines. 2009. Waste Definition. http://www.epa.sa.gov.au/xstd_files/ Waste/Guideline/guide_waste_definit ions.pdf.
  • Mahyudin, R. P. (2014). Strategi pengelolaan sampah berkelanjutan. EnviroScienteae, 10(1), 33-40.
  • Papageorgiou, A., Barton, J.R., Karagiannidis, A. (2009). Assessment of the Green house Effect Impact of Technologies Used for Energy Recovery from Munici pal Waste: A case for England. Journal of Environmental Management, 90 (10), 2999-3012.
  • Purwanta, W. (2009). Penghitungan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Sektor Sampah Perkotaan di Indonesia. Jurnal Teknik Lingkungan, 10 (1), 1-8.
  • Rahmawati, A. F., & Syamsu, F. D. (2021). Analisis Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Pada Wilayah Perkotaan di Indonesia. Jurnal Binagogik, 8(1), 1-12.
  • Rifann Aditya. 2021. Apa Itu Emisi Karbon? Ini Dampak dan Cara Menguranginya (suara.com). Di akses pada 6 Juni 2023. 
  • Webmaster. 2020. 5 Manfaat Pengelolaan Sampah Yang Baik. https://dlh.semarangkota.go.id/5-manfaat-pengolahan-sampah-yang-baik/. Di akses pada 05 Juni 2023
  • Zaman AU. 2009. Life Cycle Enviromental Asessment of Municipal Solid Waste to Energy Technologies. Global Journal of Enviromental Research 3. http://kth.academia.edu/AtiqUzZama n/Papers/121546/Life_Cycle_Environmental_Assessment_of_Municipal_S olid_Waste_to_Energy_Technologies.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun