Halo readers!
Ternyata filum Echinodermata ini satu-satunya hewan yang tidak memiliki otak lho!
Ayo kita kenalan dengan Filum yang satu ini, kalian juga pasti penasaran kan kenapa filum ini tidak mempunyai otak? Yuk kita cari tau apa saja anggota dari filum ini!
Tahukah kalian mengenai anggota filum Echinodermata ? Anggota filum ini semuanya hidup di laut lho! seperti bintang laut, bintang ular, dan juga bulu babi. Selain itu juga ada anggota filum ini yang jarang orang ketahui seperti lili laut, teripang, dan sand dollar.Â
Karena keberadaannya yang jarang orang temui di laut, membuat orang jarang mengetahuinya. Selain tidak punya otak ternyata dia juga tidak mempunyai jantung dan mata lho! Bagaimana ya cara mereka bertahan hidup tanpa jantung dan mata?
Sebagai gantinya mereka memiliki bintik mata yang peka terhadap cahaya dan memungkinkan untuk mendeteksi cahaya di sekitarnya. Echinodermata juga dikenal dengan kemampuan regenerasi yang tinggi,
Mau tau lebih lanjut filum ini? Yuk baca sampai bawah! Kita bakalan kasih tau mengenai bentuk tubuh, klasifikasi serta nilai ekonomis filum ini!
Habitat Echinodermata adalah daerah terumbu karang, daerah pertumbuhan alga, padang lamun, dan daerah berpasir. Echinodermata memiliki banyak manfaat bagi ekosistem laut seperti melindungi karang dari pertumbuhan alga yang berlebihan, pendaur ulang nutrient, dan dapat dijadikan bahan makanan, misalnya spesies bulu babi dan teripang.
Morfologi Echinodermata
Kalian tahu gak sih? Echinodermata memiliki kaki yang berbentuk tabung lho! Tubuhnya tersusun dari tiga lapis sel tubuh atau tripoblastik dan kulitnya juga dilapisi oleh zat kitin atau zat kapur (Suryati, 2019).
Fisiologi Echinodermata
Pencernaan Echinodermata terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom (Lumenta, 2017). Beberapa anggota Echinodermata bernapas menggunakan sistem pembuluh air.Â
Sedangkan pembuangan sisa metabolismenya dilakukan oleh sel-sel amoeboid (Suryati, 2019). Echinodermata memiliki sistem saraf berupa saraf cincin yang bercabang ke seluruh lengannya (Jalaluddin & Ardeslan, 2017). Echinodermata bersifat hermafrodit dan dioecious (Suryati, 2019).
Klasifikasi Filum Echinodermata
Klasifikasi menurut Sutaman (1993), Echinodermata dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Sub Filum : Echinozoa
Kelas : 1. Kelas Holothuroidea
        2. Kelas Asteroidea
        3. Kelas Echinoidea
        4. Kelas Ophiuroidea
        5. Kelas Crinoidea
A. Kelas HolothurideaÂ
Merupakan kelas dari spesies teripang. Teripang hidup secara berkelompok dan ada juga yang hidup secara soliter. Bentuk tubuh dari teripang yaitu berbentuk silindris memanjang, memiliki kaki tabung yang yang berfungsi untuk makan dan bergerak.
Sistem pernapasan pada teripang menggunakan organ yang berbentuk batang seperti pohon. Reproduksi teripang secara dioecious dan fertilisasi secara eksternal, sistem pencernaan teripang terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, usus, rektum, kloaka, dan anus (Suryanti, 2019)
B. Kelas Asteroidea
Kelas Asteroidea (bintang laut) merupakan hewan yang memilikilima lengan yang memiliki kemampuan untuk regenerasi yang tinggi. Pada bintang laut memiliki lengan berjumlah lima. Bintang laut memiliki kaki tabung yang digunakan untuk menggenggam mangsa dan menempel pada substrat. Pada bagian mulut (oral) terdapat kaki tabun (ambulakral) di setiap lengannya (Firnando, 2022). Bintang laut merupakan hewan karnivora yang memakan invertebrata laut.
C. Kelas Echinoidea
Kelas Echinoidea atau biasa disebut dengan bulu babi. Bulu babi biasa berbentuk bola, padat, dan tertutup cangkang. Cangkang bulu babi terbentuk dari zat kapur dan tertutup oleh duri.Â
Sistem pernapasan pada bulu babi dilakukan oleh sepuluh buah kantung insang yang berada di sekitar mulut. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf yang mengelilingi mulut. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, faring, lambung, usus, anus. Reproduksi bulu babi yaitu dioecious dan fertilisasi secara eksternal (Adun, 2011).
D. Kelas OphiuroideaÂ
Filum ophiuroidea (bintang ular) termasuk dalam organisme bentik (hidup di dasar) dan mempunyai kebiasaan untuk bersembunyi. Bintang ular memiliki tubuh berbentuk cakram yang dilindungi dilindungi oleh cangkang kapur yang berbentuk keping (ossicle) dan memiliki duri.Â
Tanganpada bintang ular berbentuk silindris dan sangat fleksibel dan bergerak seperti ular. Reproduksi dalam bintang ular adalah dioecious dan secara seksual dan aseksual. Pada reproduksi aseksual, bintang ular yang terpotong menjadi dua akan membentuk individu baru (Aziz, 1991).
E. Kelas CrinoideaÂ
Kelas Crinoidea atau lili laut merupakan filum echinodermata yang berbentuk indah seperti bunga lili. Lili laut memiliki tangkai yang berua-ruas, tubuh tersusun atas plat kapur dan memiliki lima tangan. Sistem saraf pada lili laut yaitu sistem saraf cincin dan organ sensori masih primitif.Sistem pencernaan mulai dari mulut, esofagus, perut, dan usus. Sistem reproduksi secara dioecuous dan fertilisasi secara eksternal (Suryanti, 2019).
Nilai Ekonomis Echinodermata
Echinodermata berperan penting secara ekologis bagi ekosistem laut misalnya sebagai bioindikator perairan terhadap polusi logam berat. Adapun nilai ekonomis dari Echinodermata ini adalah sebagai obat seperti pada Kelas Echinoidea sebagai anti tumor, anti mikroba, dan anti kanker, serta pada cangkang dan durinya bisa digunakan sebagai pewarna dan pupuk organik. Bahan makanan contohnya pada Kelas Holothuroidea yang memiliki nutrisi yang tinggi. Serta bahan kosmetik.
Bagaimana? Sudah tahu lebih jauh mengenai anggota filum ini kan? Ternyata filum ini memiliki banyak manfaat dan nilai ekonomis yang tinggi! Seru juga yah bisa tahu lebih jauh tentang filum echinodermata ini yang termasuk dari bagian avertebrata air.
Daftar Pustaka
Adun, R. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.
Aziz, A. 1991. Beberapa Catatan Tentang Bintang Mengular (Ophiuroidea) Sebagai Biota Bentik. Jurnal Oseana. 16(1): 13-22.
Firnando, A. 2022. Modul Taksonomi Invertebrata (Filum Echinodermata). Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Jalaluddin & Ardeslan. 2017. Identifikasi dan Klasifikasi Phylum Echinodermata di Perairan Laut Desa Sembilan Kecamatan Simeulue Barat Kabupaten Simeulue. Jurnal Biology Education. 6(1): 81-97.
Lumenta, C. 2017. Avertebrata Air. Unstrat Press. Manado: 159 hlm.
Suryanti, D. 2019. Buku Ajar Bioekologi Phylum Echinodermata. Semarang: Undip Press.
Sutaman. 1993. Petunjuk Praktik Pembenihan Udang Windu Skala Rumah Tangga. Jakarta: Kanisus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H